tag:blogger.com,1999:blog-17168529127971789822024-02-21T12:36:14.759+08:00Dunia Bidadari Merah...easy story from me...lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.comBlogger18125truetag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-46959019921016059652012-06-23T22:15:00.000+08:002012-06-23T22:15:30.549+08:00Hari Terakhir di Sisimu (5)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<span style="font-size: large;">Hari yang mendebarkan!!</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Keduanya telah berada di sebuah ruangan yang sangat luas, di tepi ruangan terdapat kolam ikan dengan gemericik air yang menyejukkan hati sekaligus membuat Karina berdebar. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Royes masih menggenggam jemari Karina. Keduanya duduk berdampingan di sofa panjang. Tampak seorang wanita tua yang masih terlihat cantik memandangi mereka dengan tatapan serius. Karina terpaksa harus bolak balik menundukkan kepalanya ataupun mengalihkan penglihatannya ke arah lain selain wanita itu. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Royes tersenyum manis kepada wanita itu. Begitupun wanita tersebut dengan senangnya melihat pemuda gagah bernama Royes berada di depannya. Perlahan Royes melepaskan jemarinya dari Karina...</span><br />
<span style="font-size: large;">Dan wanita itu berdiri dan merentangkan tangannya tulus...</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<i><span style="font-size: large;">EEH!!!</span></i><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<i><span style="font-size: large;">GLEEK!!!</span></i><br />
<i><span style="font-size: large;"><br /></span></i><br />
<span style="font-size: large;">Karina bengong dan terkejut dengan reaksi keduanya. Gadis itu hanya terpaku melihat Royes melangkah mendekati wanita itu.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">"Ibuuuu....aku merindukanmu, benar-benar rindu, bu" kata Royes manja.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<i><span style="font-size: large;">IBU!!!</span></i><br />
<span style="font-size: large;"><i>IBUU, KATANYA!!!???</i><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Karina semakin bingung. Wanita tua itu pun mendekap erat tubuh Royes. Keduanya begitu terlihat saling menyayangi. Sepertinya sudah sangat lama tidak bertemu! Karina sedikit terbawa emosi melankolis memandangi keduanya. Sangat berbeda dengan dirinya!!</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Gadis itu pun menerawang bagaimana dirinya ketika kedua orang tuanya masih ada. Walau Karina tahu jika kedua orangtuanya sangat menyayanginya, namun seperti ada jarak diantara dirinya dan sang ibu. Entahlah, mungkin karena Karina anak semata wayang yang bergelimang harta. Sedangkan kedua orangtuanya terlalu sibuk dengan urusan perusahaan. Gadis itu begitu terharu...</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<i><span style="font-size: large;">Ibuu...</span></i><br />
<i><span style="font-size: large;">Begitu renyah kata-kata itu di telingaku...</span></i><br />
<i><span style="font-size: large;">Royes...kau sangat menyayanginya pasti...</span></i><br />
<i><span style="font-size: large;">Aku dapat rasakan itu...</span></i><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Airmatanya menetes begitu saja!! Karina terharu melihat keduanya...</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Setelah beberapa saat saling melepas rindu, Royes pun melepaskan dekapannya kepada sang ibu. Matanya terlihat sedikit basah. Begitupun sang ibu! Kemudian keduanya beralih menoleh kepada Karina.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<i><span style="font-size: large;">DEG!!!</span></i><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Karina pun menjadi salah tingkah!</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Sang ibu dan Royes mendekati Karina. Kini di bibir wanita tua itu tersungging senyuman yang begitu tulus kepada Karina. Karina pun membalasnya sedikit takut dan gugup...</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">"Inikah dia, Royes? Karina??" tanya wanita tua itu kepada Royes, dengan tatapan tetap pada Karina.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Royes menjawabnya hanya dengan gumaman...</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">"Hhhmmmm...."</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Tangan wanita itupun menyentuh jemari Karina. Karina terpaku...</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Sentuhan itu begitu hangat. Membuat Karina terperanjat. Sudah lama sekali dia merasakan kehangatan dari siapapun. Terutama dari kedua orangtuanya yang telah lama tiada. </span><br />
<span style="font-size: large;">Perlahan tangan wanita itu bertambah erat pada jemari Karina. Kemudian menggiring Karina untuk duduk di sofa. Mereka berhadapan duduk di satu sofa. Tak lama Royes menghampiri keduanya dan duduk bersila di lantai tepat di samping keduanya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">"Terimakasih Karina, atas kebaikanmu selama ini" ucap wanita tua itu tiba-tiba.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">!!!!????</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Karina tentu saja tidak mengerti apa arti ucapan itu!!</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<i><span style="font-size: large;">Terimakasih....</span></i><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">!!!!????</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">"Karina, kau sangat cantik. Aku banyak tahu tentangmu dari putraku, Royes. Katanya kau sangat lemah lembut dan pemalu" kata wanita itu kemudian.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<i><span style="font-size: large;">HAAAAHH???!!!</span></i><br />
<i><span style="font-size: large;"><br /></span></i><br />
<i><span style="font-size: large;">LEMAH LEMBUT??? PEMALU??!!</span></i><br />
<i><span style="font-size: large;">APA MAKSUDNYA INI???!!!</span></i><br />
<i><span style="font-size: large;"><br /></span></i><br />
<span style="font-size: large;">Karina memicingkan matanya ke arah Royes. Royes pun tersenyum seolah tidak ada yang salah dengan apa yang diutarakan sang ibu.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">"Karina, apa kau bahagia bersama putraku?" wanita tua itu bertanya setelahnya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">DEG!!!</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Mata Karina langsung melotot kaget dengan apa yang ditanyakan sang ibu mertua. Pertanyaan itu sangat membuatnya takut untuk menjawab. Belum sempat jawaban dari bibir Karina, sang ibu sudah berucap lagi:</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">"Dan aku berharap kau bisa mencintainya, karena aku sangat tahu bahwa dia sangat mencintaimu! Dari dulu Karina....yaaa, sudah lama sekali cinta itu!!" </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Mendengar semuanya Karina semakin bingung. Gadis itu benar-benar tak bisa mencerna dan mengerti dengan apa yang diutarakan ibu mertuanya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<i><span style="font-size: large;">Apa maksudnya? Dari dulu? Royes mencintaiku?</span></i><br />
<i><span style="font-size: large;">Sejak dahulu? Lama sekali???!!</span></i><br />
<i><span style="font-size: large;">Perasaan aku baru bertemu dengannya...</span></i><br />
<i><span style="font-size: large;">Apa kami pernah bertemu sebelumnya???</span></i><br />
<i><span style="font-size: large;"><br /></span></i><br />
<i><span style="font-size: large;">Dimana???!!!</span></i><br />
<i><span style="font-size: large;">Mengapa aku tak pernah menyadarinya?</span></i><br />
<i><span style="font-size: large;">Mengapa aku tak pernah merasa mengenalnya sebelumnya???</span></i><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Karina diam saja berpikir kata-kata apa yang harus dia katakan untuk menjawab ucapan ibu mertuanya tersebut. Sementara dia masih kebingungan dengan ucapan dan pertanyaan itu!!!</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Berulang kali matanya menatap dan memperhatikan Royes. Namun tetap saja pria itu tersenyum seolah tidak ada masalah dari perkataan sang ibu.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">@@@</span></div>
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<br /></div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-79707738423416099032012-05-23T10:04:00.001+08:002012-06-14T15:40:23.107+08:00Hari Terakhir di Sisimu (4)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Hari berganti hari...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tanpa terasa satu minggu sudah, Karina tak pernah melihat suaminya. Sejak malam itu, ya sejak malam kepulangan mereka dari perjalanan bisnis.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Ada rasa penasaran yang begitu dalam dari hati gadis itu. Biasanya di waktu sarapanlah, dia bisa bertemu dengan Royes, walau sering terjadi kesalahpahaman di antara keduanya, namun itu meninggalkan bekas tersendiri di hati Karina.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina menghela nafas panjangnya tatkala memasuki ruang makan di pagi itu. Berharap ada sosok pria yang dia inginkan satu minggu ini. Tapi sayang, tidak ada seorangpun berada di sana. Melainkan hanya seorang pelayan yang siap membantunya untuk menyiapkan segala sesuatunya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina memandangi kursi di depannya hampa..kosong!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Melihat Karina bengong, pelayan itu pun dengan santun menanyakan apa majikannya tersebut membutuhkan sesuatu untuk sarapannya. Karina diam saja dan tertunduk. Namun rasa penasarannya menggelitik ingin bertanya pada pelayan itu.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Bi, apa tuan Royes sudah bangun?" tanya Karina pelan.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Pelayan itu tersenyum polos dan mengatakan: "Tuan sudah pergi pagi-pagi sekali, nona"</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>APA???!!! DIA ADA DI SINI??!!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Masih di sini?</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa...apa...tuan sudah sarapan?" tanya Karina lagi.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Pelayan itu mengangguk dua kali dengan sopan. Kemudian Karina menyuruh pelayan itu keluar dari ruang makan. Karena dia ingin sendirian saja di sana.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina mulai berpikir...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Satu minggu ini, dia tak menyapaku?</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Mengapa dia mendiamkanku seperti ini?<br />Apa maksudnya? Mengapa dia lakukan itu?</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa dia sedang menyiapkan sesuatu untuk perpisahan kami...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Jika benar seperti itu, apa yang harus aku lakukan??!! Bagaimana aku harus menahan semuanya...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina mulai kesal dengan perasaannya sendiri, gadis itu terlihat hilang kendali...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Akhirnya...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">PRRAAANGGG!!!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tangannya menghempaskan semua yang ada di atas meja makan. Kemudian melempar semua peralatan ke lemari dekat meja itu. Entah mengapa gadis itu bisa melakukannya. Selama ini dia memang tidak pernah menanggung beban perasaan seperti saat ini. Karina memang belum pernah benar-benar jatuh cinta sepertinya. Mungkin hanya sebatas cinta dan suka sesaat...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Dua orang pelayan datang berlari dengan wajah cemas ke ruang makan. Mereka berhenti ketika melihat nona rumahnya mengamuk. Dan mundur sampai keadaan benar-benar membaik.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina pun mundur dari meja makan dan keluar dengan sempoyongan. Wajahnya tampak merah padam menahan kecewa dan kekesalan.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Kau membuatku seperti ini...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Baik...aku tidak akan membiarkanmu merajai hatiku lagi!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku sanggup untuk menahan ini!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku pasti sanggup!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina menangis di kamarnya...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Siang hari...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina beranjak untuk ke kampusnya. Dengan mata yang sedikit sembab, gadis itu menyetir mobilnya dengan ngebut. Wajah cantiknya terlihat sangar dan marah. Keegoisannya kembali seperti sedia kala. Gadis ceroboh dalam dirinya seolah muncul kembali...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Hampir seharian gadis itu berhura-hura dengan teman-temannya. Sementara jam menunjukkan pukul 11 malam. Udara dingin mulai menusuk ke dalam tubuhnya yang kurus. Gadis itu baru saja tiba di depan teras kediamannya. Dengan gontai dia duduk di kursi teras. Memandangi langit yang begitu gelap. Tatapan matanya terlihat sayu kelelahan. Cukup lama Karina menyandarkan tubuhnya di kursi itu. Hampir saja terlelap di sana...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Ketika...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sepasang sorot lampu mobil menyinarinya!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina menutup wajah dengan jemarinya, menghindari sorot lampu itu. Matanya perlahan mulai menangkap sosok pria yang dia kesalkan beberapa hari ini.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tatapannya begitu tajam pada Royes!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Dengan santai, Royes menyapa Karina...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Kau baru pulang?" tanyanya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina tak menghiraukan pertanyaan Royes. Gadis itu langsung menghindar masuk ke dalam rumah. Dan...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">BBLLAAMM!!!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina masuk ke dalam kamarnya...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tak berapa lama...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tok!Tok!Tok!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"AKU TIDAK INGIN DIGANGGU!!" teriak Karina dari dalam kamarnya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tok!...tok...!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sekali lagi pintu itu diketuk...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karina, ada yang ingin aku katakan padamu!" ucap Royes dari luar kamar.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina menutup telinganya dengan bantal. Gadis itu benar-benar tidak ingin mendengar apapun dari bibir Royes...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"AKU TIDAK MAU BICARA DENGANMU LAGIII!!!" teriaknya lagi.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karina, besok aku akan urus semuanya! Aku harap besok kita sepakat ke suatu tempat!" kata Royes serius.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Mendengar itu, Karina lompat dan membuka pintu untuk Royes...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">KLEK!!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"APA KATAMU??!!!" teriak Karina marah. Wajahnya tampak kesal dan cemberut pada pria di depannya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tanpa disuruh masuk, Royes melenggang saja ke dalam kamar Karina. Berjalan terus dan duduk di sofa...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"HEEY, KAU...!!!" bentak Karina bertambah kesal.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes menyilangkan kakinya dan duduk dengan santai di sofa itu. Sedang Karina tak mau kalah, gadis itu pun berdiri di depan Royes dengan berkacak pinggang. Menatap tajam pria di depannya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tatapan Karina dibalas dengan tatapan lembut oleh Royes. Karina tentu saja semakin kesal dengan sikap Royes.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Ada apa denganmu, Karina? Sejak pulang minggu lalu, kau aneh sekali" kata Royes santai.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Dengan wajahnya yang polos tak mengerti, pria itu menatap Karina heran...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Melihat itu, Karina menjadi bingung sendiri. Dia pun mulai merasa Royes memang sedang mempermainkan perasaannya...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa kau ingin mempermainkanku?!" tanya Karina tanpa sadar akan pertanyaannya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes melototkan matanya bingung...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa katamu?! Mempermainkanmu?!"</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"YA, KAU SENGAJA, KAN?!" bentak Karina kemudian.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">TIBA-TIBA!!!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tangan Royes menarik tubuh Karina ke dalam dekapannya!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina terkejut!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"AAUUUWW!!!" teriaknya keras.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes pun segera menahan Karina agar tidak jatuh. Keduanya saling beradu mata begitu dekat.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina bisa merasakan jantungnya berdegup kencang. Dia pun dapat merasakan bahwa detak jantung Royes sama kencangnya dengan dirinya. Begitu dekat jarak di antara mereka...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karina, besok semuanya akan jelas. Aku ingin kita pergi bersama ke suatu tempat. Apa kau belum mengerti??!!" ucap Royes lembut.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina terus menatap Royes...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aku tidak mau, aku takuuut!!" balas Karina gugup.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Takut??!! Mengapa kau takut?" tanya Royes.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Baik Karina maupun Royes sama-sama menelan ludah perlahan. Ada kegugupan dari keduanya...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Beberapa saat suasana tetap seperti itu...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Hingga dentang jam dinding berbunyi tepat pukul 12 malam!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Mengejutkan keduanya!!!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Perlahan Royes melepaskan dekapannya pada Karina. Mereka berdiri saling berhadapan...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Baik, besok aku tunggu kau di ruang makan untuk sarapan" kata Royes pelan.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina bengong dengan apa yang terjadi. Seolah dirinya masih dalam dekapan bersama bayangan Royes.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Blam...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes meninggalkan Karina dalam keadaan yang sama. Masih berdiri kaku. Tak mengerti...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">@@@</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Keesokan pagi...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Dengan malas Karina membuka matanya. Semalaman dia berpikir keras tentang apa yang diucapkan Royes malam tadi. Itu membuatnya gundah gulana.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa yang dipikirkannya? Kemana dia akan membawaku? Atau dia akan ke membawaku ke pengacara untuk mengurus surat perpisahan kami...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>YAA!!! Aku tahu sekarang...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Itu berarti aku harus menolak ajakannya! Huuuuh...enak saja!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Setelah membuat hatiku luluh, sekarang akan melepaskanku??!!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Lihat saja! Aku tidak akan tinggal diam!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku akan membuatnya tunduk dan setelah itu...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Hahahaha...setelah itu akan kubuat dia menderita...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Lihat saja kau Royes!!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tok!Tok!Tok!!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sontak Karina menoleh ke arah pintu dan mencibirkan bibirnya...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Seolah mengejek kepada yang mengetuk pintu itu, dalam pikirannya, Royes sedang mencoba mengajaknya baik-baik.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Dan ternyata memang benar Royes-lah yang sedang mengetuk pintu...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Kemana dia? Apa belum bangun?</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes mencoba mengetuk sekali lagi, tapi tetap tidak ada jawaban dari dalam kamar Karina.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Dengan suara lembut, pria itu mengetuk pintu lagi...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Kariiin...apa kau sudah siap? Setelah sarapan kita berangkat, aku menunggumu di ruang makan" </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sementara itu Karina bingung sendiri di dalam kamarnya. Separuh hatinya begitu ingin sarapan bersama dengan Royes, tapi separuh lagi ada rasa takut jika apa yang dia pikirkan akan terjadi.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Gadis itu menggeleng beberapa kali...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Kemudian tiba-tiba dia mendapatan ide untuk membatalkan kepergiannya bersama Royes...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aaahh, aku punya ide!" katanya gembira.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Buru-buru dia keluar kamar masih menggunakan piyamanya. Turun ke ruang makan. Tetapi kali ini, wajahnya seperti sedang meradang demam. Karina pura-pura sakit!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes yang sudah menunggunya di meja makan terkejut melihat kedatangan Karina dengan wajah memelas dan nyeri seperti itu.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Pria itu berdiri dan menghampiri Karina dengan wajah cemas.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karina, ada apa denganmu? Apa...apa kau sakit?" tanyanya khawatir.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina berusaha menghindari Royes...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Stop, kau duduk saja! Aku akan sarapan bersamamu koq" tolak Karina sambil memberi isyarat dengan tangannya agar Royes menjauh.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royespun kembali ke kursinya, tapi matanya terus memandangi Karina cemas.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Di dalam hati Karina, dia merasakan bahwa saat ini, pria itu sedang mengkhawatirkannya...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Hhhmmmm...permainan dimulai tuan Royes!!!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Kau tidak perlu menatapku seperti itu!" kata Karina pelan. Gadis itu berusaha membuat suaranya terdengar parau agar Royes percaya bahwa dirinya memang sedang sakit.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes terus memperhatikan Karina...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karina, kau sakit? Sebaiknya kita ke dokter, bagaimana?" tanya Royes cemas.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina menggeleng...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tidak usah, aku akan sehat dalam beberapa hari ke depan" balas Karina berbohong.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">TIBA-TIBA!!!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa perlu aku suap sarapanmu?" saran Royes.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina langsung menatap pria itu kaget...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apaaaa!!!" teriak Karina seketika.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes heran dengan teriakan Karina..</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Kenapa? Apa salah bila aku membantumu?" tanyanya tanpa curiga pada Karina.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Mendengar itu Karina menjadi ingin tertawa sendiri. Gadis itu menutup mulutnya menahan tawa. Dia tak menyangka reaksi Royes akan seperti tadi.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Dia mengkhawatirkanku? Sebegitunya yaaa...hahahaha...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sarapan pagi itu terasa begitu lama. Baik Karina dan Royes tidak banyak bicara. Keduanya hanya saling tatap. Royes menatap dengan rasa cemas bila Karina benar-benar sakit parah. Sementara Karina begitu menikmati raut kecemasan dari wajah tampan pria di depannya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">@@@</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes berjalan di belakang Karina yang hendak kembali ke kamarnya setelah sarapan. Karina menjadi risih sendiri karena Royes tak sedetikpun membiarkannya sendiri.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Royes, aku hanya butuh istirahat saja di kamarku. Jadi sebaiknya kau pergi saja" ujar Karina ketika keduanya tiba di depan pintu kamar Karina.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Namun Royes langsung membuka pintu kamar dan masuk begitu saja!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>EEEHHH...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina pun mengikutinya dengan perasaannya yang serba salah. Bingung...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes kemudian membuka lemari dan mengambil sebuah kaos atasan dan celana panjang milik Karina. Lalu memberikannya pada gadis itu lembut.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Pakailah ini setelah kau mandi! Aku akan menunggumu di sini Karin" kata Royes santai.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina mendelik heran dengan apa yang dilakukan Royes padanya..</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa maksudmu? Kau..." balas Karina gugup.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes mengangguk kemudian perlahan dia menyentuh jemari Karina lembut. Dan menggiringnya masuk ke kamar mandi...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Ceklek!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina berdiri di balik pintu kamar mandi, setelah Royes menutupnya dari luar.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa-apaan dia? Apa dia akan menjagaku seharian? Mengapa jadi seperti ini?</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Karin...Kariiiin, bodohnya aku...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku tak memperhitungkan reaksinya akan seperti ini!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Bagaimana ini???</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sambil mandi menggunakan air hangat, Karina terus berpikir. Tapi semakin lama, semakin membuatnya bingung sendiri.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">@@@</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sementara Karina berada di kamar mandi...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes berputar mengelilingi kamar gadis itu yang cukup luas. Matanya memperhatikan satu persatu benda di atas meja buku Karina. Di sana terpajang banyak photo gadis cantik itu mulai dari masa kecil hingga dewasa sekarang. Tentunya bersama kedua orang tua Karina. Semuanya begitu sempurna...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Gadis yang sangat cantik....</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Dia memiliki segalanya...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Keluarga yang begitu menyayanginya...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Kekayaan yang tak terhitung jumlahnya...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Gadis yang benar-benar sempurna...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Tapiii...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Dia sangat egois dan angkuh...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Begitu sulit aku menundukkannya...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Perlahan jemari Royes mulai meraba satu buah photo close-up Karina di meja tersebut...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Pria itu tampak tulus menyentuhnya, seperti menunjukkan bahwa dia sangat menyayangi gadis itu...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Karina...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Bagaimana nantinya kita?</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Perjalanan ini masih jauh sepertinya...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Karina...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Sepertinya aku mulai memikirkanmu...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa kau tahu itu??!!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes masih tersenyum sendiri memandangi photo itu, ketika Karina keluar dari kamar mandi.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Wajahnya sedikit terkejut mendapati Royes sedang memandangi photo-photo yang ada di mejanya...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa yang dia lakukan??!!!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aaah kau sudah selesai rupanya?" tanya Royes menutupi gugupnya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina mengangguk diam saja. Kemudian Royes menarik lengan gadis itu dan membawanya ke balkon.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">DEG!!!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Mau apa lagi dia?</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina bertambah heran dan tak mengerti dengan semua yang dilakukan pria yang disebut suaminya tersebut.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tak lama keduanya sudah berdiri memandangi pemandangan nun jauh di sana. Karina melirik ke arah pria di sampingnya. Begitupun Royes. Keduanya tampak kikuk sendiri. Diam saja membisu...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">DAG!DIG!DUG!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Seolah jantung keduanya berdetak begitu kencang dan kuat sekali di siang itu. Karina tampak beberapa kali menelan ludahnya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tiba-tiba!!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Bagaimana perasaanmu setelah mandi? Apa kau merasa lebih baikan?" tanya Royes membuka perbincangan.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Eeh..ooh...iiiya, aku merasa lebih baik sekarang" jawab Karina polos.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Entah mengapa Karina menjawab dengan jujur, padahal sebelumnya dia berjanji akan terus berpura-pura sakit.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Kalau begitu, kita bisa pergi sekarang!" ajak Royes sembari menarik lembut jemari Karina.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>EEHH...GAWAAAT!!!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina berusaha berontak melepaskan jemarinya dari Royes, namun sayang tangan pria itu begitu kuat menariknya keluar kamar dan langsung menuju teras.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sebuah mobil sudah terparkir di sana...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes langsung menggiring Karina masuk...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">BLAM!!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Mobilpun melaju dikendarai oleh seorang supir yang telah siap siaga sedari tadi menunggu.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Di dalam mobil Karina meremas jemarinya kuat-kuat. Royes tersenyum kecil memandangi tingkah gadis cantik itu...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karina, apa kau takut? Kau terlihat tidak relax" tanya Royes pelan.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina menoleh...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Kenapa aku harus takut? Aku hanya tak mengerti dengan semua yang kau lakukan hari ini" jawab Karina.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Pria itu tersenyum lagi mendengar jawaban dari istrinya yang cantik...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Terimakasih kau tidak banyak berontak, aku suka dirimu yang seperti itu" kata Royes jujur.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina membelalakkan matanya mendengar penuturan Royes. Perlahan dia menelan ludahnya lagi...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa-apan dia...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Perkataannya terlihat jujur? </i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa dia sengaja membuatku rapuh lagi???!!!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Mau kemana dia membawaku??!!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Sikapnya begitu mencurigakan...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Mobil terus melaju menuju suatu tempat. Karina tak banyak bicara, sedang Royes tersu saja memandangi Karina yang membuang wajahnya menghadap jendela.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">DEG!!DEG!!</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Jantung Karina sebenarnya berdetak sangat kencang. Gadis itu sungguh tak tahu kemana Royes akan membawanya. Hatinya ingin menanyakan itu namun entah mengapa lidahnya terasa kaku untuk bersuara.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Mengapa lama sekali perjalanan ini?</i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Kemana?</i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Hampir 15 menit berlalu mobil itu masih membawa keduanya ke arah luar kota. Hingga akhirnya mata Karina mulai mengantuk. Kepalanya hampir saja membentur kaca mobil jika sebuah objek membuatnya terkesima.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Mobil itu mulai memasuki kawasan teduh dan rindang. Sepanjang jalan di suguhkan pohon-pohon besar yang melindungi setiap mobil yang melintas. Di tepi jalan tampak sungai kecil mengalir dengan air yang begitu jernih.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina segera menggeser duduknya lebih ke tepi lagi. Hatinya sangat takjub dengan apa yang dilihatnya. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWbGi4VQJVXwxjTL3r_NhnzFqzqP1rjslDHzOv2-QLbOdFZU3rbb3UzhkkgUQYOFU6hGgGlgyvuctZS7gvMpDBU_8JrdcRiMBW_Sxi5Bob_FvzyXxpT-HohTyhyphenhypheneamuRz04YUxkuGdQ938/s1600/rumah2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWbGi4VQJVXwxjTL3r_NhnzFqzqP1rjslDHzOv2-QLbOdFZU3rbb3UzhkkgUQYOFU6hGgGlgyvuctZS7gvMpDBU_8JrdcRiMBW_Sxi5Bob_FvzyXxpT-HohTyhyphenhypheneamuRz04YUxkuGdQ938/s400/rumah2.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">TIBA-TIBA!!! Mobil pun memasuki sebuah kediaman bergaya kuno tapi cukup megah. Dengan pagar yang otomatis terbuka dengan remote control yang ada di tangan Royes. Karina menoleh ke arah pria itu dan bengong. Kemudian matanya mengelilingi pekarangan sekitar rumah tersebut.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">BLAM!!!</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes turun dari mobil, diikuti Karina. Lagi-lagi tangan pria itu menarik lembut jemari Karina. Karina sedikit tergopoh karena benar-benar masih terkesima dengan apa yang dilihatnya sedari jalan tadi.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes terus melangkah sampai pada pintu utama rumah megah tersebut. Karina sedikit menarik lengannya untuk berhenti...</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Kenapa Karina?" tanya Royes lembut.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aaa..iiini rumah siapa? tanya Karina polos.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Nanti kau akan tahu semuanya. Akan kuperkenalkan kau pada pemiliknya" jawab Royes.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tangan itu masih menggenggam jemari Karina. Entah mengapa Karina pun semakin mengeratkan genggaman itu. Keduanya berjalan beriringan kompak.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">KLEK!!!</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFEAcPNeCj0G9MGQ277tfH-9T1yCa-3eCFitAOlW-mBLKZRFDpm7Eetm0ampXmdD-MULdPMTVbXY0GaAKQcvBz-11zAta19ve3PXtI1P-vZUdUsuX4yTgSMUHhGAZNHIeK4EVewJgHN1NC/s1600/tamu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFEAcPNeCj0G9MGQ277tfH-9T1yCa-3eCFitAOlW-mBLKZRFDpm7Eetm0ampXmdD-MULdPMTVbXY0GaAKQcvBz-11zAta19ve3PXtI1P-vZUdUsuX4yTgSMUHhGAZNHIeK4EVewJgHN1NC/s320/tamu.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Pintu sudah terbuka!!!</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes sempat menoleh dan menatap Karina lembut. Karina jadi semakin gugup oleh tatapan itu.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">DEG!!</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tiba-tiba dari sebuah lorong di ujung ruangan, keluar seorang pelayan dan hormat membungkukkan tubuhnya pada Royes dan Karina.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Beliau sudah menunggu tuan Royes" ucapnya sopan.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes pun membalasnya dengan senyum ramahnya dan terus melangkah sambil menggenggam jemari Karina.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sementara Karina semakin tak sabar dan gugup dengan apa yang akan terjadi nanti.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Siapa 'beliau' yang dimaksud pelayan itu?</i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ada apa dengan semua ini?</i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa maksudnya?</i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Tuhaaaan....</i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">DEG!!! DEG!!! DEG!!! </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><b>bersambung --></b></i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><b><br /></b></i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><b>Hari Terakhir di Sisimu (5)</b></i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><b><br /></b></i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><b><br /></b></i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><b><i><br /></i></b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-33267240894555084452012-03-08T15:10:00.002+08:002012-05-22T15:32:08.516+08:00Hari Terakhir di Sisimu (3)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Malam itu begitu indah, bulan yang bundar memancarkan sinar seakan menambah keindahan suasana alam di sekitar pantai tersebut.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tangan Royes masih menggenggam erat jemari Karina. Karina merasa risih dengan itu. Beberapa kali dia mencoba menghempaskan lengannya agar terlepas dari tangan kuat Royes.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sampai lelah dan kesal muncul di kepalanya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Lepaskan tanganku sekarang juga!" bentak Karina.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Perlahan Royes melepaskan genggamannya pada Karina. Pria itu langsung berjalan melenggang menuju ke sebuah kamar. Karina bingung dengan sikap pria di depannya itu. Yang terkadang sangat sulit dimengerti.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ada apa dengan lelaki satu ini? Sikapnya membuatku bingung!</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa dia berkepribadian ganda? Kadang lembut, kadang kasar...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina menggeleng, kemudian dia mengeluarkan sebuah kunci dari dalam sakunya. Sebelumnya seorang pelayan hotel memberikan kunci itu padanya. Begitupun Royes bersamaan mengeluarkan sebuah kunci.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina berjalan sembari menghitung nomor kamar mana yang sesuai dengan nomor kunci yang dia pegang. Gadis itu tak menyadari bahwa nomor kunci yang dia pegang adalah sama dengan yang dipegang Royes. </span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Betapa terkejutnya dia tatkala dirinya dan Royes sama-sama berhenti di depan sebuah kamar.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Mereka saling tatap...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Kau...aku kan sudah bilang, aku bisa sampai di kamarku sendiri!" ujar Karina bingung.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Gadis itu masih mengira bahwa keberadaan Royes di dekatnya hanyalah untuk mengantarkannya sampai ke kamar.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes menggeleng "Aku tahu itu! Kau kan bisa berjalan sendiri"</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Lalu untuk apa kau masih di sini?" tanya Karina dengan nada kesal.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes mengangkat bahunya lalu menunjukkan sebuah kunci pada Karina.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Dengan cepat Karina melirik nomor yang tertera di kunci tersebut. Gadis itu semakin kaget saja jika ternyata nomor kunci kamar mereka sama!</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa? Nomornya sama? Apa maksudnya ini? KAUU!!!" ancam Karina marah.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes pun tak mau kalah, pria itu menatap Karina sangat tajam. Lalu tangannya membuka kamar tersebut dengan kunci yang ada di tangannya. Kemudian tanpa sempat berpikir, tangan Karina ditarik oleh Royes sehingga mereka akhirnya masuk ke kamar itu.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">BBLLAAMM!!!</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina masih terpelongo dengan itu semua. Gadis itu menjadi gugup tak karuan.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Ditambah lagi Royes merebut kunci di tangannya dan menyimpan kunci itu ke dalam saku celananya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Eeehh...apa-apaan lagi ini???!!!" tanya Karina cemas.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Namun Royes tak memperdulikannya. Dia segera mengambil kopernya dan menyusun beberapa pakaian ke dalam lemari yang tersedia di hotel.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina masih bingung dan cemas. Gadis itu melihat ke sekeliling. Tatapannya tepat pada sebuah tempat tidur yang hanya ada satu. Gadis itu menutup mulutnya gugup, lalu memandangi Royes yang asyik menyusun baju.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Perasaan takutpun hadir menutupi akal sehatnya. Perlahan dia berjalan mendekati Royes untuk bertanya baik-baik.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Royes, tolong buka pintunya! Biar aku cari kamar lain saja?" </span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Namun pria itu mengacuhkan perkataannya. Karina mengurut dadanya mencoba bersabar menghadapinya. Gadis itu menarik nafas panjang sebelum berkata baik-baik lagi...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aku mohon, pleasee!! Royes...aku percaya padamu! Jadi aku mohon ijinkan aku pindah kamar! Karena aku tidak menginginkannya!!" terang Karina lebih lembut.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Namun perkataan lembut Karina tadi membuat Royes membalikkan tubuhnya dan menatap tajam pada Karina. Karina sedikit terperanjat karenanya. Gadis itu mundur beberapa langkah...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa kau kira...aku menginginkannya? Apa kau pikir aku yang membuat kita satu kamar?? APA KAU PIKIR AKU BETAH BERSAMAMU DALAM SATU RUANGAN???!!! HHHAAAAHHH!!!!" serang Royes tak terkendali.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Matanya begitu tajam menghujam wajah Karina. Karina terbelalak kaget luar biasa. Dia tak menyangka jika pria di depannya itu sangat marah saat ini.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Royesss...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Perlahan Karina mundur, Royes pun terus melangkah mendekati gadis itu. Hingga...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">BUUKKK!!! Sebuah dinding menghentikan keduanya...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Kini Royes tepat sangat dekat dengannya. Tatapan pria itu terlihat sangat murka dan menakutkan.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karina! Aku ingin bertanya padamu! Apa yang kau pikirkan tentang aku selama ini?"</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina masih terdiam gugup, gadis itu terus menunduk tak kuasa menatap mata Royes yang sedang marah.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina menggeleng saja...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes mencibir gelengan Karina. Pria itu semakin memajukan wajahnya kepada Karina. Karina berusaha menghindar...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">TIBA-TIBA...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"JAWAB KARINA!!! APA YANG KAU PIKIRKAN TENTANG AKU SELAMA INIIIIIII!!!!" teriak Royes semakin emosi.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina tidak kuat dengan teriakan Royes. Dia menutup telinganya. Tak terasa airmata menetes dari pelupuk matanya yang indah. Karina sangat shock sampai dia tak kuat menahan tangis...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes membiarkan itu...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karina, aku sudah berapa kali mengingatkanmu untuk bersikap dewasa, bukan?" tanya Royes sedikit melunak.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina mencoba menatap Royes...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Dan...</span><span style="color: #76a5af; font-size: large;">apa kau tahu mengapa kita berada satu kamar?" tanyanya lagi.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina menggeleng ragu...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Itu karena mereka menganggap kita adalah sepasang suami istri yang sesungguhnya!!" jelas Royes mulai tenang.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina tak menyangka dengan apa yang dijelaskan Royes tadi. Dia tak pernah berpikir seperti itu selama ini. Sangat jauh dengan persepsi Royes yang memang lebih dewasa dan bijaksana.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Pelan tapi pasti Karina menyadari kesalahan dirinya pada Royes. Gadis itu memang selalu berprasangka buruk pada pria yang dijodohkan dengannya itu.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Dirinya merasa malu dan salah tingkah sendiri. Bingung harus berkata apa pada Royes.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Gadis itu terdiam seribu bahasa...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku tak pernah memikirkan hal itu? Mengapa aku bodoh sekali? Dia dan aku kan suami istri di mata semuanya...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Oooohh...betapa bodohnya aku??</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes menjauh dari dinding, pria itu berjalan duduk di sofa dekat tempat tidur dan meneguk segelas air mineral yang sebelumnya di tuangkan.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sepertinya Royes sangat kehausan sudah melampiaskan kemarahannya pada Karina.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina memandangi Royes lesu. Royes menyadari itu, dia berdiri kembali dan mendekati Karina...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Kemari Karina" ajaknya lembut.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sementara itu pikiran Karina sedang berkecamuk penyesalan dan sikap apa yang harus dia ambil saat itu dan setelahnya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes mendudukkan Karina di sofa tepat di sebelahnya. Karina tertunduk tak bereaksi. Gadis itu menjadi bisu. Namun di pelupuk matanya tampak terbendung airmata kesedihan atas kebodohannya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maafkan aku Karina. Mungkin selama ini kau sangat tersiksa karena perjodohan ini" kata Royes lalu meneguk air kembali sebelum dia melanjutkan ucapannya...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Setelah kita kembali nanti, aku akan mengembalikan semua seperti semula"</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Eeehh...apa artinya itu?</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina menatap Royes...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa maksudmu?" tanya Karina pelan.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes menatapnya dalam...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aku akan membebaskanmu! Hubungan suami istri perjodohan ini, cukup sampai di sini saja" ujar Royes lesu.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Royes..." desis Karina tak percaya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes mengangguk dan tersenyum...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karina, aku serius...sama ketika aku menerima perjodohan ini dari mendiang ayahmu dahulu" ucap Royes.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina menatap pria di depannya lekat-lekat. Dia dapat merasakan ketulusan hati pria itu. Karina menunduk lirih...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Royes, bukan maksudku seperti itu" kata Karina tak sadar.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Namun Royes hanya tersenyum, menepuk pundak Karina dan berdiri kemudian berjalan menuju balkon kamar.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Hembusan angin sepoi-sepoi terasa merasuk jiwa Royes yang lara. Sementara Karina berpikir hebat dengan apa yang baru saja dikatakan Royes. Dari tempatnya duduk, Karina memandangi punggung pria itu. Rasa sakit mulai hadir dalam benaknya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Dia akan membebaskanku? Itu artinya tak lama setelah ini aku bukan istri siapa-siapa lagi??!!!</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Seharusnya aku senang, bukan?</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Tapi...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Tapi mengapa nafasku rasanya berhenti tadi...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ketika dia mengatakan itu...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan sekarang?</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ataupun nanti saat dia benar-benar membebaskanku?</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Kenapa seperti ini?</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>KENAPA PERASAANKU JADI SEPERTI INIIII???!!!</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">@@@</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Malam itu sungguh malam yang membuat Karina sedih. Entah mengapa kata-kata yang keluar dari bibir Royes membuatnya berontak dan kesal. Gadis cantik itu selalu merasa bahwa semua pria akan senang berada di dekatnya, apalagi menjadi suami dari dirinya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Memang kenyataan itu benar adanya, tapi mengapa Royes menginginkan hal yang berbeda. Karina merasa telah kalah perasaan dari pria itu. Karina menjadi semakin kesal dan marah. Semuanya tidak seperti yang dia harapkan. Gadis ceroboh, super sembrono itu kini sedang berpikir keras dengan kehidupan yang mulai berubah.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes masih berdiri di balkon kamar, memandangi deburan ombak malam di pantai tersebut. Sesekali tangannya tampak membenarkan rambutnya yang acak-acakan terhembus angin.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina terduduk lesu di sofa. Kini matanya sembab oleh airmata yang sedari tadi mengalir dengan derasnya. Karina seperti orang yang patah hati dan lara sekali.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sorot mata itu sungguh menyedihkan. Sekilas Royes sempat memperhatikan kesedihan Karina. Namun dengan cepat pria itu memalingkan wajahnya. Hal yang sama dirasakan olehnya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Maafkan aku ayah, ternyata aku menyerah...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku tak sanggup memenuhi janjiku padamu...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku tak sanggup lagi untuk menjaganya...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Karena aku tak bisa meluluhkan hatinya yang keras...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Kau pernah berkata tentang itu sebelumnya...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Namun saat itu aku meyakinkan hatiku untuk menerima...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Dia memang gadis tercantik yang pernah aku temui...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Gadis pertama yang berani melawanku dan mempermalukanku...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Gadis angkuh, gadis cantik, gadis yang sangat...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Kini aku sadar bahwa hatiku telah...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Tapi semuanya telah terlambat, ayah...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Karina, maafkan aku...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku menyerah...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Maafkan aku, ayah...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Menyadari Royes yang masih mendiamkankannya, Karina mencoba berpikir jernih. Hatinya begitu ingin menghampiri pria tersebut. Sejenak gadis itu sangat ingin bisa berdua dengan Royes dalam keadaan yang menyenangkan. Ada dorongan yang muncul dalam benaknya untuk mengalah dan meminta maaf atas apa yang telah dia lakukan pada pria di balkon kamarnya sana.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Royes, maafkan aku...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Maukah kau memaafkanku? Memaafkan semua tingksh lakuku yang membuatmu menderita seperti ini?</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Tapi bagaimana cara aku berbicara padanya???</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku merasa seperti orang bodoh bila mengatakan itu...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Pasti dia akan mentertawakanku nanti...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Tapi...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ayah, aku bingung harus bagaimana???</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ayah, aku tidak ingin sendiri...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku ingin seseorang menjagaku sekarang dan nanti...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku butuh seseorang, ayaaaaahh...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tak sadar Karina menangis tersedu-sedu dalam kebingungan. Isakannya membuat Royes cemas dan segera menghampirinya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karinaaa!!! Apa kau baik-baik saja?" tanya Royes khawatir.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Melihat Royes mendekat, Karina menutupi wajahnya malu...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes berusaha membuka jemari Karina, dia ingin tahu ada apa sebenarnya. Apa yang ada di pikiran gadis cantik tersebut.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karina, ada apa? Mengapa kau menangis seperti ini? Ayo, ceritakan padaku?" bujuk Royes lagi.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina menggeleng...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Padahal gadis itu sedang berusaha mencari akal untuk alasan apa dia sampai menangis seperti ini...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aku...aaku hanya teringat ayah saja" kata Karina pelan.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Perlahan Karina membuka wajahnya. Dia memandangi Royes yang sedari tadi ada di hadapannya. Melihat dari dekat mata Karina yang sembab, Royes kaget. Wajahnya berubah lebih cemas lagi.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karinaaa...matamu? Kau...benar-benar menangis sedari tadi? Apa itu karena ingatanmu pada ayah? Atau..." gumam Royes heran.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Itu karena ayah saja. Sudah lama aku merindukannya..." jawab Karina cepat.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes menatap dalam gadis itu..</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Pria itu memperhatikan lekat-lekat raut wajah dari Karina...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Ada kecurigaan disana...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Gadis ini...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">TIBA-TIBA!!!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">CUUP!!!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes mengecup bibir Karina secepat kilat...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tentu saja Karina terbelalak tak menyangka dengan apa yang baru saja terjadi. Karina tak berontak, gadis itu terdiam menatap keheranan dan shock.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Mereka saling tatap...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Cukup lama tatapan itu berakhir...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tiada kata, tiada bantahan dari mulut mungil Karina. Gadis itu seperti memang mengharapkan hal itu terjadi. Karina mengusap bibirnya perlahan. Namun tatapan itu masih melayang pada Royes yang berdiri menjauh darinya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Kemudian pria itu berkata lembut:</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maafkan atas kelancanganku tadi...aku terbawa suasana" </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina tak menjawabnya. Dia hanya menunduk malu dan senyum tipis penuh arti tersungging dari bibirnya yang merah...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Jemari gadis itu masih meraba sekali lagi bibirnya sendiri. Karina tak mengerti mengapa perasaannya semakin tak karuan. Ciuman lembut dan sangat singkat itu telah membuatnya lebih menderita lagi sekarang.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Royes, mengapa kau lakukan itu? Apa artinya?</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Bukankah kau ingin bebas dariku?</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Tidak ingin lagi menjagaku? Tidak menyukaiku?</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa artinya Royes??? Kau membuatku menderita...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Malam itu Karina tak sekedippun memejamkan matanya. Tubuhnya terbaring di tempat tidur empuk yang tak jauh dengan sofa tempat Royes berbaring.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sedari tadi tatapan gadis cantik itu terpaku pada Royes yang tengah terlelap. Dalam hatinya, begitu ingin dia mendekati sofa itu, namun rasa takut begitu besar di kedua matanya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Royes...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Malam ini adalah malam terakhir...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Besok kita akan kembali...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Tuhaaan....</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Mengapa perasaanku berat seperti ini?</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ada apa denganku? Hatiku???!!!</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br /></i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Mengapa ada rasa takut yang kurasakan, takut akan kehilangan segalanya...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku takut...takut sekali...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">@@@</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Malam berganti pagi...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina sudah mandi dan bersiap hendak keluar kamar. Royes baru saja keluar dari kamar mandi. Pria itu tersenyum lembut pada Karina.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Pagi, Karina..." sapanya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina berhenti dan menoleh ke arah pria itu dan membalas senyumannya sambil berkata...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Pagi..."</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Eeh kau mau kemana? Sarapan? Mengapa tak menungguku?" tanya Royes.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina tak menjawabnya, dia berbalik dan duduk di sofa untuk menunggu Royes bersiap. Sementara itu sambil bersiap, mata Royes terus memandangi wajah Karina yang lesu.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ada dengannya? Tidak seperti biasanya? Apa semalam dia bisa tertidur? Atau malah tidak sama sekali?</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Karinaa...</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Beberapa menit kemudian, keduanya keluar kamar dan menuju tempat sarapan. Di sana telah menanti rombongan lain. Andre berlari kecil menyambut Karina. Hingga membuat Royes kesal.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes menatap tajam ke arah Andre. Namun Andre tak menyadari hal itu. Pria itu langsung membawa Karina untuk duduk di sampingnya. Karina menoleh kepada Royes, namun dengan segera Royes bersikap acuh tak acuh, seolah dia tidak kesal sama sekali.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina pun duduk tepat diantara Royes dan Andre...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sarapan pagi itu terasa kaku! Seusai sarapan semua rombongan bersiap kembali ke kamar masing-masing untuk mengambil barang-barang mereka. Hari ini akan kembali ke kota asal mereka.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karina, apa kau baik-baik saja?" tanya Royes ketika mereka berada di kamar.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina hanya mengangguk sambil menutup kopernya...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Kenapa kau menanyakan itu? Aku selalu baik-baik saja, bukan?" jawab Karina asal.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes menatap lekat-lekat Karina. Pria itu tahu bahwa Karina berbohong. </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Dasar keras kepala! Terserah padamu saja!" kata Royes dingin.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina pun berdiri dan meninggalkan kamar begitu saja. Jawaban Royes membuatnya marah. Royes pun menyusulnya dengan membawa koper masing-masing.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Setibanya di bandara, Royes tampak terus memperhatikan Karina. Gadis itu masih saja diam dan tak banyak bicara. Biasanya Karina lah yang paling cerewet dan selalu membuat suasana gaduh dengannya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Beberapa jam kemudian semua rombongan telah tiba kembali di kota asal mereka.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Setelah pamit dan bersalaman, tinggalah mereka berempat, Royes, Karina, Deandra dan Andre.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes membuka obrolan sebagai tanda perpisahan...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Deandra, apa jemputanmu sudah datang?" </span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Deandra menggeleng sambil celingak-celinguk ke parkiran. Namun memang tidak ada satu mobilpun yang dia kenal.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina dan Andre hanya diam memperhatikan keduanya tanya jawab. Perlahan Andre dapat merasakan apa yang sedang dirasakan oleh wanita cantik cinta pertamanya itu.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Dengan tatapan tajam, Andre terus memandangi Karina yang berdiri menjauh dari ketiganya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sementara Royes dan Deandra masih saja mengobrol...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karina, apa kau akan kembali ke rumah bersama suamimu?" tanya Andre ingin tahu.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Mendengar pertanyaan itu, Karina membalikkan tubuhnya dan hanya mengangkat bahunya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Bagaimana jika aku yang mengantarmu pulang? Sepertinya Royes akan mengantar Deandra terlebih dahulu"</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Perkataan terakhir Andre menyadarkan Karina akan hal itu. Gadis itu menatap Andre dalam. Seolah ingin memberitahukan tentang apa yang dia galaukan sedari tadi.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Kariiin, mengapa kau diam saja?!" tanya Andre sekali lagi.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina pun tersadar dari lamunannya...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Dengan gugup dia membuang segala kegundahan dan menutupinya..</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Eeh...oohh...iya, baiklah Dre" jawabnya singkat.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Mereka mendekati Royes dan Deandra...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Ehheemm, maaf tuan Royes, apa aku bisa mengantar Karina terlebih dahulu? Sepertinya anda akan mengantarkan Deandra, bukan?" tanya Andre sopan.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes dan Deandra sedikit kaget dengan keberanian Andre. Pria itu menatap Andre lama...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tatapan Royes bergantian menatap Karina, istrinya. Lama...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Deandra dan Andre tertegun. Karina dan Royes saling tatap beberapa saat. Dari tatapan keduanya seolah mengisyaratkan kegelisahan dan jarak yang teramat panjang.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Lalu Royes pun akhirnya dengan berat hati mengangguk, berarti mengijinkan Andre untuk membawa istrinya pulang ke rumah.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tanpa bicara, Karina mengikuti Andre masuk ke dalam mobil. Tanpa menoleh ke arah Royes, Karina masih diam bungkam. Di dalam mobil, gadis itu pun demikian. </span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Suasana itu membuat Andre ragu untuk mengantarkan langsung Karina ke rumahnya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ada apa dengan mereka? Apa Karina dan Royes sedang bertengkar. Mereka suami istri, bukan????</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku ragu...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Hubungannya tidak seperti itu...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ada jarak diantara mereka...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Kariiin...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku begitu ingin kau tetap bersamaku...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Kariin...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Mana dirimu yang ceria? Kini kau begitu pendiam...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ada apa dengan hatimu saat ini?</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa kau sungguh menyukai suamimu?</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa kau benar mulai mencintainya???!!!</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">@@@</span></div>
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tak terasa malam telah larut. Sebuah mobil baru saja masuk pekarangan kediaman Karina. Dari lantai atas, tersibak tirai untuk melihat siapa yang datang.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina pun turun dari mobil Andre. Wajahnya sedikit cerah, walaupun guratan kelelahan begitu jelas dari matanya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Terimakasih untuk hari ini, Dre. Aku...aku tak tahu harus bilang apa padamu. Kau baik sekali!" ucap Karina.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Andre menanggapinya dengan senyuman yang sangat tulus...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Sama-sama Kariin, aku pun demikian. Aku senang bisa membuatmu bahagia. Baiklah, kau masuk saja, ini sudah malam. Sampaikan salamku pada tuan Royes" ujar Andre sambil melambaikan tangannya dan masuk ke dalam mobil.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Bye...bye..." balas Karina sambil tersenyum manis.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina terus memandangi mobil itu sampai menjauh dan hilang dari pandangan...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Terimakasih, Andre...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Gadis itu pun masuk, seorang pelayan membantu membawakan kopernya. Karina langsung menuju lantai atas untuk ke kamarnya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">BLLAAMM!!!</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Gadis itu baru saja masuk ke dalam kamarnya. Tubuhnya baru saja akan dia hempaskan di tempat tidurnya, namun terhenti ketika sebuah suara mengejutkannya!</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa wajar seorang istri pulang bersama pria lain selarut ini?!" tanya suara itu yang tak lain adalah Royes. Nadanya terdengar kaku dan bergetar.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina duduk di tepi ranjang. Dan menoleh ke arah suara tersebut. Tepat di sofa depan tempat tidurnya, Royes duduk menatap tajam dirinya!!</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Kau! Sedang apa di kamarku?!" tanya Karina kaget.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Namun Royes tak langsung menjawabnya. Mereka saling tatap dingin dan kaku!</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina berulang kali menelan ludahnya sedikit gusar dengan tatapan Royes.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Mengapa aku seperti ini? Tatapannya membuatku takut...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Mengapa aku jadi begini? Apa dia marah padaku? Aku harus bagaimana? Tuhan, aku bingung dengan sikapnya...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ini menyakitkan! Sungguh...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tanpa terasa airmata Karina menetes satu persatu. Gadis itu tak kuasa membendung kegundahannya tentang Royes dan Deandra tadi siang. Kini dia harus mengakui bahwa hatinya terasa diiris karenanya. Pedih...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina mulai cemburu!!!</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Yaa, gadis egois itu cemburu pada Royes! Tapi Karina belum menyadari dan bingung bagaimana mengungkapkannya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Melihat Karina menangis, Royes berdiri dan mendekati Karina. Pria itu duduk begitu dekat dengan Karina. Perlahan dia menyentuh jemari Karina yang mungil.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karina...maafkan aku. Aku bukan suami yang baik!" ucapnya lirih.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Mendengar ucapan Royes, airmata Karina semakin deras mengalir. Entah mengapa...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa kau akan mengatakannya sekarang? Apa kau akan pergi dari sisiku? Apa itu artinya kau akan menceraikanku?</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina semakin menangis bersedih...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes pun bingung harus bagaimana, pria itu mendekap Karina erat. Sembari membelai rambut Karina dengan lembut.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Jangan menangis Karin, aku...aku merasa hancur bila melihat airmatamu seperti ini" kata Royes kemudian.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Antara bahagia dan sedih, Karina merasa semua yang dilakukan Royes padanya malam itu adalah satu pertanda akan adanya perpisahan. Permintaan maaf dari Royes seolah suatu bentuk ketidak mampuan Royes menjaganya. Suatu tanda bahwa pria itu telah jenuh dan menyerah!</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina menggeleng tanpa sadar dan berteriak...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"TIDAAAAAKKK!!!!" </span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sontak Royes melepas perlahan dekapannya pada Karina dan memandangi gadis itu heran.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karina, ada apa?"</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina pun kaget dengan apa yang dia lakukan. Dia menatap Royes lekat-lekat...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes membalasnya dengan lembut...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Royes akhirnya berusaha membujuk Karina untuk mengatakan apa yang sebenarnya dipikirkan gadis itu.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karina, aku mohon katakan sesuatu. Aku lihat sedari pagi tadi, kau diam saja. Tidak seperti biasanya!" kata Royes penasaran.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina sendiri pun tak tahu harus menjawab apa. Satu sisi dia malu untuk mengatakan rasa yang mulai dia rasakan. Satu sisi dia takut semuanya akan berakhir bila tak mengatakan hal yang sesungguhnya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Gadis itu hanya bisa menatap Royes dalam. Karena Karina hanya memandanginya, Royespun perlahan bergeser mendekatkan tubuhnya dengan gadis itu.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Melihat Royes yang mendekat, Karina jadi salah tingkah dan berpikiran yang bukan-bukan. Lamunannya mulai berkelana dengan wanginya tubuh dan nafas Royes yang begitu dekat dengannya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Perlahan matanya terpejam seakan mengharapkan sesuatu mengenai bibirnya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Sementara Royes memperhatikan gerak gerik Karina dan tak mengerti mengapa gadis di depannya melakukan itu.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">"Karina, aku rasa kita kelelahan, jadi kau beristirahatlah dahulu! Ini sudah larut!" kata Royes mengejutkan Karina.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tersadar dari khayalannya, Karina dengan cepat membuka matanya. Dan mendapati Royes sudah berada di depan pintu untuk pergi.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Tak lama...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">BBllamm!!!</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Pria itu keluar dan menghilang dari penglihatannya. Karina terpaku meratapinya. Gadis itu bertambah sedih dan galau pastinya.</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa yang kulakukan? Apa aku tadi memberinya isyarat bahwa aku tak ingin berpisah darinya??!!</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Bagaimana ini?</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa dia pun menginginkan hal yang sama denganku? Atau malah sebaliknya??!!</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br /></i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Royeeess....</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa perasaan kita sama??</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ayaahh...ibuuu....bagaimana ini??</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku akui bahwa aku mulai menyukainya...</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Entah sejak kapan itu terjadi padaku!</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br /></i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Betapa bodohnya aku membiarkan itu terjadi!!!</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Bodohnya aku!!</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br /></i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Dasar Karina bodoooooohhh!!!</i></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;">Karina memukul kecil keningnya berulang-ulang. Entah berapa kali hingga malam menidurkan dirinya. Diapun terlelap...</span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span></div>
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br /></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><b><i>continue to -chapter 4-</i></b></span></div>
<span style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>
</div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-31732891212331541842011-11-17T10:42:00.010+08:002012-03-06T15:31:54.639+08:00Hari Terakhir di Sisimu (2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Hampir satu bulan sudah terlewati...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tanpa ada penjelasan dan obrolan yang berarti di antara Royes dan Karina. Karina mulai kembali menjalani aktifitasnya sebagai mahasiswi di sebuah universitas ternama di negerinya. Begitupun Royes sibuk dengan rutinitasnya sebagai seorang pengusaha.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Mereka tinggal di satu rumah yaitu di kediaman Karina, tapi tentu saja tidak satu kamar, walaupun mereka sudah saling mengetahui bahwa mereka terikat pernikahan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina tidak ingin mengungkitnya, apalagi ada yang mengetahui pernikahannya. Gadis itu berusaha menutupi semua tentang dirinya dan Royes yang tinggal bersama. Menutupi pernikahan mereka dari siapapun!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Hampir setiap pagi mereka sarapan bersama tanpa bertegur sapa. Entah mengapa sejak perkataan Karina di waktu itu, Royes terlihat lebih banyak diam dan menghindari Karina. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Walau demikian mereka harus menghadiri beberapa perhelatan yang diadakan oleh perusahaan peninggalan orang tua Karina. Tentunya mereka hadir karena sebagai pemegang saham terbesar dari perusahaan tersebut. Dan hanya di kalangan para relasi dan pegawai saja yang mengetahui pernikahan mereka.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Seperti pada malam itu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina dan Royes harus menghadiri sebuah perjamuan dari peresmian anak perusahaan mereka. Dengan mengenakan gaun malam yang simple namun tetap memancarkan keanggunan, Karina baru saja menuruni anak tangga dan menuju ruang keluarga. Langkahnya tampak tak bersemangat. Karina sudah membayangkan hal yang membosankan selama acara nanti.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Huuuh...bersama dia lagi! Membosankan!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Di ruang keluarga... </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Di sana Royes telah menantinya. Keduanya langsung menuju teras dan memasuki mobil yang akan segera membawa mereka ke tempat acara peresmian.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tidak ada yang memulai percakapan selama perjalanan. Sang supir pun hanya bisa menghela nafas dan mengerti dengan keadaan keduanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tak berapa lama mobil pun tiba di tempat acara tersebut. Dengan sopan dua orang petugas membuka pintu mobil kepada keduanya. Karina hanya tersenyum tipis sambil mendekati Royes untuk berjalan berdampingan masuk.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Bagi Karina maupun Royes, mereka biasa saja. Tapi semua orang memperhatikan penampilan mereka, juga bagaimana kekompakan keduanya di depan para relasi dan pegawai. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Beberapa teman menyambut dengan sumringah. Bersalaman, cium pipi kanan dan kiri lalu berpelukan. Karina geli menyaksikan hal itu. Dia hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya saja sebagai tanda hormat pada semuanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Kini keduanya duduk di barisan kursi VIP. Berdampingan dengan beberapa relasi lainnya. Royes pun mulai mengobrol dengan beberapa orang di sana. Sementara Karina asyik dengan ponselnya. Sekali-sekali keduanya saling tatap bila ada yang mempertanyakan pernikahan mereka.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Terimakasih" jawab Royes kepada teman yang mengucapkan selamat atas pernikahan mereka.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina pun dengan sangat ramah tersenyum pada orang tersebut. Walau dalam hatinya begitu terpaksa melakukan hal itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Hhhuuuuffthh, berapa lama lagi aku seperti ini?!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tiba-tiba...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Halo...Karina" sebuah suara menyapa Karina dari belakang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Semua yang ada di sana pun menoleh. Karina agak kaget dengan sapaan suara yang begitu lama tak pernah dia dengar kembali.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes sempat memperhatikan pria yang memanggil Karina, namun pria itu kembali melanjutkan perbincangannya dengan yang lain.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Aa...Andre" kata Karina sambil membalikkan tubuhnya dan berdiri mendekati pria itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Mereka sempat berdiri sejenak di sana, hingga kemudian keduanya pun pergi ke satu sudut ruangan. Tanpa memperkenalkannya pada Royes, Karina langsung pergi. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tak berapa lama keduanya telah asyik mengobrol. Wajah Karina tampak sangat bahagia. Begitupun Andre. Pria itu memang sangat mengagumi Karina sebelumnya. Secara kebetulan Andre adalah seorang pengusaha muda dan bekerja sama dengan perusahaan Karina.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Ooh...jadi kau mempunyai kerjasama dengan perusahaan ayahku?" tanya Karina di sela perbincangannya dengan Andre.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Andre mengangguk sebelum menjawabnya, "Iya, tentu saja. Mungkin kau baru mengetahuinya".</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Itu karena mulai sekarang aku harus mengurusi perusahaan ayah" ujar Karina kemudian.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Tapi kau tidak sendirian bukan?" tanya Andre ingin tahu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina terdiam sebentar, lalu matanya menoleh ke arah dimana Royes duduk. Kebetulan Royes pun sedang menatap ke arahnya. Keduanya bertatapan lalu berpaling dan melanjutkan obrolan masing-masing.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Darimana kau mengetahuinya, Dre? Apakah semua orang sudah tahu tentang itu?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Hahaha...." Andre terbahak mendengar pertanyaan Karina.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dengan wajah malu, Karina tertunduk...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Karina...Karina...tentu saja semua orang mengetahuinya! Itu karena sebelum ayahmu meninggal, beliau sempat memperkenalkan pria itu dalam sebuah rapat pemegang saham" jelas Andre dengan mata melirik ke arah Royes.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Ohya?!" sahut Karina lesu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Andre pun mengangguk memastikan ucapannya. Sepertinya pria itu sedih dengan keadaan wanita di depannya. Mereka saling tatap beberapa saat. Dari tatapan itu, Andre tahu bahwa Karina tidak suka dengan pernikahannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Andre menatap lekat-lekat gadis cantik di hadapannya. Karina menunduk menutupi kesedihan di wajahnya. Dengan sangat lembut Andre menyentuh jemari Karina. Karina terperanjat dibuatnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tak kentara Karina menolak sentuhan tersebut. Saat itu Karina menyadari posisinya tak bisa sembarangan lagi. Demi nama baik keluarga dan perusahaan ayahnya, gadis itu harus mematuhi semua norma dan bersikap baik di depan semua orang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tanpa mereka sadari, beberapa pasang mata mengamati keduanya. Royes pun turut mengamati Karina dan Andre berulang kali. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes tak bergeming menyaksikan hal itu. Matanya berusaha mengalihkan pandangan dan pikirannya dari sedikit rasa malu akan apa yang dilakukan Karina bersama Andre.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Perlahan Royes menarik nafas untuk kesekian kalinya. Hingga acara penutupan pun usai, keduanya masih terpisah. Tampak Royes berdiri menunggu Karina yang masih berbicara dengan Andre.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Menyadari itu, Andre meminta Karina untuk bangkit dan menghampiri Royes.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Suamimu sudah menunggu! Lain kali kita lanjutkan. Aku senang malam ini bisa bertemu denganmu, Karina" kata Andre.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina tersenyum...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Begitupun aku, terimakasih mau menemaniku malam ini" balas Karina dengan melambaikan tangannya berlalu menjauhi pria itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Pria itu....Andre adalah teman semasa SMA dulu. Kakak kelas yang sangat dikagumi Karina. Mereka sempat jalan beberapa kali. Namun sejak lulus, mereka kehilangan kontak.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dan kini, Royes telah berdiri menunggu Karina dengan sabar. Matanya melirik Karina yang berjalan ke arahnya, lalu pria itu pun melangkahkan kakinya menuju mobil yang telah terparkir di depan gedung.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">BLAM!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes menutup pintu mobil sebelah kiri. Diikuti Karina dari pintu sebelah kanan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Blam!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Perjalanan yang membosankan bagi Karina dan Royes. Tak satu katapun yang terucap. Keduanya membisu seolah bermusuhan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Mata Karina menerawang keluar jendela. Mengkhayalkan pertemuannya tadi dengan Andre. Wajahnya sedikit ceria mengingat hal itu. Gadis itu tersenyum-senyum sendiri bahagia. Royes menoleh, mengamati Karina yang seperti itu. Dia pun tersenyum...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Karina...Karina...aku senang kau bisa tersenyum bahagia seperti itu. Walau aku tahu bahwa semyum itu untuk pria tadi...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Mobil tiba di pelataran rumah Karina. Karina begitu cepat keluar mobil dan berlalu masuk ke dalam rumah. Seorang pelayan memberinya salam, namun Karina tak sempat membalasnya. Gadis itu keburu menaiki tangga dan masuk ke dalam kamarnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">BBLAM!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Perlahan Royes menaiki tangga dan mengetuk pintu kamar Karina..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tok...tok...tok...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Beberapa detik berlalu, tidak ada jawaban dari Karina. Sekali lagi Royes mengetuk pintu itu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tok..tok...tok...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">CKKLEK!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dengan kasar, Karina membukanya dan menatap Royes tanpa ekspresi sama sekali. Dingin!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Aku hanya ingin mengatakan terimakasih padamu karena telah menemaniku ke acara tadi" kata Royes jujur.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Mendengar perkataan Royes, Karina sedikit luluh dan melembutkan tatapannya pada pria itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Boleh aku masuk?" tanya Royes santai.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina tak menjawab pertanyaan Royes, gadis itu langsung membiarkan pintu terbuka dan duduk di sebuah sofa. Royes pun masuk dan berjalan menuju balkon. Karina berdiri dan menyusul Royes ke balkon.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Ada apa lagi dengan dia? Aku tak pernah mengerti dengan semua kata-kata dan sikapnya padaku! </i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes berdiri di tepi pagar balkon, dan memandang jauh pemandangan sekitar kediaman mereka. Karina berdiri di sebelahnya, berharap Royes mengatakan apa maksudnya mendatangi dirinya malam ini.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Karina, aku akan mengadakan perjalanan bisnis beberapa waktu ke luar negeri. Apa kau akan...pergi bersamaku?" ucap Royes memberi tawaran.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina terkesima dengan ucapan dan ajakan pria di sebelahnya. Gadis itu tak menyangka Royes masih mau mengajaknya pergi walau membosankan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina belum sempat menjawab ajakan Royes, pria itu bertanya lagi:</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Semua ini untuk perusahaan...bukan untuk kesenanganku semata! Jadi aku menanyakannya sekali lagi padamu....apa kau bersedia ikut bersamaku?" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina diam menatap Royes. Wajahnya cemberut seketika mendengar ucapan Royes sebelumnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Aku tidak bisa ikut! Ada mata kuliah yang tidak bisa aku tinggalkan minggu ini" jawab Karina ketus.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Ya sudah, selamat malam" ucap Royes sambil berlalu meninggalkan Karina.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Blam!! Karina terhenyak mendengar ucapan Royes terakhir. Dia tak habis pikir dan tak mengerti dengan sikap pria itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Menyebalkan! Tadi sepertinya dia memaksa ingin aku ikut dengannya?! Tapi terakhir sepertinya dia pasrah! Huuuhhh" omel Karina kesal.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">TIBA-TIBA...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Kekesalannya terhenti oleh dering ponsel di sakunya. Karina mengangkatnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Halo...Karina di sini" sapa Karina ramah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Iya, di sini Andre" sahut suara dari sebrang sana.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Wajah Karina tersenyum lucu mendengar jawaban dari pria itu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Aah...Andre, kau membuatku malu" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Hahaha...." Andre tertawa geli.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Darimana kau mendapatkan no ponselku?" tanya Karina penasaran.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Itu tidak perlu kau tahu. Yang jelas aku sangat senang bisa berkomunikasi lagi denganmu" ujar Andre.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Andre...Andre...kau selalu saja membuatku terkejut" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Ohya, aku lupa tadi menanyakan sesuatu padamu" kata Andre memulai.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Eh, apa? Memangnya apa yang ingin kau tanyakan?" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Bukan hal penting, tapi aku ingin kita bertemu lagi saat perjalanan bisnis nanti" kata Andre serius.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Perjalanan bisnis?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Perjalanan bisnis? Apa kau juga akan pergi?" tanya Karina.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Tentu saja, apa suamimu tak mengajakmu?" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Iya, dia mengajakku"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Lalu, kau ikut kan?" tanya Andre penuh harap.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina menggigit bibirnya bingung. Pikirannya segera berkelana bahagia bisa bertemu lagi dengan pria itu. Pria yang dikaguminya..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Tentu saja aku ikut!" jawab Karina singkat.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Wajahnya yang lesu berubah menjadi penuh semangat dan ceria. Khayalannya bersama Andre membubungkan pikiran dan hatinya yang kesepian.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Halo...halo...Karina" panggil Andre setelah tidak ada ada suara dari sebrang sana.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Eh...oh...iya, maaf ada pelayan yang mengetuk kamarku" Karina beralasan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Baiklah, sampai bertemu nanti. Selamat malam dan mimpi yang indah ya" ucap Andre menutup teleponnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Klliik..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina memandangi telepon di genggamannya. Gadis itu tersenyum lagi. Kemudian dengan cepat dia berpikir bahwa dia harus segera mengatakan kepergiannya mengikuti perjalanan bisnis nanti pada Royes.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">BLLAAMM!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina menutup pintu kamarnya dengan kakinya. Dia berlari keluar kamar dan menuju kamar Royes yang berada tepat di sebelah kamarnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tok...tok...tok...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina mengetuk kamar Royes beberapa kali...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Gadis itu tak sabar ingin mengatakan keikutsertaannya pada Royes. Karena tak bisa menahan kesabarannya, dengan tergesa Karina membuka pintu kamar itu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dan...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">BUUUKKK!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Pintu itu menghantam sesuatu. Ternyata pintu itu mengenai wajah Royes yang baru saja akan membukakan pintu untuk Karina.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Aaaww..." rintih Royes kesakitan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Oooppss....maaf, aku tak tahu jika kau sudah akan membuka pintu ini" kata Karina takut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes memegangi wajahnya yang terkena pintu. Tepat di hidungnya yang mancung. Hantaman itu membuat hidung Royes berdarah!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Melihat itu Karina langsung panik. Tangannya meraih tisu yang ada di dekat meja tak jauh dari pintu. Dengan cekatan Karina menghapus darah di hidung Royes.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tak sengaja mata mereka beradu. Jarak yang dekat membuat Karina merasakan wangi dan harum nafas pria itu. Royes pun demikian, hatinya sedikit berdegup saat Karina menyentuh hidungnya. Usapan itu terasa sangat lembut. Berbeda dengan keseharian Karina.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">DEG!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina menjauhi Royes setelah darah di hidung pria itu bersih. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Terimakasih" kata Royes datar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Keduanya sedikit salah tingkah...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina meremas jari tangannya kikuk, tapi dia harus segera mengatakan sesuatu pada Royes.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Begini, tadi aku menghubungi teman kuliahku...dan...aku meminta mereka untuk mengisikan absenku"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Lalu..." ucap Royes menyambung...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Agar aku bisa menemanimu pada perjalanan bisnis nanti" jelas Karina.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes menatap Karina dalam...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Baiklah kalau kau bisa ikut. Itu bagus! Walau aku sudah terlanjur mengajak temanku tadi. Tapi tak apa...ini akan lebih menyenangkan" ujar Royes santai.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Kening Karina berkerut mendengar jawaban Royes...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Teman?" tanya Karina tanpa sadar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes menoleh dan mengangguk...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Ya, temanku. Teman setiaku semasa kecil. Kami selalu bersama kemanapun pergi. Aku harap...kau akan menyukainya" jawab Royes menerangkan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Setelah itu Karina kembali ke kamarnya. Hatinya lega sudah meralat keputusannya tadi. Tapi pikirannya masih terganjal kata-kata Royes terakhir.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Dia sudah terlanjur mengajak teman masa kecilnya untuk perjalanan bisnis nanti?! Siapa?" gumam gadis itu penasaran.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Kepalanya menggeleng untuk menenangkan rasa penasarannya. "Ah...berarti itu sama denganku! Aku akan bertemu Andre di sana"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Ooh...senangnya. Aku jadi tak sabar menunggu hari itu" ucap Karina sambil memutar tubuhnya yang semampai di lantai kamarnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Gadis itu begitu bahagia...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Andre...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">@@@</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Saat perjalanan bisnispun tiba... </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Sedari pagi Karina sudah bersiap. Tak beda dengan Royes. Pria itu tampak sedang menyiapkan beberapa dokumen yang akan dia bawa dalam perjalanan bisnisnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Namun tidak begitu dengan Karina. Gadis itu hanya mempesiapkan pakaian. Setelah selesai meyiapkan segala sesuatunya, gadis itu pun dengan santainya keluar kamar menuju ruang makan untuk sarapan.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Setibanya di ruang makan, terlihat Royes telah menunggunya. Matanya menatap Karina yang baru saja duduk berhadapan dengannya. Karina tak menghiraukan tatapan itu. Wajahnya tampak sangat ceria pagi itu. Royes memperhatikannya sedari tadi. Pria itu tersenyum tulus memandangi wajah bahagia sang istri.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Sepertinya kau bahagia sekali pagi ini?" tanya nya pada Karina.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina menghentikan suapannya sejenak dan menatap Royes...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Hhmmm...maksudmu aku?" Karina bertanya balik dengan mulut yang penuh dengan makanan.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes menggeleng melihat sikap Karina yang berbeda dengan kecantikan wajahnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina tidak suka dengan gelengan kepala Royes!</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Begini, sepertinya kau sangat membenciku?" tanya Karina sinis dengan tatapan tajam pada Royes.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes hanya menatap Karina kaku, tanpa menjawab pertanyaan sekaligus pernyataan gadis di hadapannya! </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Hellooo, tuan Royes, tolong jawab aku!" sungut Karina kesal.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes menatap Karina santai, "Apa yang harus aku jawab nona Karina?!" tanya Royes meledek.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina mencibirkan bibirnya marah pada Royes...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Sudahlah! Tidak penting lagi!!" ketus Karina.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Keduanya pun melanjutkan sarapan bersama tanpa perbincangan yang berarti...</span></div></div><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">@@@</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Setibanya di Bandara... </span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes dan Karina turun dari mobil yang membawa mereka. Seorang pelayan membawa barang-barang keduanya. Tentu saja pelayan itu harus ikut bersama mereka untuk mempersiapkan semua kebutuhan keduanya selama di luar negeri.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes melambaikan tangannya pada seseorang...</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina memperhatikan arah lambaian tangan pria itu dengan seksama. Seorang gadis cantik setengah berlari mendekati keduanya. Dengan senyumnya yang mempesona, gadis itu tampak sangat gembira bertemu dengan Royes. Karina pura-pura tak peduli dengan semua itu.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Huuuh...teman masa kecil? Atau kekasih?</i></span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Dasar!!!</i></span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Oh iya Deandra, ini Karina" kata Royes sambil menoleh kepada Karina.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina tersenyum tipis menyambut uluran tangan gadis itu...</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Karina"</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Deandra" balas gadis itu ramah.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Suasana sedikit kaku karena sikap Karina yang memang tidak pernah bersahaja bila berada dekat Royes. Gadis itu berjalan mendahului Royes dan Deandra.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tanpa sadar Andre telah berada di belakang ketiganya. Pria itu tersenyum bahagia tatkala melihat Karina sendiri berjalan.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Selamat pagi tuan Royes" sapanya sopan.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Ah kau ikut juga ternyata, tuan Andre?" jawab Royes sedikit kaget.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Iya, kami satu tim bersama salah satu anak perusahaan anda, tuan" jelas Andre ramah.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Oh begitu, aku senang kalau seperti itu" ucap Royes sambil mengangguk mengerti.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina tak mendengar perbincangan keduanya, telinganya begitu asyik mendengarkan lagu-lagu dari ponselnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Setelah boarding pass, Karina baru menyadari bahwa ada Andre di belakangnya. Dengan cepat dia melambatkan langkahnya dan mensejajarkan langkahnya bersama pria itu.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Hai, mengapa kau tak menegurku sedari tadi, Dre?" tanyanya merajuk.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Aku hanya tak ingin mengganggu lagumu saja" balas Andre menggoda.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Keduanya hanya butuh waktu singkat untuk akrab berbincang dan bercanda.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tawa lepas Karina begitu terdengar renyah di setiap telinga yang berada di dekatnya. Termasuk Royes! Pria itu sedikit terganggu dengan suara istrinya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dengan pelan dia mendekati Karina...</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Aah, Andre...maaf aku ingin bicara sebentar dengan nya" kata Royes sembari menarik tangan Karina setengah kasar.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Deandra dan Andre hanya mengangkat bahunya dan berjalan hingga ke ruang tunggu.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Sedangkan Royes membawa Karina ke sebuah sudut tak jauh dari pintu ruangan tersebut.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Lepaskan tanganku, Royes!" gerutu Karina kesal.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes menatap tajam pada Karina. Seolah ingin memakan gadis cantik di hadapannya tersebut.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina pun membalas tatapan tajam Royes lebih sinis!</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Kenapa? Kenapa haaah? Apa kau terganggu dengan tawaku?" tanya Karina marah.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Karina dengar! Kita akan mengadakan perjalanan bisnis! Aku harap kau jangan bertingkah aneh yang akan menghancurkan semuanya!" terang Royes tegas.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina berusaha menghempaskan tangannya dari genggaman Royes, namun sayang cengkraman Royes terlalu kuat untuk dilawan oleh gadis secantik Karina.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina pun pasrah menyandarkan tubuhnya di sudut dinding...</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Melihat keadaan seperti itu, Royes bertambah mendekati wajah Karina dengan mata yang sangat tajam.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tapi tidak begitu bagi mereka yang memperhatikan keduanya dari arah belakang. Keduanya tampak seperti sedang berciuman. Dan itu menjadi pemandangan menarik bagi beberapa relasi dan para rekan bisnis yang ikut. Termasuk Andre dan Deandra!</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Apa yang mereka lakukan?!" gumam Deandra.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Sementara itu...</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina berusaha menginjak sepatu Royes. Tapi Royes menahan sakitnya dengan terus mencengkram lengan Karina.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karinapun semakin berontak..</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Royeees, aku tegaskan sekali lagi: jangan campuri urusanku!" bisik Karina tajam.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Siapa yang ingin mencampuri urusanmu? Tapi kali ini semua memang akan menjadi urusanku! Apa kau paham!???" balas Royes sinis.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina memejamkan matanya untuk menenangkan rasa marahnya pada Royes. Wajahnya memerah karena menahan itu!</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Pria ini benar-benar membuatku muaaak!!!</i></span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes dan Karina masih saling tatap tajam, ketika sebuah panggilan dengan kode penerbangan yang akan mereka naiki disebut.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tanpa bicara lagi keduanya langsung masuk ke ruang tunggu dan menghampiri rombongan,</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dengan cepatnya wajah Royes maupun Karina tersenyum kembali pada semuanya. Mereka berjalan memasuki pesawat.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">@@@</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Perjalanan yang panjang itu akhirnya sampai juga di kota tempat yang mereka tuju. Dengan wajah yang bahagia Royes membawa kopernya. Diikuti Karina, Andre, Deandra dan rombongan lainnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Setibanya di bandara, beberapa mobil tampak datang menyambut mereka.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Mobil pertama dikhususkan untuk Royes dan Karina saja. Sedang Andre dan Deandra menaiki mobil yang lainnya. Wajah Karina cemberut karena harus bersikap manis di depan semuanya. Apalagi dia harus satu mobil dengan Royes.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Apa tuan Royes akan langsung ke lokasi?" tanya supir dengan sopan.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes tak langsung menjawab, dia melirik Karina yang duduk di sebelahnya. Namun Karina diam saja, dengan wajah yang dipalingkan keluar jendela mobil.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes pun akhirnya menyenggol lengan gadis itu kasar, hingga membuat Karina kaget dan langsung menatap tajam dirinya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Baiklah pak, kita mampir untuk makan dahulu! Dimana kira-kira yang enak dan suasananya tak membuat istriku bosan?" jawab Royes pada supir itu.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina bertambah sebal dengan jawaban Royes!</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Huuuuuh!!!! Istriku???!!</i></span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Dasar!!!</i></span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina semakin mengeraskan rahang wajahnya. Gadis itu benar-benar kesal dengan sikap dan ucapan Royes, pria yang memang disebut sebagai suaminya tersebut.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Apa wajahmu akan seperti itu terus?" bisik Royes pada Karina.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Pria itu bergeser untuk bisa mengatakan itu. Kini posisi duduk keduanya sangat dekat. Karina ingin bergeser menjauh, namun sayang posisinya berada di tepi dari jok mobil itu.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Dia sudah gila!</i></span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Pikir Karina dalam hati. Gadis itu mencoba tenang dan menahan semua emosi kekesalan yang dia rasakan pada Royes.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tak terasa mobil telah membawa mereka ke sebuah tempat yang begitu indah. Letaknya tepat di pinggir pantai dengan pasir yang putih. Pemandangannya sungguh membuat Karina takjub. Gadis itu baru saja akan membuka pintu mobil namun tiba-tiba tangannya di tahan oleh Royes.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Tolong jangan membuat keluarga kita malu! Bersikaplah dewasa!" ujar Royes memohon dengan lembut.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina sedikit terkesima dengan sikap Royes barusan. Seperti ada yang membuatnya untuk patuh dan mendengarkan keinginan dari pria di sampingnya itu.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Mereka saling tatap sesaat...</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina tertunduk bingung harus bagaimana. Tapi perlahan Royes menarik lengannya kemudian menggenggamnya erat.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Apa-apaan ini?" tanya Karina polos.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes memandangnya serius...</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Tetap eratkan jemarimu di tanganku, Karina! Aku mohon!" pinta pria itu tulus.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina pun diam dan akhirnya mereka turun dari mobil masih dengan tangan yang saling berpegangan kuat.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Semua rombongan termasuk Andre dan Deandra pun semakin berprasangka yang tidak-tidak kepada keduanya. Mereka mengira bahwa keduanya memang benar-benar saling menyayangi satu sama lain.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>@@@</i></span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i><br />
</i></span></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Ternyata di tempat itu juga tempat penginapan atau hotel yang akan mereka bermalam.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tentu saja semua rombongan sangat bahagia. Tak terkecuali Karina. Wajahnya terlihat sangat antusias dengan hal itu.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dia berjalan menyusuri pantai selepas makan. Melihat Karina yang sendiri, karena Royes asyik berbincang dengan rombongan lain, Andre pun perlahan mengikuti gadis cantik itu.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Pria itu memang sangat ingin selalu berdekatan dengan Karina. Karena gadis itulah cinta pertamanya. </span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina menoleh ke arah Andre dan tersenyum manis.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Karin, apa kau suka tempat ini?" tanya Andre menyapa duluan.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina mengangguk bahagia: "Tentu saja Dre, aku akan sangat menyesal jika tidak ikut dalam perjalanan ini!"</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Syukurlah kalau seperti itu" kata Andre menimpali.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Keduanya berjalan terus menjauhi restoran dan hotel. Pasir yang begitu putih bersih membuat mereka betah berlama-lama menyusurinya.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Sementara mereka asyik berbincang dan bercanda, dari kejauhan tampak mata Royes memperhatikan dengan seksama keakraban keduanya.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dari sorot pria itu terlihat ada gelisah yang sedang menganga. Padahal ada Deandra yang sedari tadi duduk di sebelahnya ikut berbincang dengan dirinya dan rombongan lain.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Karina...Karina...</i></span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Apa kau belum mengerti juga maksud perkataanku tadi??!!</i></span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Dasar gadis sok pintar!</i></span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karena semuanya telah selesai makan, dan tampak lelah, maka Royes memutuskan untuk melanjutkan acara bisnisnya esok hari.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Pria itu pun berjalan menyusuri pantai sambil terus menatap jauh ke arah Karina dan Andre.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Deandra berlari kecil mengejar Royes. Gadis pendiam itu senang bisa berduaan saja dengan Royes. </span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Royes, apa aku boleh menemanimu?" tanya Deandra ragu.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes pun tersenyum...</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Tentu saja Dea, maaf aku sampai lupa kalau aku yang mengundangmu untuk pergi"</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Deandra menggeleng dan tersenyum manis pada pria bernama Royes itu. Pria teman masa kecilnya yang pernah singgah dan hingga kini bersemayam di dalam hatinya. Namun Deandra sangat takut untuk mengungkapkan hal itu pada Royes. Apalagi dia tahu bahwa saat ini, status Royes telah menjadi suami dari Karina.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karena Royes diam saja, Deandra mencoba membuka pembicaraan.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Royes, boleh aku bertanya sesuatu padamu?"</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Tentu saja" jawab Royes singkat tanpa menoleh ke arah Deandra.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tatapannya tetap lurus ke depan dimana Karina dan Andre berjalan. Dan Deandra tahu itu! Gadis manis dan pendiam itu merasa cemburu.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Kecemburuan itu tampak dari sorot matanya yang tajam menatap pria di sebelahnya.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Sampai Royes sadar dengan keacuhannya dan menoleh ke arah gadis di sebelahnya tersebut.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Aaah maaf Deandra, aku tadi tak konsentrasi" kata Royes sekenanya.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tiba-tiba...</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Setetes airmata menetesi pipi Deandra. Tentu saja Royes panik karenanya.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Eeeh Dea, kau kenapa? Apa kau menangis karena aku?" tanya Royes cemas.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Namun Deandra menggeleng dan tertunduk. Jemarinya menghapus airmata itu pelan. Gadis itu kemudian menatap Royes dalam...sangat dalam.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes pun menjadi kikuk dibuatnya. Dia bingung sendiri harus bicara apa pada gadis di hadapannya. Perlahan tangannya menyentuh jemari Deandra, untuk sekedar menenangkannya.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Dea, ada apa? Aku merasa tidak enak jika kau menangis seperti tadi?"</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tanpa bicara, Deandra duduk di tepian pantai dan menatap lurus ke arah lautan. Royes mengikutinya. Keduanya duduk dengan santainya di pantai itu.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Merasakan hembusan angin senja dengan sinar mentari yang kejingga-jinggaan.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Deburan ombak terasa membawa mereka pada kebiasaan semasa kecil yang sering menghabiskan liburan bersama keluarga mereka di pantai.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Apa kau masih mengingatnya, Royes?" tanya Deandra tiba-tiba.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes menoleh pada Deandra...</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Hhhmmm, tentu saja aku masih mengingatnya!"</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Dan apakah kau masih mengingat perkataanmu waktu itu Roy?" tanya Dea lagi.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes mengerutkan keningnya...</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Perkataan apa itu? Sepertinya aku sedikit lupa" jawab Royes lugu.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tanpa Royes tahu, Deandra meneteskan airmata lagi. Tatapan gadis itu benar-benar kesepian dan menyedihkan.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Kau memang tidak pernah mengingatnya, karena kau tidak pernah menganggapnya!" kata Deandra serius.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes kembali menatap Deandra...</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Dea, kau...menangiss" desisnya bingung.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Melihat Deandra menangis, Royes pun tak tega. Dan segera mendekat kemudian mengulurkan tangannya untuk memeluk gadis itu dari samping.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes berusaha menenangkan gadis pendiam itu. Namun sayang kejadian itu tertangkap mata oleh Karina dan Andre yang bersiap berbalik kembali ke penginapan.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina sempat menghentikan langkahnya dan terdiam kaku! Gadis itu merasakan ada sesuatu yang membuat kepalanya panas mendidih. Entah mengapa...</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Apa-apaan dia?</i></span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Sedang apa mereka?</i></span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tak berapa lama, Royes melepaskan dekapannya dari Deandra. Deandra segera menghapus airmata yang membasahi pipinya.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Mereka pun menyadari kehadiran Karina dan Andre. Dengan cepat Royes berdiri dan hendak menyapa keduanya, namun sayang Karina tak menghiraukannya.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Gadis itu melenggang begitu saja melewati Royes dan Deandra. Beribu cara gadis cantik itu menyembunyikan kegelisahan wajahnya dari tatapan Royes.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Eeh, Karina...tunggu!" teriak Andre setelah menundukkan kepalanya sebagai tanda santunnya kepada Royes.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes pun membiarkan keduanya pergi. Kemudian dia mengajak Deandra untuk berjalan-jalan menyusuri pantai lagi. Hingga senja benar-benar beranjak gelap. Matahari senja sudah berlalu beberapa menit yang lalu. Keduanya asyik menelusuri kegelapan pantai dengan cahaya rembulan yang mulai tampak.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Sementara di penginapan...</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Terlihat di sebuah sudut ruangan, Karina duduk menyendiri menatap keindahan pantai dengan sinar rembulan. Hatinya sedikit damai karenanya. Hingga Andre menghampirinya dan membalutkan sebuah baju hangat di pundaknya.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Pakailah! Udara mulai dingin Karin" </span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina tersenyum dan menyambut kedatangan Andre dengan senyum hangatnya.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Terimakasih, Dre...kau baik sekali"</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Keduanya pun duduk berdampingan sembari menikmati cemilan yang ada. Mereka tampak bahagia dan serasi sekali. Andre sangat pandai menghibur gadis cantik itu. Tawa Karina kembali terdengar memeriahkan ruangan balkon yang cukup besar tersebut.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Waktu makan malam pun tiba...</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Andre mengajak Karina menuju ruang makan. Di sana telah menunggu Royes dan Deandra juga rombongan yang lain. Pandangan heran tentunya dilayangkan pada keduanya oleh rombongan lain. Mengingat mungkin sedari tadi Royes bersama Deandra, sedangkan Karina betah bersama Andre.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Namun Royes tak membiarkan itu terjadi lama-lama. Dengan cepat Royes menyambut Karina dan menarikkan sebuah kursi tepat di sebelahnya.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Karina, duduklah di sini!" ajak Royes.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina menatap pria itu lekat dan mengangguk begitu saja. Kini keduanya duduk berdampingan seperti sepasang suami istri yang akur.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tak banyak cerita di ruang makan itu, semuanya bersiap untuk istirahat setelah makan malam usai. Karena besok akan memulai bisnis bagi perusahaan masing-masing.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Andre pun pamit lebih dahulu bersama rombongan lainnya. Sedang Deandra masih mencicipi semangkuk salad di tangannya.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Deandra, aku dan Karina akan beristirahat lebih dulu. Kuharap kau juga menyusul ya!" kata Royes cuek.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Deandra hanya menatap keduanya kaku dengan senyum tipisnya.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Sedang Karina tak percaya dengan apa yang dikatakan Royes tadi. Gadis itu malah segera ingin beranjak sendiri ke kamar tidurnya tanpa Royes. Karena dia masih gelisah dengan apa yang dilihatnya di pantai sore tadi.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Tidak perlu Royes, kau temani saja dulu Deandra! Aku akan ke kamarku sendiri saja!" cegah Karina.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Keduanya saling tatap tajam. Deandra pun melihat hal itu...</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Ah Karina, aku tidak bisa membiarkanmu sendiri kan?!" sanggah Royes kemudian.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Pria itu langsung menarik lengan Karina dan berlalu dari ruang makan.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Deandra hanya melongo menatap kepergian keduanya begitu saja.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Terlihat raut kesedihan dan kesepian dari matanya yang bening. Gadis manis itu tertunduk lesu meratapi kesendiriannya.</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Aku selalu mencobanya, namun kegagalan pun selalu datang menghampiriku...</i></span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Aku tak pernah bisa meraih cintaku kepadamu...</i></span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Royes...aku masih dan akan selalu mencintaimu...</i></span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Walau aku tahu cinta itu hanya akan membuatku sakit...</i></span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><b><i><br />
</i></b></span><br />
<span style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><b><i> - continue to chapter 3 -</i></b></span></div></div></div></div></div></div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-23466453993400955952011-11-07T16:15:00.006+08:002011-11-09T15:49:09.865+08:00Hari Terakhir di Sisimu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Suara kicau burung membangunkan Karina dari mimpi panjangnya di pagi itu. Dengan wajah malas, dia mencoba menggerakkan lengan dan kakinya, menggeliat seperti seekor anak kucing.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Hhuuuaaaahhh" gadis itu menguap.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Perlahan dia mulai mencoba bangkit dari tempat tidurnya yang sangat empuk itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tak berapa lama, terdengar ketukan dari pintu kamarnya. Karina tak menjawabnya. Dia hanya memandang ke arah pintu itu dari tepi tempat tidurnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Ckklek...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Seorang pelayan membungkuk hormat dan mengucapkan salam dengan sangat sopan kepadanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Selamat pagi, nona. Sarapan nona sudah siap" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina hanya mengangguk dengan senyum tipisnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Pelayan itu kembali menutup pintu setelah membungkuk hormat kembali kepada Karina.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Kemudian Karina pun keluar kamar dan menuruni tangga untuk mencapai menuju ruang makan. Tanpa mandi dan membersihkan tubuhnya, gadis jelita itu langsung saja makan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Sebuah suara mengejutkannya!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Apa ini kebiasaanmu?!" seorang pria berdiri di sudut ruang makan tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina sangat kaget dengan keberadaan pria itu. Dia menggelengkan kepalanya karena tak terima dengan teguran dari pria itu yang jelas-jelas tidak dia kenal sama sekali.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Matanya tajam mengarah ke sudut ruang makan dimana pria itu berdiri. Kesal dan tak terima...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tetapi itu tidak membuat Karina menghentikan aktifitasnya. Dia membuka piring yang ada di depannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tiba-tiba...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">PRRAAANNNG!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"AAAUUU!!" Karina berteriak dan berdiri menghindari pecahan piring di depannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Sesuatu membuat piring di depannya tadi pecah. Dan sesuatu itu adalah benda kecil yang dilempar oleh pria itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina pun tahu itu!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Marah!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Heeyy, kau! Keluar dari ruangan ini!" bentak Karina emosi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Pria itu menatapnya tajam. Matanya semakin lekat membalas tatapan Karina.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tak...tuk...tak...tuk..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Langkah kakinya menghampiri Karina yang masih dalam keadaan sangat marah dengan teguran orang asing di ruang makannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Kemudian tanpa diduga, pria itu menjulurkan dan memperkenalkan dirinya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Royes..." ucap pria itu kaku.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tentu saja hal itu membuat Karina kaget sekali. Dia tak menyangka pria di hadapannya itu bernama sama dengan pria yang akan dijodohkan untuknya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Kening Karina masih berkerut dengan pikiran yang penuh tanda tanya dan bingung.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Royes?!" desis Karina jelas terdengar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">KRrreettt!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Lalu pria bernama Royes itu menggeser kursi dan hendak duduk tepat di depan Karina. Sementara gadis itu masih dalam keadaan bingung dan tak mengerti.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Apa kau tidak ingin sarapan bersamaku?" tanya Royes cuek.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina masih berdiri memandangi pria di hadapannya dengan wajah sinis. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Gadis itu mencibirkan bibirnya ke arah Royes. Karina merasa seperti orang lain di meja makannya sendiri.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina tidak ingin sarapan bersama!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Maaf, nafsu makanku hilang melihatmu!" jawab Karina angkuh dan marah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Gadis itu pun melangkah pergi meninggalkan Royes sendiri di ruang makan. Namun kepergian Karina tak mempengaruhi jalannya sarapan pria itu. Royes terus saja menyantap sarapannya hingga habis.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Setelah sarapan, langkah kakinya menuju lantai atas, dimana kamar Karina berada.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">CKKKLLEEKK!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">BLLAAMM!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes langsung saja masuk dan melangkah menuju balkon kamar Karina. Tidak ada teguran dari gadis itu sama sekali. Dan ternyata Karina sedang mandi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Terdengar suara gadis itu bersenandung. Royes tersenyum mendengarnya. Matanya yang coklat berkilau makin menambah ketampanannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Disinari mentari pagi itu, Royes menghirup udara pagi yang masih terasa sangat segar dan menyejukkan pernafasannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Beberapa menit kemudian, terdengar bantingan pintu kamar mandi yang menandakan gadis itu baru saja keluar dari sana.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Kebiasaan buruknya yang sembrono dan jorok sudah tidak bisa ditoleransi lagi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dan baru saja berada di dekat gadis itu, Royes sudah dapat merasakan bagaimana kebiasaan buruk dari Karina.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dengan memakai handuk kimononya, gadis itu berjalan menuju lemari pakaiannya. Namun sebelum menyentuh gagang pintu lemari, Royes sudah berdiri di depan Karina.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Itu membuat jantung Karina seperti akan copot.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Aaauuuuuuuuuuu!! MENGAPA KAU ADA DI SINI?! HAAAAH!!!" teriak Karina menggema di ruangan kamar nya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tapi Royes sama sekali tak peduli dengan teriakan itu. Ditariknya lengan Karina kembali ke arah kamar mandi. Tepat di depan kamar mandi dia menghentikan langkahnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Lalu tangan Karina di tarik dan diarahkan ke gagang pintu kamar mandi tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina berusaha melepaskan genggaman Royes!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Aaaapa-apaaan kau ini! Seenaknya ke kamarku! Dan sekarang kau menyuruhku apalagi?!" kata Karina kesal.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Aku hanya ingin melihat caramu menutup pintu ini tadi" jawab Royes santai. Dengan mengerlingkan kedua matanya yang indah ke arah Karina.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina sedikit kaget dengan kerlingan mata Royes. Dia memanyunkan bibirnya sinis.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Apa maksudmu? Mengapa kau mengaturku? Keluar! Keluar kataku!" bentak Karina tanpa berkedip menatap Royes.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes tak menanggapinya. Dia kemudian menarik Karina masuk ke kamar mandi. Lalu dia menggenggam jemari Karina dan menggerakkannya supaya membuka gagang kamar mandi itu perlahan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Begini cara yang benar membukanya. Kemudian menutupnya pun sama. Jangan sampai kau merusakkan gagang pintu ini!" ucap Royes serius.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina semakin kesal karena pria itu mengguruinya. Wajah sinisnya pura-pura tak memperhatikan ucapan Royes. Dengan sekuat tenaga dia menghentakkan jemarinya agar terlepas dari genggaman Royes. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dan jemari itu pun terlepas...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">BBLLAAAMMM!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina berlalu meninggalkan kamar mandi. Royes perlahan menyusulnya. Dengan lembut pria itu menarik kembali lengan Karina. Walau Karina berusaha menolaknya, namun tenaga Royes tentu lebih kuat daripada dirinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Kemudian pria itu mendekap erat Karina yang masih berkimono handuk tadi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina semakin kesal dan bingung dengan sikap Royes. Dia meronta dari dekapan Royes, tapi Royes tak membiarkan gadis itu lepas dari dekapannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Tetaplah seperti ini. Maaf atas sikapku yang membuatmu kesal" aku Royes lembut sambil membelai rambut Karina.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Ada apa dengannya? Siapa dia? Memarahiku seenaknya, mengguruiku dan sekarang...menarikku dalam dekapannya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Sesaat Karina menikmati dekapan itu. Sampai beberapa saat dia tersadar, pria yang mendekapnya itu menitikkan airmata dan membasahi pipinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Dia menangis, p</i></span><i style="color: #6fa8dc; font-size: x-large;">ria ini menangis...</i><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Kenapa?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Ayah, ibu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Apakah dia pria yang kalian jodohkan untukku? Mengapa dia tak mengatakannya. Ada apa ini?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes masih mendekap Karina. Walau Karina kesal, namun ketika itu hatinya sedikit merasa iba pada pria yang mendekapnya tersebut. Hatinya dipenuhi beribu tanda tanya tentang siapa Royes dan untuk apa dia ada di kamarnya saat ini. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">@@@</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Peristiwa tadi pagi berlalu begitu saja. Saat ini Karina duduk termenung di bangku terasnya. Masih sangat jelas bagaimana pria itu mendekapnya dan berlalu pergi meninggalkannya setelah meminta maaf berulang kali.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Siapa dia? Ada apa dengannya? Apakah dia pria itu?</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Huuuhhffthh...tapi sesaat aku merasa begitu dekat dengannya...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Dekapannya begitu lembut...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Hangat...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i><br />
</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Royes...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Namanya Royes...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Yaa...nama yang sama seperti di dalam surat itu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Surat wasiat ayah dan ibu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Ahh...aku harus membacanya kembali!" gumam Karina sambil berlari masuk ke dalam rumahnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina terus melangkah menuju ruang kerja ayahnya yang masih sangat rapi, walau kini pemiliknya telah lama tiada.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Ceekklek...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Perlahan gadis itu membuka gagang pintunya. Tidak seperti biasanya, kali ini tanpa sadar Karina menuruti apa yang diajarkan Royes padanya pagi tadi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina sempat berdiri sejenak menyadari ada yang tidak biasa dia lakukan barusan.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Pikirannya kembali pada ucapan Royes padi itu:</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><i><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"</span><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Begini cara yang benar membukanya. Kemudian menutupnya pun sama. Jangan sampai kau merusakkan gagang pintu ini!"</span></i></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina menggelengkan kepalanya kesal karena teringat nasehat pria itu. Langkahnya pun sedikit demi sedikit mendekati meja kerja sang ayah. Dengan jemarinya dia mengitari bentuk meja itu, mengenang saat-saat indah melihat ayahnya yang tengah sibuk bekerja di sana.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Airmata menetes satu persatu dari pelupuk matanya. Karina sedih...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Gadis itu selalu menangis bila terkenang ayah dan ibunya yang telah hampir empat tahun ini meninggalkannya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Ayah...bagaimana kabarmu di sana? Apa ayah senang saat ini?" isak Karina manja.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Buuukk!!! Gadis itu duduk di kursi kerja ayahnya. Menggoyangkan kakinya hingga kursi itu berputar 180 derajat ke kiri dan kanan.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Matanya terpejam menengadah ke atas. Lama...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">TIBA-TIBA!!!</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Sedang apa kau di sini?" suara yang masih jelas dia ingat mengejutkan lamunannya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dengan tergopoh Karina membuka matanya dan menghentikan putaran kursi itu.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Kau..." desisnya heran, mengapa pria itu ada lagi di rumahnya. Padahal pagi tadi dia sudah pamit untuk meninggalkan kediamannya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Entah mengapa Karina diam tak bergerak. Matanya tampak menikmati sosok pria yang ada di depannya kini. Pria itu pun membalas tatapan Karina dengan lembut.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Kemudian dengan pelan Royes menghampiri Karina...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">DEG!!! Karina seperti terpana karenanya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Karina, aku bertanya padamu. Sedang apa kau di sini?" tanya Royes sekali lagi. Gerakan Royes tambah membuat Karina terpukau. Pria itu kini tepat duduk di kursi yang ada di depannya dengan mata indahnya yang terus lekat memandangi dirinya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Ee...aaa...aku sedang mencari sesuatu. Dan kau, mengapa ada di rumahku lagi? Apa kau ingin mengguruiku lagi? Apa kau belum puas mengejutkanku pagi tadi?" Karina menutupi gugupnya dengan bertanya bertubi-tubi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. Tentu saja anggukkan itu membuat Karina kesal.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Gadis itu berdiri dari kursinya dan hendak pergi meninggalkan ruang kerja tersebut, namun sebelumnya Royes menunjukkan sesuatu padanya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Apa ini yang sedang kau cari?" kata Royes sambil mengibaskan selembar kertas bermaterai di tangannya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina berbalik dan memperhatikan apa yang ada di tangan Royes. Dan surat itu memang yang sedang dia cari.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Bagaimana kau tahu aku sedang mencarinya? Apa kau seharian ini mengawasiku tuan Royes?!" balas Karina bertambah kesal.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Duduklah kembali. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu" kata pria itu hangat.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dengan langkah gengsi dan marah, Karina menuruti permintaan Royes. Gadis itu kembali duduk di kursi kerja sang ayah.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">BBBUUUKKK!!!</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Hhmm...apa yang ingin kau katakan? Cepatlah! Aku harus segera ke suatu tempat setelah ini!" ujar Karina tanpa menoleh ke arah Royes.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Ini...Bacalah dengan hati lembut dan tenang!" kata Royes sembari menyodorkan lembaran kertas yang ditunjukkannya tadi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina pun menoleh ke arah kertas itu dan mengacuhkan ucapan Royes barusan. Karina tampak tergesa tak sabar membacanya. Melihat gelagat Karina yang tidak sabaran, kembali Royes menarik kertas itu.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"HEEEYYY!!! KAU INI!!" teriak Karina murka dengan sikap Royes.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Mata Royes menatap tajam kepadanya. Karina terdiam menyadari tatapan itu. Dia duduk kembali dengan terpaksa...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Perlukah aku yang membacakannya untukmu?" kata Royes dingin.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Ucapan itu menambah kemarahan pada hati Karina yang sudah panas sedari tadi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"TIDAK PERLU!!! Apa kau pikir aku buta aksara? Dasar angkuh!!!" jawab Karina sekenanya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes menatap lebih tajam ke arah gadis di depannya. Kemudian...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Dengar nona! Jika kau terus seperti ini, maka aku tetap akan mengawasimu!" terang Royes dingin.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tentu ucapan itu membuat telinga dan hati Karina semakin dipenuhi kemarahan.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Lagi-lagi...dia mengguruiku!!! Apa maunya orang ini?</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Datang-datang marah dan sok bijaksana...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Kemudian bersikap lembut......mendekapku...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Lalu menangis di pipiku......pria aneeh...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Memang dia pikir aku ini...apa? Dasaaaarrr...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i><br />
</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Menyebalkan!!!</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina membuang mukanya. Ada sedikit rasa takut bila bertatapan dengan pria asing di hadapannya tersebut.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dengan menyilangkan lengan di dadanya, Karina mengarahkan pandangannya ke lemari di sebelah kanan meja tersebut.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Ini..." Royes menyodorkan kembali selembar kertas itu di meja. Tapi Karina tak menggubrisnya sama sekali. Karina masih membuang mukanya ke arah lain...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Bila kau tidak mau, ya sudah! Aku akan membiarkannya di sini agar kau puas membaca dan mengerti isi dari surat ini!" kata Royes sambil berlalu pergi meninggalkan Karina di sana.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Blam...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina buru-buru mendekati meja dan surat itu setelah mengetahui Royes pergi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dengan seksama dia memperhatikan baris demi baris kalimat yang tertulis rapi. Wajahnya menjadi serius tidak seperti biasanya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #f6b26b; font-size: large;"><i>Teruntuk Putriku...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #f6b26b; font-size: large;"><i>'Karina'</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #f6b26b; font-size: large;"><i><br />
</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #f6b26b; font-size: large;"><i>Putriku, bila suatu saat nanti kau membaca surat ini, ayah mohon tersenyumlah. Karena ayah dan ibu sangat ingin membuatmu selalu tersenyum dan bahagia. </i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #f6b26b; font-size: large;"><i>Karina, putriku....</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #f6b26b; font-size: large;"><i>Sebelum ayah pergi, ayah telah menyerahkanmu pada seorang pria baik yang ayah kenal. Dan ayah telah menikahkanmu dengannya. </i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #f6b26b; font-size: large;"><i>Royes...dialah pria itu, suamimu. Maaf ayah tidak berterus terang padamu sebelum pergi. Dia akan menjadi pendamping hidupmu nanti dan selamanya...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #f6b26b; font-size: large;"><i>Putriku, ayah harap kau bahagia bersamanya. Kelolalah semua perusahaan ini bersamanya. Ayah percaya kalian bisa...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #f6b26b; font-size: large;"><i><br />
</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #f6b26b; font-size: large;"><i>Ayah menyayangimu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">@@@</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Sejak hari itu Karina mengunci dirinya di kamar. Tidak seorangpun boleh mengganggunya. Gadis itu begitu shock setelah membaca kembali surat wasiat sang ayah. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina tak menerima bila dirinya harus dijodohkan dengan pria yang sama sekali tidak dia kenal. Malah pria itu telah menjadi suami sahnya sejak beberapa tahun lalu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina merasa dirinya masih bisa menjaga diri dan akan banyak pria yang tertarik dengannya. Bukan saja parasnya yang sangat jelita, bahkan harta dan apapun memang dimiliki oleh nya. Karena sejak meninggalnya orang tua Karina, maka seluruh perusahaan dan segalanya jatuh menjadi miliknya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dan hari itu setelah tiga hari berlalu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina masih mengurung dirinya di kamar. Gadis itu hanya tidur dan berdiam diri tanpa makan dan minum. Semua pelayan menjadi bingung dibuatnya. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tok...tok...tok!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Nona...saya mohon buka pintunya. Nona harus makan, nanti nona bisa sakit" kata seorang pelayan cemas.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Namun tidak ada jawaban dari Karina. Gadis itu sedang duduk melamun di teras balkonnya. Memandangi langit cerah di pagi itu. Matanya yang biru terlihat mempesona disinari sinar mentari pagi. Udara yang sangat sejuk menambah rona keindahan di pagi itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina berdiri di tepi pagar balkonnya. Menengadahkan wajahnya dengan merentangkan kedua tangan sambil memejamkan kedua matanya yang indah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Gadis itu menarik nafas panjangnya beberapa kali...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dalam mata yang terpejam, kembali Karina terbayang pria yang telah dijodohkan dengannya tersebut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Royes...pria itu...suamiku?! Bagaimana mungkin aku bisa menjadi pendampingnya? Aku sama sekali tidak mengenalnya?" ucap Karina putus asa.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Apakah hanya dia pria yang kalian percaya untukku, ayah..ibu? Apakah hanya dia yang kalian suruh untuk menjagaku? Aku tak membutuhkan pria seperti itu! Aku tak butuh dia, ayah!"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"AKU TIDAK MEMBUTUHKANNYA!!!!" teriaknya sangat keras menggema di sekitar kediamannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina masih memejamkan matanya sedih...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">TIBA-TIBA!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"KARINA! TURUN SEKARANG JUGA!!" sebuah suara yang sangat dia benci meneriakinya dari arah bawah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Sontak saja mata Karina langsung terbuka dan menengok ke arah suara tersebut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>ROYES!!!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Keduanya saling menatap beberapa detik...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina menatapnya tajam kemudian membuang mukanya dan berbalik masuk ke kamarnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">BBLLAAMMM!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dengan kesal, Karina hempaskan tubuhnya di tempat tidur. Kedua lengannya dilipat di bawah kepalanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Hhuuuuhhhtffhh...mulai lagi! Mengapa pagi-pagi sudah berada di rumah ini? Apa dia tidak ada pekerjaan? Dasar pria pengangguran!" gerutu Karina emosi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">TIBA-TIBA!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">CKLLEK!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Eeeehh...." desisnya sambil bangkit dan duduk di tepi tempat tidurnya. Matanya menoleh ke arah pintu yang ternyata sudah terbuka oleh Royes dengan kunci cadangan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina diam kaku menatap pria itu. Hatinya begitu panas oleh kemarahan. Dia menatap Royes dengan sangat tajam dan wajah yang sinis.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes pun tak mau kalah. Dengan matanya yang coklat, pria itu menatap lekat gadis di depannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Dia berani menatapku!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Eeh...." </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tanpa diduga, Royes melangkah mendekati Karina...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">DEG!!DEG!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina sempat kaget dengan sikap Royes yang sangat berani. Gadis itu menunduk seperti gugup berdekatan dengan Royes.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Apa begini sikap seorang istri pada suaminya?" kata Royes dingin.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Mendengar perkataan Royes, Karina meliriknya kesal. Dengan cepat Karina memalingkan matanya ke arah lain. Namun tidak begitu dengan Royes. Pria itu masih saja menatap ke arah Karina.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Hingga membuat Karina menjadi serba salah. Otaknya memutar mencari kata untuk menutupi kegugupannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Apa kau bilang tadi? Istri? Hhmmm....dengar tuan Royes!" Karina menarik nafasnya sebelum melanjutkan ucapannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Ya..." jawab Royes singkat.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Aku tidak pernah merasa menjadi istri siapapun! Dan aku tidak butuh siapapun untuk menjagaku! Jadi mulai sekarang, pergilah dari rumahku!" ujar Karina angkuh.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Royes menggeleng sambil terus menatap Karina...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Kemudian dia berdiri dan melangkah pergi meninggalkan Karina di kamarnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Bllam...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Sesaat Karina terdiam menyadari ucapannya tadi sedikit menyinggung perasaan Royes. Matanya menatap ke sekeliling kamar sembari terus menelan ludah. Kali ini Karina merasa sedikit bersalah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Di balik sikapnya yang sombong, terkadang gadis itu begitu rapuh dan sensitif. Dan sebenarnya gadis itu sangat baik dan penyayang pada siapapun.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Tiba-tiba entah mengapa kakinya bergerak cepat keluar kamar dan mencari sosok Royes yang pergi meninggalkannya tanpa bicara sepatah katapun.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Seorang pelayan menyapanya: " Nona, apa yang nona cari? Apa nona akan sarapan pagi ini?" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Dengan cepat Karina menarik lengan si pelayan dan setengah berbisik dia bertanya:</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Apa bibi melihat pria itu? Eeng...namanya Royes" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Pelayan itu tersenyum kecil...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Mata Karina terangkat ke atas melihat pelayannya tersenyum seperti itu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Mengapa bibi tersenyum? Cepat jawab pertanyaanku!" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Pelayan itu menunjuk ruang makan dengan jemarinya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Haa...di ruang makan?" tanya Karina heran.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Iya nona, tuan Royes sedang sarapan sendiri di sana. Sebaiknya nona temani dia. Kasihan...." terang pelayan itu sambil membungkuk sopan dan meninggalkan Karina yang berdiri kaku.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Kakinya terasa sangat berat melangkah mengikuti arah yang ditunjukkan pelayan tadi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Dia sedang sarapan? Di rumahku? Sejak kapan dia sering ke sini?" gumam Karina bingung.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Kini kakinya tepat di depan ruang makan! Namun dirinya bingung harus mengatakan apa dengan pria itu. Gengsi dan akunya begitu malu untuk meminta maaf...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">"Masuklah!" suara Royes dari balik pintu menyuruhnya masuk.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">DEG!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>Bagaimana dia tahu?!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Karina pun masuk. Perlahan dia menghampiri kursi dan duduk tepat di depan kursi Royes. Lalu tanpa bicara gadis itu membalikkan piringnya dan memulai sarapannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Hingga waktu berlalu, sarapanpun hampir selesai. Tapi keduanya masih membisu tanpa ada yang memulai percakapan di pagi itu. Baik Karina maupun Royes hanya diam walau sesekali mata mereka beradu saling tatap.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">Sarapan pagi itu seolah menjadi awal yang baik di antara keduanya. Membuka tabir dari perjodohan di antara keduanya. Perjodohan dari surat wasiat yang ditinggalkan orang tua Karina.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><i>...continue to chapter 2... </i></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><br />
</span></div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-23570792792726715302011-10-29T13:31:00.001+08:002011-11-07T14:28:39.982+08:00One More Time (4)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Malam itu Maya pulang latihan tanpa diantar oleh Satomi. Karena Satomi harus mengikuti keluarganya untuk berlibur.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Hari itu cukup melelahkan Maya. Dengan tubuh kecil dan kurus, dia harus menjalani latihan yang lumayan berat, karena sebentar lagi drama terbaru mereka akan segera ditampilkan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Huuuffth, aku lelah sekali" Maya bergumam sembari sesekali melayangkan pandangannya ke arah jalanan Tokyo.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Gadis itu tak menyadari seseorang sedang mengikutinya dari belakang. Dia adalah Masumi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Dengan sangat hati-hati, pria itu melangkah di belakang Maya. Wajahnya tampak sangat berseri disinari lampu jalan dan bintang di atas sana.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Tapi walau sudah sangat hati-hati, tak sengaja Masumi berdehem karena tenggorokannya terasa gatal.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Eehheeeemm..."</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya pun terkejut dan berbalik ke belakang. Di dapatinya Masumi tersenyum lebar menatapnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Pak Masumi"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Hai Mungil, apa aku mengejutkanmu?" dengan wajahnya yang pura-pura polos Masumi melangkah mendekati Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya melanjutkan langkahnya, dan membiarkan Masumi berjalan beriringan bersamanya malam itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Dalam hati Maya, dia sangat senang dengan kehadiran Masumi. Yang saat ini sedang berjalan di sisinya seperti sepasang kekasih.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Secara tak sadar, Maya tersenyum-senyum sendiri. Masumi memperhatikan itu dengan seksama. Pria itu pun tak ingin mengganggu apa yang sedang dipikirkan gadis mungil di sebelahnya. Masumi tersenyum simpul sambil terus melangkah mengikuti Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ada apa dengan anda, pak Masumi? Mengapa dia mengikutiku? Dan wajahnya sedari tadi sepertinya amat gembira? Apa dia bahagia akan menikahi nona Shiory? Mengapa aku semakin tersiksa begini? Semua nya menjadi hampa...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Tapi mengapa saat ini dia berada di sini bersamaku? Apa dia bahagia bila bersamaku? Aaah...sudahlah...yang terpenting hatiku sangat senang saat ini...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Sekali-kali mereka saling pandang, namun tak berkata apa-apa...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Sepertinya keduanya menikmati perjalanan dalam kebisuan di malam itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Akhirnya tiba juga di depan apartemen Maya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya melangkah menuju taman di depan apartemennya. Masumi pun tanpa aba-aba langsung mengikuti gadis di hadapannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya duduk di sebuah bangku panjang di salah satu sudut taman tersebut. Namun Masumi masih saja berdiri di samping gadis itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya merasakan ketenangan malam itu. Benar-benar membuatnya merasa nyaman berada di samping Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa anda akan berdiri terus di sana?" tanya Maya kepada Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Eh..oh..iiya. Aku takut kau akan marah nanti bila aku duduk di sebelahmu, Mungil" jawab Masumi gugup.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Mendengar jawaban Masumi, Maya menjadi kikuk sendiri. Karena selama ini sikapnya memang sangat kasar pada pria tersebut. Maya menatapi Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">DEG!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi sedikit grogi karena tatapan Maya. Namun dengan cepat Masumi mengontrol dirinya agar tak terlihat seperti itu di hadapan Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi pun duduk di sebelah Maya. Keduanya sama-sama memandangi bintang-bintang yang menambah indahnya suasana malam itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi meyakinkan dalam dirinya berulang kali untuk segera mengatakan apa yang sudah lama ingin dia katakan di depan gadis itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Sekujur tubuhnya mulai mengeluarkan keringat dingin. Entah berapa menit, Masumi mengambil ancang-ancang untuk mengatakan kejujuran dari hatinya kepada Maya. Tangannya mengepal geregetan namun masih takut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Tapi lidahnya masih terasa pendek untuk menyambung kata dalam hatinya..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ini berat sekali...terlalu berat, tapi aku harus mengatakannya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Sepertinya malam ini adalah kesempatan terbaikku..</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ayoo, Masumi...katakan isi hatimu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Katakan bila kaulah 'pengagum rahasia itu'</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi meremas jemarinya sendiri. Maya melihat kegugupan Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ada apa dengan nya? Sepertinya ada yang ingin dia katakan padaku? Pak Masumi...apakah kau akan mengatakannya malam ini? Aaah...aku begitu berharap kepadamu!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Tiba-tiba...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maya, aku...ingin mengatakan...hal penting padamu" ucap Masumi memulai membuka tabir 'mawar ungu' dan perasaannnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Bagaimana memulainya? Apa ini sudah benar?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Mungiil, aku harus bagaimana mengakuinya?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>DEG!!DEG!!!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya pun sedikit merasa gugup dan tak sabar...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Pak Masumi, apa anda baik-baik saja?" Maya merasa cemas dengan kegugupan yang ditunjukkan pria di sampingnya tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi menatap ke arah yang berbeda. Berusaha menenangkan dan memunculkan kembali keberaniannya. Ditariknya nafas panjang beberapa kali dengan tak kentara.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi sedang mengumpulkan beribu keberanian dan tekadnya untuk mengatakan satu kata terhadap Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Memang hanya satu kata, namun sepertinya seribu keraguan dan ketakutan sedang menahan sepatah kata tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Iiiya, Maya. Aku baik-baik saja"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Lalu, hal penting apa yang akan anda katakan kepadaku, Pak Masumi?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Oooh itu...tidak...ee...aku hanya ingin mengatakan...bahwa malam ini begitu indah...! Maya, apa kau menyukainya?" Masumi masih takut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya merasakan ada keanehan dari pria itu. Tidak biasanya dia bersikap seolah takut dan gugup seperti malam itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Hingga Maya mencoba memancingnya sendiri, gadis itu pun tak sabar dengan apa yang akan dikatakan Masumi. Maya hanya ingin memastikan semua kecurigaannya selama ini.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Pak Masumi, apa anda suka dengan bunga?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">DEG!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi menangkap sinyal keberanian dari Maya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa rencananya?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Kenapa dia menanyakan hal itu? </i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Bunga?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa maksudnya?</i></span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tentu" jawab Masumi singkat.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Hanya itu saja jawabannya? Huuuuh...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Pikir Maya dalam hati...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Gadis itu semakin semangat dengan rencananya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Kalau begitu, bunga apa yang paling anda sukai?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Ah..itu...aku suka semua bunga, Maya!"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa-apaan ini? Mengapa aku harus grogi dengan pertanyaannya?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi memutar akal untuk tetap bisa menenangkan kegugupannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Kemudian Masumi mencoba balik bertanya:</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Bagaimana denganmu Mungil, bunga apa yang paling kau sukai?" selidik Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya menoleh dan menatap Masumi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Lhoo, mengapa kau menatapku seperti itu, Maya?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya terdiam tak menjawab beberapa pertanyaan Masumi. Gadis itu benar-benar sangat ingin mendengar pengakuan dari Masumi. Bathinnya terlihat lelah untuk semua teka-teki ini.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Pak Masumi mengapa anda seperti ini? Mana pria yang kukenal selama ini yang selalu mencemoohkan diriku? Membuatku terus bersemangat dalam aktingku?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Pak Masumi, kau selalu membuatku seperti ini...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya tak sanggup lagi harus menyimpan perasaannya. Maya sudah tak sanggup lagi membohongi Satomi dan dirinya sendiri.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Tanpa terasa, airmata Maya mengalir...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Tatapannya begitu dalam pada pria di sebelahnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Beribu cara gadis itu coba untuk membuang segala asa dari pria yang 11 tahun lebih darinya itu, namun beribu asa juga hadir satu persatu membayang di depan sana.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Melihat Maya yang menatapnya berbeda, Masumi menjadi berani untuk mengatakannya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Matanya? Matamu Mungil...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Membuatku yakin bahwa lampu merah itu telah berubah menjadi hijau...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku yakin itu!!!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maya...kau...." ucap Masumi gemetar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi menatap sendu ke arah Maya, karena gadis itu kini sudah tak kuasa menahan airmata yang jatuh dari pelupuk matanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya terisak...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Mungil? Kau...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Pak Masu...mi, aku...mohon...katakan...hal penting...itu sekarang juga! Aku mohonn..." ujar Maya sambil terisak.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maya, mengapa...kau...menangis?" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi pun berusaha untuk menahan rasa harunya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Baiklah mungil...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maya, sebelum ini...aku sangat takut....sama sekali tak ada keberanian untuk...mengatakan ini padamu....aku..." kata Masumi gugup kembali.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Pak Masumiiii...ayo katakaaan!!!!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Huuuuuhhhhttffftt...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aku apa...pak Masumi? Ada apa dengan anda?" paksa Maya tak sabar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi menelan ludahnya pelan-pelan...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aku...sangat....mengagumimu. Sungguh...itu dari lubuk hatiku" aku Masumi gugup.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya tersenyum puas mendengarnya walau pernyataan itu terdengar masih sangat menggantung..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Benarkah anda...mengagumiku? Diriku...atau....aktingku?" Maya memancing lebih dalam lagi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi bertambah gugup dengan pertanyaan Maya yang lebih detail. Dia tidak pernah mengira akan pertanyaan yang dilontarkan Maya. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aduuuh, apa gadis mungil ini belum mengerti? Apa yang kukatakan tadi belum juga membuatnya yakin?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi sedikit gemetar ketika harus memberikan jawaban dan pengakuannya terhadap Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Begini Mungil.....bolehkah aku tahu satu hal tentang...."</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya tak sabar...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tentang apa, pak Masumi?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Ini...maksudku...tentang pengagum rahasiamu itu?" tanya Masumi lega setelah menyelesaikan pertanyaannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya terdiam sejenak mendengar pertanyaan balik dari Masumi. Gadis itu sangat ingin pria di depannya mengakui dengan segera, tapi sampai malam begini, belum juga terbuka identitasnya sebagai 'mawar ungu'.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Lalu Maya menggelengkan kepalanya perlahan...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi tersenyum melihat isyarat dari ketidaktahuan Maya tentang 'pengagum rahasianya'. Padahal Maya sudah mengetahui semuanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa kau bersedih karenanya, Maya?" selidik Masumi lagi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya menatap tajam ke arah Masumi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Orang tampan ini, membuatku geregetan!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi kaget dengan tatapan Maya yang seolah menusuk hatinya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Eeeh Maya, apa kata-kataku tadi salah? tanya Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tidak, pak Masumi. Aku ingin anda tahu, bahwa aku...sangat...menyukainya. Sangaaaatt...." aku Maya tanpa disadari oleh Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">DEG!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Maya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tapi kau kan belum pernah bertemu dengannya? Bagaimana jika dia...adalah orang yang sangat kau benci...selama ini?" Masumi sedikit grogi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Mata Maya bertambah dalam menatapi pria di sebelahnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Eeeehh....Mengapa dia menatapku seperti itu?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aku tidak peduli itu! Entah mengapa...hatiku...berkata... bahwa aku akan tetap menyukainya walau kami belum pernah bertemu!" kata Maya serius.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Benarkah?" selidik Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Iya pak Masumi"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Bagaimana...jika...pengagummu...itu adalah...adalah...." kata-kata itu terputus kembali.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Pak Masumi...katakan...aku sangat ingin mendengarnya!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"> "Adalah apa?" tanya Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maksudku, mana yang kau pilih Maya, antara 'pengagummu' atau aku?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Kening Maya berkerut bingung dengan pertanyaan Masumi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa maksudnya, pak Masumi? Mengapa aku harus memilih di antara anda dan pengagum rahasiaku?" Maya balik bertanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa salah aku bertanya seperti itu?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya semakin geram dengan gengsi dari pria di dekatnya tersebut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">TIBA-TIBA!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Gadis itu menarik tangan Masumi dan meletakkan tangan itu di dadanya, tepat di dekat jantung nya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Eeh...Mungiiil...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi tercengang dengan gerakan Maya yang sedikit agresif terhadap dirinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Keciil...kau?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Pak Masumi, mengapa...begitu sulit...untuk mengatakannya kepadaku?" tanya Maya sedikit terisak.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi bertambah bingung dengan Maya, dia tak tahu bahwa gadis di dekatnya itu sudah mengetahui siapa pengagum rahasianya yang tak lain adalah dirinya sendiri.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maya, apa maksudmu? Aku..."</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya merajuk dengan menunjukkan wajahnya yang cemberut sembari terus menatap Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Pak Masumi, aku tahu...bahwa...anda...adalah....DIA! Pengagum rahasiaku!"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">DEG!!DEG!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa? Dia sudah tahu?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Bagaimana mungkin?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa Hijiri yang membocorkannya?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Bagaimana ini? Apa yang harus aku katakan?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Maya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maya, sejak kapan...kau...mengetahui...itu?" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Mereka saling bertatapan penuh arti. Masumi tak bisa berkata apa-apa lagi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Beberapa...bulan...ini. Tapi...perasaanku...muncul...jauh sebelum aku tahu bahwa...andalah DIA"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Benarkah begitu, mungil?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya menganggukkan kepalanya. Hatinya sangat damai bisa mengatakan apa yang dia sembunyikan selama ini. Begitupun Masumi hanya terpelongo mendengar pernyataan gadis di dekatnya tadi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tapi Maya, apa maksud dari kata 'perasaanmu' padaku itu?" Masumi pura-pura tidak mengerti.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya semakin kesal dengan kegengsian pria itu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aaah...sudahlah, sudah larut. Aku ingin istirahat dulu!" kata Maya merajuk.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Gadis itu pun berdiri dan baru saja akan pergi meninggalkan Masumi, ketika tangan Masumi menariknya ke dalam dekapannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Pak Masumi...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maya, jangan pergi! Baiklah aku...akui semuanya"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Pak Masumi..." gumam Maya terharu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi melepaskan dekapannya dan memegang kedua pundak Maya mesra. Matanya tak lepas menatap gadis mungil itu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Baiklah Maya, aku akui bahwa...akulah 'Mawar Ungu' itu!"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya menatap Masumi lembut dan bahagia...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi terlihat lega...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Pak Masumi...aku..." ucapan Maya terputus karena jemari Masumi menahan bibirnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Sssttttt....! Aku sangat menyukai...dirimu....dan aktingmu...."</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maksudku...aku...sangat mencintaimu....yaa...sangat mencintaimu, Mungil!" aku Masumi gemetar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Pak Masumi"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya mendekap pria itu dengan erat. Dari lubuk hatinya begitu senang dan puas dengan pernyataan yang sudah lama ingin dia dengar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Pak Masumi...aku...pun...sangat mencintai...anda! Sangat....mencintaimu!"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Mendengar itu Masumi tambah erat mendekap tubuh gadis tersebut. Direngkuhnya dengan mesra dan sangat lembut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Malam itu Maya dan Masumi bercerita banyak tentang hari-hari sebelumnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Gelak tawa terdengar dari keduanya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>the end</i></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-49635468493095137562011-10-16T17:09:00.003+08:002011-10-16T20:47:04.995+08:00One More Time (3)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Sore itu Maya berjalan sendiri menuruni anak tangga di samping tempat latihannya. Tiba-tiba sebuah suara memanggilnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Nona Maya..." </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya menoleh ke belakang dan di sana berdiri seorang pria dengan senyuman yang sangat bersahaja.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aah...tuan Hijiri. Ada perlu apa ke sini?" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maaf bila mengagetkanmu. Aku mendapat perintah dari DIA, untuk menyampaikan ini pada anda"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Hijiri memberikan sepucuk surat berwarna ungu muda kepada Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa ini surat dari Pengagumku?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Hijiri mengangguk mengiyakan pertanyaan gadis mungil tersebut. Kemudian pria itu pamit dengan sedikit membungkukkan kedua punggungnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tuan Hijiri...terimakasih" ucap Maya setengah berteriak karena pria itu begitu cepat menjauh dari sana.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Surat apa ini?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa maksud anda, pak Masumi?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku begitu rapuh karenamu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Jantung ini...berdetak kencang sekali...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya menyentuh dadanya perlahan dengan mata yang terpejam, gadis itu melangkah cepat mencari tempat untuk segera membaca surat tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Akhirnya Maya pun berhasil mencari tempat aman untuk membaca surat tersebut. Maya masuk ke sebuah toilet dan duduk di atas closet dengan perlahan membuka surat dari 'mawar ungu'.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">____________________</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Maya Kitajima...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku sangat ingin berterus terang padamu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Maaf selama ini aku sudah membuatmu bingung...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku masih sangat takut membuatmu kecewa...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku takut mengungkapkan jati diriku padamu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Tapi aku janji...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Suatu hari nanti aku akan mengungkapkannya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Untuk saat ini...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku akan terus mengagumi dirimu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Beraktinglah yang sempurna...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku akan selalu mengagumimu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>"dari pengagummu"</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">____________________</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Usai membaca surat itu Maya menciuminya sembari meletakkannya di dada.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Pak Masumi...aku tahu itu dirimu. Mengapa anda begitu sulit untuk mengakuinya? Mengapa anda menuliskan kata-kata seperti itu? Apa kagummu padaku hanya sebatas aktingku saja? Ataukah ada yang lebih dari itu?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Namun jika anda merasa ada yang berlebihan dari hatimu, mengapa anda memilih bertunangan? Mengapa pak Masumi? Lalu untuk apa anda mengagumi aktingku? Untuk Daito kah? Atau....?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya kembali ke tempat latihan. Satomi telah menunggunya dengan cemas.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Ah Maya, kau darimana saja? Mengapa lama sekali? Apa perutmu sakit?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tidak Satomi, aku hanya sedang memikirkan sesuatu. Oiya apa kita bisa pulang sekarang?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tentu saja. Apa kau tidak melihat sudah tidak ada siapa-siapa lagi di ruangan ini?" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya tak memperhatikan itu. Dia memandang sekeliling yang memang sudah kosong.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Ayo Maya" ajak Satomi sambil menggandeng lengan gadis itu dengan lembut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Keduanya berjalan keluar gedung dan terus menyusuri trotoar. Langit mulai gelap. Satomi melepaskan jaketnya dan memasangkannya ke tubuh Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Eh Satomi, tidak usah seperti itu. Nanti kau kedinginan" tolak Maya sopan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Namun Satomi tak menghiraukannya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Dengan mendekap tubuh gadis itu, dia tampak begitu bahagia bisa berada di samping Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Maya...aku sangat mencintaimu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Dari kejauhan tampak ada mobil membuntuti keduanya. Mobil tersebut adalah mobil Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Pria itu sore ini akan berangkat menuju tempat Shiory untuk membicarakan kelanjutan dari pertunangan mereka.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Namun hatinya terasa berat melangkah ke sana. Kakinya terasa diikat oleh sebuah batu berukuran besar yang selalu ada di belakangnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Maya...sebentar lagi aku harus melangkah menjauh darimu. Aku merasa begitu hampa dengan semuanya. </i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ini saat-saat terberat dalam hidupuku...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Harus melepas rasa yang kupunya untukmu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Tapi percayalah pasti ini yang terbaik..</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Terbaik untukmu dan untukmu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Maya, gadis dalam hidupku, selamanya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">@@@</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Kediaman Keluarga Takamiya... </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Mobil Masumi baru saja memasuki gerbang dan berhenti di depan teras rumah tersebut. Seorang pelayan menyambut kedatangan Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi membalas hormat dengan membungkukkan sedikit pundaknya pada pelayan itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Si pelayan pun mempersilahkan Masumi untuk langsung masuk dengan tangannya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Silahkan tuan" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Terimakasih" balas Masumi sopan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Keduanya memasuki sebuah ruangan berlorong menuju ke sebuah ruangan yang cukup besar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Dan di sana seorang pria tua telah menunggu kedatangan Masumi sembari meneguk secangkir teh hangat.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Dengan senyuman yang penuh arti, lelaki tua itu menghampiri Masumi dan menyambutnya dengan ramah. Lelaki tua itu tak lain adalah tuan Takamiya, kakek dari Shiory.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Masumi...aku senang dengan kedatanganmu sore ini. Cucuku sudah memberitahukan maksud kedatanganmu kali ini" sapanya ramah dan bersemangat.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Terimakasih tuan sudah menerimaku seperti ini. Aku menjadi tidak enak" jawab Masumi ragu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Duduklah, Masumi" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Keduanya pun duduk berhadapan di sofa lembut tersebut. Masumi tampak sedikit gugup.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Pria tampan itu mulai merasakan hatinya dipenuhi duri yang seolah sedang menusuk-nusuk dengan sangat cepat. Membuatnya kesulitan bernafas.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Hingga akhirnya Masumi menarik nafasnya berkali-kali agar bisa merasakan lega. Namun hal itu tak jua menenangkan perasaannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Tuhan, benarkah yang kulakukan ini? Mengapa hatiku terasa sangat sakit karenanya. Bagaimana ini?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Oiya Masumi, apa yang ingin kau sampaikan? Aku berharap ini berita baik untuk hubungan kalian" tembak tuan Takamiya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi belum menjawab pertanyaan kakek Shiory, ketika pintu ruangan itu terbuka...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">CEEKKKLLEEKK!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Sontak saja Masumi menoleh ke pintu dan mendapati tunangannya sedang berjalan ke arahnya dengan senyuman yang sangat manis...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Shiory...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Kakek, mengapa tak memberitahuku kalau calon suamiku sudah datang?" rajuk Shiory pada kakeknya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Gadis cantik nan anggun itu langsung duduk di sebelah Masumi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Tentu saja tuan Takamiya sangat senang dengan pemandangan tersebut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Kalian memang sangat serasi. Aku bahagia sekali, dan bangga pada kalian berdua" ujar tuan Takamiya penuh harap.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi tersenyum dengan terpaksa...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Shiory pun langsung menggandeng manja lengan Masumi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Melihat itu tuan Takamiya langsung mengatakan hal yang sangat membuat Masumi shock, sampai pria itu tak bisa membantah ataupun mengatakan sepatah katapun...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Masumi, aku sudah memikirkan segala yang menyangkut hubungan kalian ke depan. Aku dan ayahmu sudah mempersiapkan semuanya. Kalian hanya tinggal berbulan madu saja" jelas tuan Takamiya tegas.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tuan, kami belum..." sanggah Masumi terputus...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Itu tidak perlu, Masumi sayang. Kau tenang saja" ucap Shiory lembut sambil membelai wajah Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi semakin terpojok dengan situasi yang sangat-sangat membuatnya menjadi gila sendiri.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Mengapa jadi seperti ini? Mereka menjebakku... membuatku tak berkutik dan terlihat seperti orang bodoh...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa-apaan ini? Terlalu ikut campur!!!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Wajah Masumi benar-benar mengkhawatirkan! Pria itu kikuk dan terdiam mendengarkan semua penjelasan dan rencana tuan Takamiya sore itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Dalam keadaan tersudut, Masumi mencoba mencari kesempatan agar bisa mengatakan uneg-unegnya dan beberapa syarat yang ingin dia sampaikan sedari kemarin... </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maaf, tuan Takamiya. Sebelumnya bolehkah aku mengatakan sesuatu mengenai pernikahan kami?" kata Masumi kaku.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Tuan Takamiya menatap Masumi tajam. Begitupun Shiory melepaskan gandengan tangannya pada Masumi. Gadis itu berdiri dan berjalan menghampiri sang kakek. Kemudian duduk di sebelahnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tentu saja boleh, Masumi. Katakanlah!" ucap si kakek.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi menarik nafas panjang untuk menenangkan kegugupannya..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Begini tuan Takamiya, sebenarnya...aku...aku tidak menginginkan pernikahan ini" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">DEG!!DEG!!!!DEG!!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>APA? MASUMII?!!!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa maksudmu, Masumi?!!!!" tanya Shiory marah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Tuan Takamiya tambah menatap tajam ke arah Masumi. Pria tua itu mencoba menahan Shiory yang mulai tampak shock.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tenang Shiory, Masumi belum menjelaskan apa-apa" ujar si kakek bijaksana.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Masumi, katakan selanjutnya keinginanmu. Aku akan melakukan dan menyetujui apapun itu...asalkan kau menikahi cucuku" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"KAKEEEKK!!! AKU TIDAK MAUUUUU SEPERTI ITUUUU!!!" teriak Shiory sambil berlari meninggalkan ruangan tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">BBLLLAAAAMMM!!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Dia sudah pergi, sekarang katakan apa keinginanmu, Masumi!" tuan Takamiya masih sabar menanggapi Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi pun masih bersikap kaku dan dingin...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Kali ini dia benar-benar berani mengatakan keinginannya di depan tuan Takamiya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku harus mengatakannya sekarang! Ini kesempatanku! Maya...aku mencintaimu! Aku akan memperjuangkan untuk bisa memilikimu seutuhnya!!! Tunggulah aku!!!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aku tidak mencintai cucu anda. Karena aku sudah memiliki gadis lain jauh sebelum pertunangan aku dan Shiory" Masumi meremas jemarinya sendiri.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Ada ketakutan sedikit dalam hatinya untuk berterus terang pada lelaki tua di hadapannya itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aku tahu itu dari ucapanmu sebelumnya. Lalu siapa gadis pilihanmu itu? Apa kau akan menikahinya juga?" selidik tuan Takamiya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">DEG!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ini dia kesempatanku....</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi menganggukkan kepalanya yakin. Sambil terus menatap tuan Takamiya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Iya tuan. Aku akan tetap menikahinya setelah pernikahan ku dan Shiory!" kata Masumi datar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Tuan Takamiya menajamkan tatapannya pada Masumi. Begitu lama...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Sedangkan Masumi terlihat sangat lega telah mengatakan keinginan terpendamnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Kemudian tuan Takamiya bertanya lagi:</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa gadis itu menyetujui keinginan mu itu Masumi?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">DEG!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi langsung bingung dengan pertanyaan tersebut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Dia tak menyangka tuan Takamiya akan menanyakan hal tersebut!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Tapi Masumi tidak mau semuanya terlihat seperti tidak serius. Masumi pun berbohong...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tentu saja tuan. Aku dan dia sudah membicarakan ini sebelumnya. Walau pertama...dia berat untuk setuju akan hal itu. Tapi... lama-lama dia pun menyetujuinya..." terang Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aaaahh....leganya.....</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Tuan Takamiya hanya mengangguk menanggapi penjelasan Masumi barusan...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Dengan lapang dada, dia mencoba menerima apapun itu keinginan Masumi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Semuanya demi sang cucu tercinta...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Shiory Takamiya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Hhhhuuuufftthhh...baiklah Masumi. Minggu depan semuanya akan kita laksanakan. Aku harap...kau mengambil keputusan terbaik" kata si kakek sembari meninggalkan Masumi di ruangan tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">BBBLLAAAMMM!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"YEEESSS....I did it!" teriak Masumi lega dan riang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Pria tampan jangkung itu sedikit berjingkrak gembira dengan mengayunkan lengannya menyiku...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Wajahnya benar-benar sangat puas dan plong...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Akhirnya...aku berhasil mengatakannya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Satu beban selesai teratasi, kini saatnya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Saatnya untuk jujur pada gadis itu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Maya...aku akan mengatakannya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maya, aku berharap dengan sangat lampu merah di antara kita sudah hijau untuk selamanya"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aku harap Maya, gadis mungilku"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Dengan bahagia Masumi meninggalkan kediaman Takamiya. Sore itu sungguh bertabur keajaiban baginya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Dan sejak sore itu dia masih harus berjuang menimbulkan keberanian dalam dirinya yang masih tertidur untuk mengatakan satu kejujuran yang bisa mengubah seluruh hidupnya di masa yang akan datang...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>continue to chapter (4)</i></span></div></div></div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-81897525658938100632011-10-06T10:10:00.016+08:002011-10-07T12:17:15.855+08:00One More Time (2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Hubungan Maya dan Satomi akhirnya terjalin kembali menjadi sepasang kekasih. Setelah bersusah payah Satomi meyakinkan gadis mungil itu tentunya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Seperti layaknya pasangan kekasih lainnya, mereka selalu terlihat bersama di manapun dan kapanpun.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Malam itu Satomi baru saja berlalu meninggalkan apartemen Maya. Maya masih melambaikan tangannya sambil melihat kepergian kekasihnya tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Sebuah mobil terparkir di depan apartemennya. Seorang pria berjubah besar dan bertopi yang menutupi sebahagian wajahnya sedang memperhatikan gadis itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya tak menyadarinya. Gadis itu segera melangkahkan kakinya memasuki pintu apartemen. Tiba-tiba sebuah suara menghentikan langkahnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Mungil"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya pun membalikkan tubuhnya dan menoleh ke arah suara tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Pak Masumi...anda" katanya ragu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi tersenyum manis sekali hingga membuat Maya bingung. Dia menoleh ke arah belakang, mengira ada orang lain yang membuat Masumi tersenyum semanis itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Kemudian Maya menunjuk dirinya dengan jemarinya dan mengarahkan anggukkan kepada Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Tentu saja Masumi mengiyakannya dengan anggukkan kepala.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Lalu pria itu melangkah mendekati Maya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">DEG!!! </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Jantung gadis itu berdebar kencang karenanya. Namun dia harus mampu untuk menghilangkan kegugupannya di hadapan pria tampan itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Ada apa...anda mencariku malam-malam begini? Apa anda baru saja menemui...nona Shiory?" selidik Maya tanpa sadar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Mendengar pertanyaan Maya, sudah tentu Masumi tersenyum geli karena dia mengetahui kecemburuan dari gadis mungilnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Apa perlu aku menjawab pertanyaanmu?" Masumi balik bertanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya menjadi kikuk dibuatnya. Gadis itu pun merasa kesal...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Ya sudah, lebih baik aku masuk. Permisi" ucap Maya hendak berlalu masuk, namun tangan Masumi menahannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya menoleh ke arah Masumi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Mereka saling tatap beberapa waktu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Sebentar, mungil. Aku hanya ingin mengajakmu keluar sejenak" ujar Masumi memelas.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya tidak langsung memberi jawaban dari tawaran Masumi. Ada ketakutan dan kebimbangan muncul dalam benaknya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi sudah memiliki tunangan, sedangkan dirinya saat ini sedang menjalin kembali hubungan dengan Satomi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Perlahan Maya menggelengkan kepalanya. Gadis mungil itu memutuskan untuk menolak ajakan Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maaf pak Masumi, saya tidak bisa. Jadi lebih baik anda pulang sekarang" ucap Maya dengan melepaskan genggaman jemari Masumi perlahan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Gadis itu berlalu meninggalkan Masumi yang masih berdiri kaku atas penolakan terhadap dirinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Maya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku hanya ingin pergi bersamamu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Memandangi bintang seperti waktu itu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Bersamamu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya mencoba menenangkan pikirannya akan pria tersebut. Hatinya sangat ingin menerima ajakan Masumi namun dia tak bisa dan tidak boleh pastinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Maaf pak Masumi...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Anda bukan siapa-siapaku...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Walau aku tahu...andalah 'DIA'</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Si pengagumku...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Namun anda sudah menjadi miliknya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Bukan milikku...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya bersandar di depan pintu apartemennya. Menarik nafas panjangnya berulang kali. Sementara Masumi menatapnya dari sudut lain tak jauh dari sana.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Pak Masumi...apa maksud semua ini? Apa yang anda inginkan dariku? Apa anda ingin mempermainkanku?" desis Maya melamun.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi terdiam meresapi desisan Maya dari kejauhan...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Maafkan aku, Maya!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Tak lama Maya pun masuk ke dalam apartemennya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">BLLLAAAMMM!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi mendekati pintu itu. Pria itu sangat ingin berlama-lama di sana. Walau hanya untuk memandangi pintunya saja, dia rela. Tapi itu tak mungkin dia lakukan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Dengan langkah gontai dia tinggalkan apartemen Maya. Harapannya semakin tipis untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Masumi gentar akan apa yang akan terjadi nantinya. Dia belum siap!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku belum bisa untuk mengatakannya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku masih terlalu takut, Mungil...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Takut akan kehilanganmu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Kehilangan kepercayaanmu pada pengagummu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">@@@</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Malam itu Maya tak bisa memejamkan matanya. Lamunannya menerawang pada pak Masumi. Bathinnya sangat ingin mengatakan bahwa dia sudah mengetahui identitas si pengagumnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku ingin melihat reaksimu, pak Masumi...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa anda akan melanjutkan pertunangan dengan nona Shiory?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Ataukah...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Kenapa hatiku bertambah sakit bila mengingat hal itu?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa aku benar-benar mencintainya?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Lalu apa pak Masumi mencintaiku?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Atau hanya sebatas kagum dengan aktingku?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aaah...aku bingung dengan sikapnya akhir-akhir ini?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Pak Masumi...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya pun terlelap juga...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Keesokan harinya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Satomi menjemput Maya untuk berangkat bersama ke tempat latihan. Di tengah jalan mereka bertemu dengan Ayumi. Ayumi mengajak keduanya untuk sarapan bersama di sebuah cafe di sekitar Daito.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Ayumi mengucapkan selamat kepada keduanya karena telah resmi menjalin kasih dan berita itu telah tersebar kemana-mana.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aku senang melihat kalian seperti ini" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Terimakasih Ayumi" jawab Maya malu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Satomi langsung menggenggam jemari Maya hingga Maya menepisnya perlahan karena malu pada Ayumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tidak apa, Maya. Kau jangan sungkan denganku. Satu kesempatan nanti, aku ingin kita kencan bersama. Bagaimana?" usul Ayumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya menoleh ke arah Satomi. Dan Satomi mengiyakan ajakan Ayumi tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Ah ide yang bagus Ayumi. Aku dan Maya menunggu untuk itu. Bukan begitu Maya?" tanya Satomi berharap.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Iya...baiklah" jawab Maya tersenyum.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Sarapan yang hangat. Maya dan Satomi kembali dengan berjalan kaki ke tempat latihan. Sedang Ayumi melanjutkan perjalanannya menuju station kereta Tokyo karena akan syuting di luar kota beberapa hari ke depan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Satomi menggenggam jemari Maya kuat. Keduanya baru saja masuk di pintu masuk gedung Daito saat sebuah mobil mewah berhenti di depan mereka.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">BRRRAAAAKK!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Terlihat Masumi turun bersama tunangannya, Shiory.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">DEG!!DEG!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Seketika Maya tampak gugup...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Satomi menyapa keduanya ramah dengan tangan yang masih menggenggam erat jemari Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Selamat pagi, pak Masumi" sapa Satomi sopan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi tersenyum kecil membalas sapaan Satomi. Namun dengan cepat dia segera berlalu meninggalkan keduanya. Shiory pun mengikuti tunangannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya menelan ludahnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maya, ada apa denganmu? Kau tampak gugup" tanya Satomi heran dengan sikap Maya yang diam membisu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Eehh...tidak, aku hanya sedikit gugup saja tadi" jawab Maya seadanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tentu kau kaget. Tunangan pak Masumi sangat anggun, bukan? Juga cantik, sangat serasi dengan direktur muda setampan pak Masumi" ujar Satomi polos.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">DEG!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Maya semakin cemburu dan kesal dengan ungkapan Satomi tadi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Gadis itu pun menarik lengan Satomi dan membawanya berlalu dari tempat tadi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Eeeh...Maya" gumam Satomi bingung.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Sudahlah Satomi, sebaiknya kita cepat ke tempat latihan. Aku takut pak Kuronuma akan marah bila kita terlambat" Maya beralasan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Keduanya pun segera menaiki lift menuju lantai tempat latihan akan dimulai.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">@@@</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Ruangan Masumi...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Shiory terlihat duduk menunggu Masumi yang sedang membereskan beberapa dokumennya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Namun mata Shiory terus saja memandangi ketampanan Masumi...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Dia memang sangat tampan...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Aku beruntung bisa menjadi kekasihnya...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Tapi mengapa bathinku mengatakan lain...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa hanya aku yang merasakannya?</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apakah dia benar ingin bertunangan denganku?</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Atau hanya karena perusahaan?</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Entahlah...aku tak peduli...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Yang terpenting kau akan menjadi milikku...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Sebentar lagi...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Tahu akan tatapan Shiory, Masumi pun balas menatapnya. Shiory tampak gugup dengan wajah yang memerah karena tersipu.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi tersenyum kecil...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Masumi...mengapa kau menatapku seperti itu?" tanya Shiory grogi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi menghampiri Shiory...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Bukankah kau yang memulainya? Aku hanya mengikuti apa maumu, Shiory?" jawab Masumi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi duduk di samping Shiory...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">TIBA-TIBA...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Shiory menggeser duduknya dan hanya berjarak beberapa inci dari Masumi...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Cuup!!!</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Gadis itu mengecup pipi Masumi lembut!</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi kaget dibuatnya!</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Shiory...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Masumi...aku ingin segera menjadi milikmu" ucap Shiory berani.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">DEG!!DEG!!DEG!!</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Sekali lagi Masumi terbelalak di buat Shiory...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Maksudmu?" tanya Masumi berpura-pura tak mengerti.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Kemudian gadis itu menjatuhkan tubuhnya di dada Masumi...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Aku ingin kita menikah secepatnya" kata Shiory.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"APA?!!!" Masumi setengah berteriak.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Kenapa? Apa kau tidak menginginkannya, sayang?" tanya Shiory sedih.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi berpikir cukup lama mempertimbangkan semua ucapan tunangannya. Berat hatinya untuk mengiyakan permintaan Shiory, tapi di satu sisi dia harus mengambil keputusan dalam waktu singkat.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Shiory, semuanya harus dipertimbangkan dan dibicarakan dengan serius. Bukan seperti ini kan?" jawab Masumi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Iya, aku tahu. Tapi semalam aku sudah membicarakan hal ini dengan kakek dan orang tuaku. Bahkan dengan tuan Eisuke, ayahmu" terang Shiory dengan lugas.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa? Dengan ayahku?</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Lalu, apa pendapat mereka tentang itu?"</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tentu saja mereka setuju. Mereka malah sudah menentukan tanggal dan bulannya di tahun ini juga"</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Tahun ini?" tanya Masumi kaget.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Shiory menganggukkan kepalanya semangat...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Mengapa terburu-buru sekali Shiory?" </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Kembali Shiory mendekap lengan Masumi, kemudian...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">CUUUP!!!</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Kali ini bibir gadis itu mendarat tepat di bibir Masumi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Kau...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi langsung berdiri dan meninggalkan Shiory begitu saja.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">"Masumii...tunggu"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">BLLLAAAAMMM!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;">Masumi terus menjauh dari ruangannya. Pikirannya benar-benar tidak suka dengan tingkah gadis itu yang agresif.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa-apaan ini?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Seenaknya dia mengecupku!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Bagaimana sebaiknya?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa memang dia jodohku?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Apa memang harus secepat ini?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Baiklah aku akan membicarakannya sore ini juga...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Agar semuanya jelas...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Jelas untuk masa depan Daito...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>Dan akan membuatmu senang, ayah!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><i>bersambung to chapter 3</i></span></div></div><span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #76a5af; font-size: large;"><br />
</span></div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-53895324455525322142011-09-08T20:45:00.062+08:002011-09-20T00:31:07.334+08:00One More Time<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Bandara Narita masih tampak lengang dari para penumpang. Waktu baru saja menunjukkan pukul 5 pagi waktu Tokyo. Terlihat hanya beberapa penumpang keluar dari gerbang kedatangan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Seorang pria mendorong troli dan keluar dengan gagahnya dari gerbang tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dia menyetop sebuah taksi yang sedang melintas di sana.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tak lama kemudian dia sudah berada di dalam taksi dan siap meluncur keluar dari bandara Narita, Tokyo.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Bawa aku ke Residence Hiroo" kata pria tadi tegas.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tanpa banyak pertanyaan sang supir taksi pun segera melajukan mobilnya keluar dari bandara menuju kawasan yang disebutkan pria di dalam taksinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Hanya butuh waktu 15 menit, taksi tersebut telah memasuki kawasan elit Hiroo.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tepat beberapa rumah di jalan utama nya, pria itu menyuruh supir menghentikan lajunya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Di sini..." katanya datar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Baik tuan" jawab supir itu sopan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Pria tadi menyerahkan beberapa lembar uang Yen kepada supir taksi itu sebelum taksi tersebut meninggalkan perumahan tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Pria itu mendorong koper mininya ke rumah megah tak berpagar itu. Kemudian seorang satpam berlari menyambut dari pintu samping rumah tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Tuan selamat datang kembali" sapanya ramah dan sopan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Pria tadi hanya tersenyum dan menepuk pundak satpam itu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Lalu dia masuk melalui pintu depan yang sudah dibukakan oleh seorang pelayan dari dalam.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Pria itu langsung masuk dan menuju ke kamarnya yang terletak di lantai atas.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">BLLLAAAM!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Pintu kamarnya baru saja tertutup...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Pria itu terlihat menghempaskan tubuhnya di sofa empuk di depan televisi jumbo di kamarnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Hhhmmm...aku senang bisa kembali lagi" gumam pria itu lega.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tiba-tiba...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Terdengar suara dering ponsel dari saku jasnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Pria tadi berusaha mengangkatnya santai...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Iya...halo" sapanya pada penelepon.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Kau sudah sampai, Satomi?" tanya si penelepon.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Baru saja, mungkin besok pagi aku baru akan menemuimu!" ujar Satomi tenang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"APA?!! BESOK PAGI!!?" teriak si penelepon kemudian.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Satomi mengernyitkan dahinya kaget mendengar teriakan si penelepon.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"HEY! Mengapa kau berteriak seperti itu? Apa kau ingin membuatku tuli?!" bentak Satomi kesal.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Maaf...aku hanya ingin segera bertemu denganmu" terang si penelepon itu lembut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Aku mengerti, besok pagi aku janji akan segera menemuimu" kata Satomi menenangkan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Baiklah...sampai bertemu besok. Aku menunggumu!!" ucap si penelepon berharap.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tut...tut...tut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Ponsel pun ditutup kemudian...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Satomi meminum kopi hangat yang telah disediakan oleh pelayan rumahnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dengan menarik nafas panjang, Satomi terlihat serius memikirkan sesuatu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Sesuatu yang telah mengganjal pikirannya beberapa tahun belakangan ini.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Aku kembali..."</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Bisakah aku memulainya kembali?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Maya...ada apa denganmu hingga menyuruhku kembali ke kota ini?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Apa yang ingin kau inginkan dariku? Apa kau merindukanku?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Atau...jangan-jangan sesuatu terjadi padamu?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Maya...besok pagi aku akan tahu jawabannya!"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Besok pagi..."</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Maya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>@@@</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i><br />
</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Keesokan harinya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Maya masih terbaring di tempat tidurnya meski dia sudah membuka matanya sedari tadi. Semalaman Maya tak bisa memejamkan matanya. Gadis itu terlihat begitu murung dan sangat gelisah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Hingga suara ponsel mengejutkannya!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Maya pun mengangkatnya dengan malas...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Ha...lo..." sapanya pelan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Maya, ini aku Satomi. Bagaimana kabarmu?" suara Satomi lembut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Satomii...dia kembali? </i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Benar-benar kembali?!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Halooo..." panggil Satomi berkali karena Maya sempat tertegun sejenak mendengar nama Satomi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Eh...iya Satomi. Kau dimana?" tanya Maya riang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Heii...ada apa denganmu? Sepertinya kau melamun?" jawab Satomi ingin tahu ada apa sebenarnya dengan gadis mungil yang masih mengisi hatinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Ah tidak...bagaimana kabarmu?" Maya pun ingin tahu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Aku menunggumu di cafe biasa, tepat waktu sarapan pagi ini ya" ucap Satomi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Maya kaget karena ajakan Satomi barusan...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Eh...Satomi, kau ada di Tokyo? Benarkah?" Maya sangat senang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Gadis itu tersenyum lebar mendengarnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Iya Maya. Aku tunggu nanti!" jawab Satomi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tuuuuttt...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Maya pun berlari ke kamar mandi untuk bersiap. Wajahnya begitu senang mengingat akan bertemu pria yang pernah mengisi hari dan hatinya beberapa tahun lalu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Satomi...." gumamnya gembira.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Maya menyadari bahwa hatinya masih sedikit memikirkan pria tersebut. Apalagi sejak sebulan yang lalu, tepatnya setelah pertunangan Pak Masumi dengan Shiory.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Gadis itu sangat tertekan dan murung sekali. Semua hal yang dia lakukan selalu mengingatkannya pada direktur muda yang tampan tersebut. Hingga komunikasi diantara dirinya dan Satomi terjalin kembali.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dan kali ini dia mulai ingin melupakan pria tersebut. Perasaan Maya dan Masumi memang belum pernah terungkap. Maya sangat takut untuk mengungkapkannya. Sama halnya dengan Masumi yang juga sangat menjaga identitasnya sebagai 'Mawar Ungu'.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Padahal Maya sudah mengetahuinya!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">@@@</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Terlihat Maya baru saja keluar dari apartemennya. Pagi ini hatinya sedikit bahagia dengan kedatangan Satomi. Dia berlari kecil menuju sebuah cafe dimana mereka janjian. Cafe itu pernah menjadi tempat favorit keduanya ketika berpacaran dahulu.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Maya" panggil Satomi ketika melihat Maya dari kejauhan.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Maya menghentikan langkahnya sambil tersenyum ke arah Satomi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Satomi..." desisnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Satomi pun berlari menghampiri Maya. Mereka berdiri sejenak saling memandang.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Apa kabar Maya?"</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Aku baik. Bagaimana denganmu?" balas Maya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Satomi membalasnya dengan senyuman, kemudian...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dia menarik Maya ke dalam dekapannya. Erat...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Satomi...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Maya...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Mereka berdekapan cukup lama. Sepertinya Satomi tidak ingin melepas dekapannya pagi itu.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Akhirnya sarapan di pagi itu begitu membawa kebahagiaan bagi Maya khususnya. Mereka bercerita banyak selama sarapan berlangsung. Maya menceritakan semua yang dia alami sepeninggal Satomi ke luar negeri. Begitupun dengan Satomi, dia menceritakan betapa hancur hatinya ketika harus berpisah dengan Maya. Maya pun tersanjung...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Setelah sarapan, Satomi mengantar Maya ke tempat latihannya. Tepat di depan tempat latihan, mereka bertemu pak Kuronuma.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Aaah...kau sudah datang rupanya? Mengapa kau menolak ajakan minumku semalam? sapa Pak Kuronuma ramah.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Pak Kuronuma? Jadi anda mengetahui kepulangan Satomi? tanya Maya bingung.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Pak Kuronuma tersenyum mengiyakannya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Satomi? Berarti kau kembali bukan karena aku kan?" kata Maya kesal.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Eh, bukan begitu Maya, tentu saja karena aku sangat merindukanmu. Dan juga karena ajakan dari bapak Sutradara kita satu ini" Satomi mencoba menjelaskan alasan kepulangannya pada gadis itu.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tak butuh waktu lama, ketiganya sudah asyik berbincang. Mereka tampak serius.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">@@@</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tak jauh dari mereka, dari sudut yang berbeda. Sepasang menatap perih ke arah ketiganya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Dia sudah kembali..." desisnya sedih.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Maya, kau terlihat bahagia. Aku senang bila itu membuatmu bangkit dan semangat lagi" </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Aku hanya akan menjadi bayangan!"</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Hanya bayangan dalam hidupmu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Aku akan terus mendukungmu sampai kapanpun...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Mungkin ini yang terbaik untuk mu..</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Juga untukku...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Sepasang mata Masumi masih saja mengawasi ketiganya. Sampai ponsel di sakunya bergetar. Pria itu segera menghindar dan menjauhi sudut tersebut.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Halo. Masumi di sini" sapa Masumi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Masumi, apa kau sibuk?" tanya suara wanita dari ponselnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Sedikit sibuk. Ada apa Shiory?" </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Tidak, aku hanya ingin mengajakmu makan, siang ini. Apa kau bisa?" ajak Shiory, tunangan Masumi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Masumi terlihat berpikir sebentar sebelum mengiyakan ajakan tunangannya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Hhhmm, baiklah. Nanti aku akan menjemputmu" ujar Masumi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Aku tunggu. Dan terimakasih Masumi" kata Shiory lembut.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Ttuuuuutt...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Masumi mendesah panjang...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Hhhmmm...makan siang lagi" gumamnya lemas.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Pria itu berlalu meninggalkan tempat latihan Maya. Dia merasa sudah tidak ada gunanya berada di sana. Hatinya tidak bisa menerima kepulangan Satomi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Namun dia pun menyadari bahwa semuanya sudah terlambat. Ketidak beraniannya mengungkapkan jati dirinya ternyata perlahan terus mengiris relung hatinya sendiri.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Maya, apa kau tahu diriku yang sesungguhnya?</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Apa kau tidak mengenaliku sedikitpun?</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Haruskah aku yang berterus terang padamu?</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Masih adakah waktu untukku? Untuk kita berdua?</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Aku hanya berharap...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Berharap dengan sepenuh hatiku...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Suatu saat kau akan mengetahuinya...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>Kau tahu siapa diriku sesungguhnya!</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>^^^continue to chapter 2^^^</i></span></div></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i><br />
</i></span></div></div></div></div></div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-83915503198832347382011-09-05T15:04:00.001+08:002011-09-05T15:40:19.206+08:00If Your Love is True<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Nadira beranjak dari kampusnya sore itu. Kakinya berhenti ketika mendekati gerbang kampusnya, seorang pria sudah menantinya sambil memberikan senyum terindahnya. Gadis manis itu pun membalasnya tulus.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Kau sudah lama?" sapa Nadine ramah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Belum, baru 5 menit yang lalu" sahut sang pria yang tak lain adalah kekasih Nadira.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Kemudian mereka pun berjalan melewati trotoar untuk menunggu angkutan umum. Halte terlihat sepi karena hari ini adalah hari terakhir ujian fakultas Nadira.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mereka duduk berdampingan di bangku halte...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Wajah keduanya begitu menyimpan kegundahan hati masing-masing. Mencoba menyelesaikan bagaimana kelanjutan kisah kasih yang mereka jalani selama hampir 6 tahun ini.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sebenarnya mereka telah lama putus, namun entah mengapa masing-masing masih sering berkomunikasi walau sebatas teman. Setelah putus baik Nadira maupun kekasihnya mencoba menjalani dengan pasangan lain, namun sepertinya hanya pelarian saja. Ujung-ujungnya mereka memang tak bisa melupakan cinta mereka. Semua keluarga sang pria menyetujui hubungan itu, begitu pun ibunda dari Nadira. Namun ayahanda dari Nadira tak pernah memberikan restunya. Dan itu membuat Nadira menggantungkan perasaannya pada Ray. Ray sudah mencoba melamar Nadira secara pribadi pada ayahnya, tapi ditolak mentah-mentah oleh ayahanda Nadira.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Hampir semua yang melihat pasangan kekasih ini akan mengatakan bahwa mereka adalah pasangan yang serasi. Nadira adalah gadis yang sangat mempesona. Wajahnya begitu khas cantiknya, begitupun dengan kekasih di sebelahnya. Seperti seorang model yang mungkin bisa dikatakan mengalahi model pria.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Apa kau jadi berangkat?" tanya Nadira mengisi kekosongan mereka.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Iya, besok aku berangkat. Kau datang ke airport ya. Aku tunggu!" balas pria itu memohon.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Nadira terdiam tak menjawabnya. Dia menelan ludah berulang kali tuk menenangkan rasa bencinya mengapa harus berpisah dengan kekasih hatinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Ray...boleh aku memberi saran untuk mu" kata Nadira kemudian.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Ray memandangi gadis di sebelahnya penasaran.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Apa?" sahut Ray ingin tahu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Jika kamu menemukan yang lain disana..." ucapannya terhenti karena airmata mulai menetes di pipi gadis tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Ray menatap Nadira sedih. Dia benar-benar menyayangi wanita itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Kau selalu begitu, tidak pernah berusaha mempertahankan tujuan kita di depan ayahmu" ujar Ray memotong ucapan Nadira.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Ray sangat kesal, karena Nadira tidak pernah berani menjelaskan hubungan mereka pada sang ayah. Ray putus asa...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Ray, kau tahu kalau aku sangat mencintaimu. Tapi kalau dengan ayah, aku sangat tidak bisa berkutik"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Ya sudahlah, itu bis nya sudah datang. Naiklah!" ajak Ray sambil menggandeng tangan Nadine menaiki sebuah bis yang baru saja berhenti di hadapan mereka.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mereka turun setelah hampir 45menit di dalam bis tersebut. Mereka berhenti si depan halte sebuah mall. Lalu membeli es krim dan duduk di pelataran mall itu. Memandangi alam yang beranjak gelap. Hingga berjam-jam mereka berdua di sana. Hanya duduk diam menghabiskan minuman dan makanan yang mereka beli.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Kembali mereka mengenang bagaimana awal nya kisah cinta mereka. Pasangan itu kadang terlihat tersenyum bersama, lalu cemberut, kemudian saling pukul-pukul kecil, cubit dan bercandaan lainnya layaknya sepasang kekasih lainnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Hari terakhir Ray di kota itu. Kota yang penuh dengan kenangannya bersama Nadira.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tak terasa malam beranjak larut. Ray mengajak Nadira untuk pulang sebelum benar-benar larut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Kita pulang yuk, aku akan mengantarmu pulang" kata Ray sedih.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Matanya menatap dalam pada wanita yang masih sangat dia kasihi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Selamat tinggal sayang...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tangannya menarik wanita itu dan mendekapnya erat. Nadira diam saja dan menenggelamkan wajahnya di dada Ray.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lambaian terakhir malam itu Ray lepaskan pada Nadira ketika tiba di depan rumah gadisnya. Begitupun Nadira membalas lambaian Ray.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mata keduanya basah oleh airmata masing-masing...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Perlahan langkah kaki membawa Ray menjauh dan terus menjauh dari pandangan Nadira.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Hingga benar-benar hilang...dan menghilang...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pergi jauh...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">**********</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Keesokan harinya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Ray baru saja tiba di bandara Soetta...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Matanya langsung mencari sosok gadis yang sangat dia harapkan kehadirannya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Namun hingga satu jam berlalu dan itu artinya Ray harus segera menuju ruang tunggu keberangkatan, sosok Nadira tak muncul juga.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Ray menarik nafas panjang...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Hatinya begitu sedih dan kecewa...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Nadira...ini berarti perpisahan darimu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku mengerti semuanya...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Selamat tinggal untuk selamanya...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Kau memang tidak akan pernah menjadi milikku...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Selamat tinggal, sayang...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Ray melangkahkan kakinya menjauh dari gerbang keberangkatan. Bathinnya sangat ingin menoleh ke belakang, namun dia telah berjanji bahwa sejak hari itu 'Nadira adalah masa lalu'!</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Beberapa bulan setelah kepergiannya meninggalkan Jakarta...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Ray kembali ke sana untuk menjenguk keluarga, terutama sang ibu dan adik-adiknya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dalam satu pesawat tanpa sengaja Ray duduk bersebelahan dengan seorang gadis cantik. Awalnya hanya berkenalan saja dan bertukar no HP.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Namun entah mengapa, mereka bertemu kembali untuk kedua kalinya di sebuah cafe. Komunikasi pun mulai terjalin apik diantara keduanya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Gadis itu bernama Reyna. Dia sangat menawan untuk ukuran gadis metropolitan. Walau demikian Ray masih saja tak bisa melupakan sosok Nadira dalam hatinya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sementara Reyna pun mulai gencar melakukan pendekatan pada Ray. Ray pun tak menampik bahwa Reyna memang gadis yang sangat menawan. Ray mencoba membuka hatinya untuk Reyna.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Awalnya terasa sangat sulit. Selalu saja hati pemuda itu membandingkannya dengan Nadira.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Hingga 2 bulan sejak hubungan itu terjalin, Reyna menginginkan agar hubungan mereka dilanjutkan ke jenjang yang lebih serius.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Ray menjadi bingung sendiri. Pihak keluarga Reyna sangat setuju dengan jalinan cinta mereka. Begitupun pihak keluarga Ray.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Namun tetap saja Ray ragu melangkah...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dalam kebimbangan Ray mencoba menghubungi Nadira...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Halo...Nadira, ini aku...Ray" ucap Ray menyapa duluan.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Ray...." Nadira menyahutnya lembut.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sejenak mereka sama-sama terdiam...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Apa kabar, Ray?" tanya Nadira kemudian.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Baik, aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?" balas Ray sedikit gugup.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Hhmm...aku baik juga" jawab Nadira lesu.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Dira...apa bisa kita bertemu?" tanya Ray serius.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Nadira tak langsung menjawabnya, entah mengapa diapun tak tahu harus menjawab apa.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Nadira...aku mohon. Aku harus membuat pilihan sekarang!" pinta Ray memelas.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Ray...maafkan aku...aku tak bisa bertemu" ucap Nadira gugup.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Ray tampak menghela nafasnya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Oke...aku sudah tahu itu. Itu berarti keputusanmu..." kata Ray sambil menutup teleponnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tuut...tuuut...tuuut...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Itulah obrolan terakhir Ray dan Nadira...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">**********</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dua bulan setelah itu...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Akhirnya jalinan kasih diantara Ray dan Reyna pun diresmikan. Mereka menjadi sepasang suami istri sekarang.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Namun selang beberapa hari setelah itu, terdengar kabar bahwa Nadira pun telah melangsungkan pernikahannya dengan seorang pria yang telah dijodohkan oleh ayahandanya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Selamat tinggal Nadira...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku sudah tahu itu akan terjadi...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Cintamu mungkin benar padaku...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Namun takdir yang tak membenarkannya...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku bahagia untukmu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i><br />
</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i><br />
</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Selamat tinggal Ray...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Cintaku selalu untukmu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Walau kau menganggapku dusta...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Suatu hari nanti kau akan tahu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Bahwa cinta itu masih akan terus ada...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Dan ada selamanya...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>the end</i></span></div></div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-38183958893964771482011-08-12T04:45:00.004+08:002011-08-19T05:08:13.293+08:00Pelangiku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">^^^Hubungan Maya dan Masumi baru terjalin setahun berjalan. Tentu saja ada perbedaan yang muncul di antara mereka. Dalam setahun itu, mereka sudah hampir 5 kali putus sambung^^^ (easy story)</span></b><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">**********</span></div><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Krrrriinngg....Krriinnngg....Krriinnnngggg!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Halo...aah kau lagi, tidak ada lagi yang harus kita bicarakan!!!"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Tuuut...tuuut....tuuuutt</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya membanting kesal telepon apartemennya. Wajah gadis itu begitu marah. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Selang berapa lama...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Ting...Tong...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya menutup telinganya. Dia tahu itu pastilah bel yang dibunyikan kekasihnya, Masumi Hayami.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Mereka bertengkar hebat, hingga pria itu mengeluarkan kata berpisah dua hari yang lalu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Tentu saja itu membuat Maya benci setengah mati. Dia merasa dipermainkan oleh pria yang 11 tahun lebih tua darinya tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Dan sudah dua hari ini pula, Masumi terus saja berusaha meminta maaf pada Maya. Telepon dan HP Maya tak berhenti berbunyi sepanjang hari. Di tempat latihan, di apartemennya dan di setiap tempat yang dia datangi, alat komunikasi canggih itu selalu bergetar. Maya sangat marah mendengar bel apartemennya berbunyi tanpa henti. Dia pun berteriak:</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Sudah aku katakan! Aku tidak akan memaafkanmu. Anda yang mengucapkan itu, jadi aku anggap itu sudah keputusan dari dalam hatimu!!!" teriak gadis itu emosi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Wajahnya merah menahan kekesalan yang kian memuncak. Sekitar hampir 1 jam Maya menutup telinganya. Kini bel dan HPnya diam tak mengeluarkan bunyi lagi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Huuuuffth, akhirnya" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya pun bersiap-siap akan berlatih di pagi itu. Dia sudah yakin pasti Masumi akan datang ke apartemennya sebelum dia berangkat ke kantornya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Dengan wajah sedikit kusut, Maya melangkahkan kakinya menuju studio Kids. Dia hanya berharap bahwa hari ini tidak akan bertemu dengan pria bernama Masumi Hayami itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Aku tidak ingin bertemu dengannya. Dia tidak pernah menghargai perasaanku. Apa dia pikir, aku tidak bisa putus darinya? Heeehhh...menyebalkan!!!" gerutu gadis itu ketika baru saja masuk ke studio Kids tempatnya akan berlatih.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Tiba-tiba seorang pria melambaikan tangan padanya dari dalam studio itu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya menoleh ke arahnya dan tersenyum kecil. Pria itu menghampirinya. Dan memberikan sebotol susu instant pada Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Eh Satomi, apa ini?" tanya Maya bingung.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Ini untuk staminamu. Hari ini kita akan berlatih sampai malam bukan?" jawab Satomi penuh perhatian.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya menerimanya sambil tersenyum manis pada pemuda tampan di hadapannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">PLOK...PLOK...PLOK!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Suara tepukan dari pak Kuronuma menandakan bahwa latihan hari ini akan segera dimulai.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Masing-masing pemain mulai mengambil posisinya. Suasana pun jadi sedikit tegang. Dan latihan itu berlangsung sampai pukul 9 malam.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya mengusap keringat di keningnya dengan sebuah handuk kecil. Tubuh nya yang mungil begitu terlihat semakin kecil karena seharian begitu mengeluarkan energi untuk berlatih.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Maya, aku akan mengantarmu. Ini sudah larut!" usul Satomi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya tak langsung menerimanya. Dia mencoba menolaknya sopan, namun Satomi tetap saja bersikeras akan mengantarkan Maya ke apartemennya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Baiklah, aku akan menerimanya. Agar kau tenang, Satomi" kata Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Akhirnya mereka pun keluar dari studio. Melintasi pemain lain yang masih berdiri menunggu jemputan di depan studio. Maya bisa memastikan pastilah mereka membicarakan dirinya dan Satomi. Semua orang sudah mengetahui hubungannya dengan Masumi adalah sepasang kekasih. Walau sekarang tidak lagi, dan hanya mereka berdua saja yang tahu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Satomi menyadari apa yang membuat Maya gusar berjalan bersamanya. Tapi pemuda itu tak memperdulikannya. Dia akan tetap mengejar cinta Maya, sampai Maya menikahi seseorang nantinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Maya, jangan terlalu kau dengar pedulikan ucapan mereka" kata Satomi ingin menenangkan Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Apa aku terlihat sedih dengan yang mereka gosipkan? Sepertinya itu sudah lama berlangsung. Yaaa...sejak aku dan pak Masumi sepakat untuk menjalin kasih" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Satomi memandangi Maya. Pria itu mulai merasakan ada yang tidak beres dengan gadis di sebelahnya. Dia menghentikan langkahnya dan berjalan ke pinggir dinding jembatan yang sedang mereka lalui.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Satomi, kenapa kau berhenti?" tanya Maya bingung.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Satomi menajamkan tatapannya pada Maya. Maya tertunduk malu dan tak mengerti apa arti tatapan itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Maya...aku tahu kau sedang ada masalah. Ceritakan padaku...Aku mohon" pria itu mulai menyelidiki.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Mendengar pertanyaan Satomi, Maya jadi gelisah dan memalingkan wajahnya dari Satomi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Perlahan Maya melanjutkan langkahnya, Satomi tak bisa berbuat banyak. Akhirnya dia pun mengikuti Maya. Mereka sama-sama membisu menikmati malam itu. Sampai akhirnya tiba di depan apartemen Maya. Satomi pun pamit...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Trimakasih kau sudah mengantarku, Satomi" Maya berujar sambil sedikit membungkuk sopan pada Satomi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Satomi tersenyum melihat sikap polos Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Masuklah Maya. Udara sangat dingin. Besok kita bertemu lagi. Bye...." kata Satomi sambil melambaikan tangan pada Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya memandangi punggung Satomi dari depan teras apartemennya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Satomi...kau masih tetap baik padaku..</span></i><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Baru saja Maya membuka pintu apartemennya. Tangannya ditahan oleh seorang pria dari belakangnya. Maya berusaha mendorong pria itu, yang tak lain adalah Masumi Hayami, mantan kekasihnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya memanyunkan bibirnya cemberut melihat ke arah Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Masumi membalasnya dengan senyuman...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Anda lagi?! Aku mau istirahat!!" Maya masuk dan segera menutup pintu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Namun sayang Masumi sudah menyelinap masuk.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Pak MASUMII...aku benar-benar marah padamu!" gadis itu berteriak sambil melototi mantan kekasihnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Masumi tak menggubris teriakan Maya, dia berlalu di hadapan Maya dan duduk di sofa apartemen Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Mungiil, kemarilah....aku ada kejutan untukmu" ajak Masumi sambil memukul-mukul sofa di sebelahnya sebagai isyarat agar kekasih mungilnya duduk di sana.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya memalingkan wajahnya. Dia berjalan menuju dapur dan mengambil segelas air putih. Lalu meneguknya begitu cepat...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Hati-hati! Nanti kau bisa tersedak..." ucap Masumi sedikit meledek Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Raut wajah gadis itu bertambah marah dan marah pada Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Perlahan Masumi mendekati Maya kemudian menarik tangan gadis itu dan menggiringnya ke luar apartemen. Entah mengapa Maya diam saja dan mengikuti kemana Masumi membawanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Pak Masumi, kali ini aku akan melihat jurus apa yang anda gunakan untuk meminta maaf dariku...</span></i><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Hhmmm...baiklah, aku akan menikmatinya....</span></i><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Terkadang aku sangat menyukai pertengkaran kita...</span></i><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Anda begitu terlihat lucu...</span></i><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Hahahaha...</span></i><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Hahaha...." Maya tiba-tiba tertawa sendiri.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Masumi segera menghentikan langkahnya. Dan membalikkan tubuhnya ke arah gadis itu yang terlihat segera menutup mulut dengan jemarinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Uuppppss..." desis Maya tak sadar sudah terbahak-bahak.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Dan otomatis Masumi menganggap itu sebagai ledekan terhadap dirinya. Dia menghempaskan genggamannya dari tangan Maya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Kau ini!!! Masih saja mempermainkan aku?!" ujar Masumi kesal sambil menatap tajam pada gadis di hadapannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya menunduk geli sendiri. Dalam bathinnya, dia merasa senang sudah bisa membuat Masumi kesal dan marah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Gadis itu masih menutup mulutnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Buka mulutmu! Maya...apa kau tak mendengarku?! Aku sedang marah!!" kata Masumi emosi. Wajahnya cemberut menatap Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya mengerlingkan matanya genit. Lalu Masumi membalasnya dengan menajamkan tatapannya pada Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Wajah Maya sedikit mundur, menghindari tatapan tajam kekasihnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Kau masih tidak mau membuka mulutmu, Mungil!?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya menggeleng dengan tangan yang masih menutupi mulutnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Tiba-tiba Masumi menarik tubuh Maya dan membuka paksa jemari yang menutupi bibir gadis itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Cuuuup!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Pria itu mengecup kuat bibir Maya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya tak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali. Dekapan dan cengkraman Masumi begitu kuat.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Pak Masumi....</span></i><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"> Masumi mengecup bibir itu berulang kali. Dia sangat bersemangat melakukannya. Melampiaskan kekesalannya pada gadis itu yang semakin pandai membuatnya mabuk kepayang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Aku tidak akan melepaskanmu sampai kapanpun. Ingat itu sayang!!!" ucap Masumi berbisik di telinga Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Aku tahu dan yakin itu, Pak Masumi...</span></i><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Pak Masumi sudahlah, anda membuatku sulit bernafas" pinta Maya sesak. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Namun pria itu terus saja mendekap kekasihnya tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Mungil...berjanjilah padaku!"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Hhmm...untuk apa?!" Maya pura-pura tak mengerti.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Untuk selalu setia padaku. Selalu memaafkanku" kata Masumi kemudian.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Enak saja, mengapa aku harus selalu memaafkan anda?!" jawab Maya santai.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Mungiiilll....</span></i><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Kau ini!!!" Masumi geregetan mendengar jawaban Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Kembali dia menggigit mesra bibir mungil gadis yang sangat dia cintai tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Pak Masumi...aku mencintaimu...sangat...Aku akan selalu menjaga cinta ini untuk selamanya...Kau tak usah meragukan itu!!!</span></i><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya pun membalas dekapan Masumi. Pelangi di hatinya masih akan terus bersinar untuk Masumi, pria yang lebih tua 11 tahun darinya. Pria dingin dan gila kerja itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Masumi tersenyum bahagia dengan sikap Maya yang membalas dekapannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya...aku mencintaimu....semakin mencintaimu...</span></i><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Pak Masumi, maafkan aku..." bisik Maya manja. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">"Sayang aku sudah memaafkanmu, mengerti dirimu. Dan akan terus seperti itu sampai kau beranjak dewasa dan aku yakin, kau akan mulai mengerti arti cinta" jelas Masumi penuh kasih.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya mengangguk dan menenggelamkan wajahnya di dada Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Maya...Maya...Maya...</span></i><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;">Pak Masumi...pelangiku...tetaplah di sini di sisiku, mendekapku, merangkulku, membuat hatiku bahagia dan damai selama-lamanya......</span></i><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></i><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></i><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></i><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></i><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></i><br />
<div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">^^^the end^^^</span></i></div><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-9004124458167887462011-08-10T04:04:00.001+08:002011-08-10T04:15:54.328+08:00Tell Me That You Was The Man<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>^^^Perasaan Maya sangat bahagia ketika 'bidadari merah' jatuh ke tangannya.Tapi di sisi lain, dia sangat sedih karena itu artinya Pak Masumi akan segera menikah setelah pementasan 'bidadari merah' nya^^^</b></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">**********</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Maya baru saja tiba di apartemennya malam itu setelah seharian berjibaku dengan pemotretan dan wawancara atas keberhasilannya. Baru dua hari yang lalu 'bidadari merah' di tangannya. Semua media meliput dan memuat berita tentang dirinya yang begitu hebat dan menjiwai sebagai 'bidadari merah'.</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Malam itu Maya tak bisa memejamkan matanya. Kembali dia memikirkan perasaannya pada 'Mawar Ungu'. Maya sangat ingin mengungkapkan betapa dirinya sangat mencintai pengagum setianya tersebut, yang tak lain adalah Pak Masumi.</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Gadis itu menangis mengingat bahwa pria itu pernah mengatakan akan melangsungkan pernikahannya setelah penentuan hak pementasan 'bidadari merah'. Dan itu artinya tidak akan lama lagi setelah Maya mementaskannya.</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>"Dia akan segera menikah" Maya bergumam sedih.</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Maya berbaring di tempat tidurnya. Airmata itu terus mengalir. Dia hanya ingin bertemu berdua saja dengan Pak Masumi. Entah mengapa dia sangat ingin itu terjadi.</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>"Pak Masumi, aku tidak berharap lebih dari ini, aku tahu itu akan sulit bagimu juga bagiku!"</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Tiba-tiba Maya teringat sesuatu tentang pak Masumi yang telah bertunangan bersama nona Shiory Takamiya.</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Tangisnya semakin menjadi, dia merasa hampa mengingat hal itu.</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Sementara Maya tak mengetahui bahwa beberapa saat yang lalu, pria itu baru saja membatalkan pertunangannya dengan Shiory.</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>"Tapi aku percaya, suatu saat nanti kau akan menemuiku dan mengatakan semuanya padaku. Tentang siapa dirimu"</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Tiba-tiba...</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Ting tong, terdengar suara bel apartemennya berbunyi. Dengan malas dia beranjak dan melangkahkan kakinya menuju pintu tersebut.</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Ceklek...Pintu terbuka...</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Maya terkesima melihat siapa yang berdiri di depan pintu apartemennya. Kak Hijiri...</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>"Selamat malam, nona Maya. Apa aku mengganggumu?" sapanya ramah.</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>"Ah tentu saja tidak, aku sedang melamunkan sesuatu tadi. Apa ada pesan dari 'mawar Ungu'?" Maya penasaran.</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Pria itu mengangguk dan menyerahkan sebuah surat padanya...</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Dengan antusias Maya menerimanya dan membacanya...</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span><br />
<div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">untuk : Maya Kitajima</span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br />
</span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Aku ingin bertemu denganmu...</span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Datanglah...</span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br />
</span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Pengagum Setiamu...</span></b></i></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i><b><br />
</b></i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i><b><br />
</b></i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Maya tercengang tak percaya dengan apa yang baru saja dia baca. Dia menatap ke arah kak Hijiri. Pria itu juga hanya mengangguk tersenyum. Kemudian dia meminta Maya untuk mengikutinya...</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>"Nona Maya, pengagum anda sudah menunggu. Ikutlah denganku!"</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Maya masih bengong tak percaya. Namun setelah itu dia sadar bahwa malam ini semuanya akan dia katakan pada pengagumnya itu tentang perasaannya. Maya lari ke kamarnya untuk berganti pakaian dan mengambil baju hangatnya.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Dia melangkah keluar pintu apartemennya bersama Hijiri. Jantungnya sudah berdetak kencang sedari tadi. Dia tak pernah menyangka akan secepat ini Pak Masumi mengakuinya.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i><b>Pak Masumi, benarkah ini? Apakah anda akan datang setelah beberapa kali menolaknya? Apa yang akan anda katakan? Aku....</b></i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i><b>Aku pun tak tahu harus mengatakan apa padamu...</b></i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Maya meremas jemarinya gelisah.Wajahnya berseri-seri namun tetap terlihat lebih pucat dari biasanya. Berkali dia menarik nafas panjang untuk sekedar menenangkan hatinya. Hingga mobil itu berhenti di sebuah tempat tak jauh dari gedung Daito.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>DegDegDeg!!!</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Jantung gadis itu semakin lama semakin berdegup cepat sekali. Mereka turun dari mobil dan Hijiri membawanya ke depan sebuah taman dekat gedung tersebut.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>"Maya, pengagummu menunggumu di taman ini. Masuklah!"</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Maya tak menjawab apa-apa. Dia masih saja berdiri tak bergeming di depan taman itu.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Dari jauh dia bisa melihat sesosok pria tengah berdiri menunggunya di taman tersebut. Disinari oleh lampu taman, Maya dapat memastikan bahwa pria itu adalah pak Masumi.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i><b>Aku yakin itu dirimu, pak Masumi. Aku yakin...</b></i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Perlahan kakinya melangkah memasuki taman tersebut. Dengan gemetar Maya menoleh ke belakang memastikan bahwa kak Hijiri sedang meyakinkannya. Pria itu menganggukkan kembali kepalanya tatkala Maya menoleh ke arahnya.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Dan kini...dia tinggal beberapa meter lagi dengan pria pengagum rahasianya itu. Langkah demi langkah hingga sampai juga tepat di belakang sosok tersebut. Hanya satu meter, Maya berdiri dambil memejamkan matanya. Maya merasa malu menatap pria itu nanti...</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Tiba-tiba pria itu membalikkan tubuhnya dan langsung mendekap Maya. Maya tak bisa berbuat banyak, dia hanya merasakan betapa hangatnya dekapan pria di hadapannya tadi.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>"Maya, ini aku 'pengagum rahasia' mu". Dia masih mendekap Maya erat. Maya ingin menjawabnya namun dekapan itu tak bisa membiarkannya mengatakan sesuatu.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>"Maaf telah membuatmu menunggu terlalu lama, Maya"</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Perlahan dia melepaskan dekapannya dan menatap Maya dalam.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Maya masih menunduk tak mau menatap pria itu. Kemudian tangan nya mengangkat wajah Maya.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>"Maya, apa kau tidak terkejut?" dia curiga mengapa tidak ada reaksi dari gadis di hadapannya itu.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Maya menggeleng sambil membalas tatapan pak Masumi.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>"Maya, apa kau sudah mengetahui ini sebelumnya?</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Maya mulai merasa bahwa dia benar-benar ingin memeluk pria itu kembali. Airmatanya menetes perlahan. Dan Pak Masumi mengusapnya lembut.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>"Sejak kapan Maya? Mengapa kau tak mengatakannya padaku?" tanyanya haru.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Maya memberanikan dirinya untuk mengungkapkan rasa yang dia punya selama ini pada pria itu.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>"Pak Masumi...sudah lama sekali aku merasakan getaran bila bertemu denganmu, tapi...tapi...aku sangat takut" Maya terisak.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Pak Masumi membelai wajahnya mesra lalu mengecup kening Maya dengan penuh perasaan.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Maya memejamkan matanya...</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>"Maafkan aku membuatmu menunggu, mulai saat ini maukah kau menjadi kekasihku?"</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>"Pak Masumiiii...."</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Wajah pria itu tersenyum lembut pada Maya. Maya pun membalasnya...</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>"Saat ini hubungan pertunanganku telah kubatalkan. Kau tak usah khawatirkan itu. Mulai sekarang aku akan menjagamu, menemanimu dalam suka dan duka. Tanpa harus bersembunyi di balik topeng 'Mawar Ungu' lagi"</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Ucapan pria itu menyejukkan hati Maya. Dia tak sanggup lagi berkata apa-apa. Maya hanya ingin mendekapnya dan mendekapnya selama mungkin. </b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Maya mendekap Masumi erat...</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i><b>Pak Masumi, jangan pernah lepaskan dekapan ini. Berjanjilah akan selalu berada di sisiku selamanya. Aku mencintaimu...Kau lah kekuatanku...Aku terlalu mencintaimu...Pak Masumiiii...</b></i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i><b>Trimakasih sudah menjagaku selama ini...</b></i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Masumi pun mengeratkan dekapannya pada Maya. Hatinya lega setelah penantian panjang harus bersembunyi di belakang layar mencintai gadis itu.</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i><b>Trimakasih Maya...</b></i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i><b>Kau mau menerima diriku...</b></i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i><b>Aku berjanji akan selalu menjagamu, memberimu kekuatan untuk menjadi 'bidadari merah' yang dirindukan semua orang. Bidadari yang selalu ada dalam benakku. Memberikan kebahagiaan yang abadi...</b></i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i><b>^^^the end^^^</b></i></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b><br />
</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-large;"><b><br />
</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-large;"><b><br />
</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-large;"><b><br />
</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-68176967515637671962011-08-07T02:31:00.002+08:002011-08-07T04:41:01.136+08:00My Mistake (chapter 3)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menjalani hari-harinya tanpa Masumi kini. Semuanya terasa sangat berat. Walau Maya menyadari selama ini memang Masumi tidak banyak mengisi waktunya, namun Maya tetap menginginkan di setiap lelahnya kembali ke rumah, Masumi ada di kamar mereka.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Masumi, aku rindu sekali. Aku rindu tatapan iba dan kesalmu padaku. Mengapa kau tak pernah tahu betapa aku sangat mencintaimu selama ini...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Hari ini tepat 18 bulan sudah sejak kepergian Masumi. Dan selama itu pula tiada kabar berita darinya. Maya sangat ingin membuang semuanya, namun kenyataan itu tak bisa dia lakukan karena jauh di lubuk hati terdalamnya, Masumi lah satu-satunya pria yang bersemayam di hatinya. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Malam itu Maya duduk terpaku sendiri di balkonnya. Tak ada sapa, tak ada tatapan curiga dan tak ada perdebatannya dengan pria tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya melamunkan kembali kenangan manisnya bersama Masumi. Kadang wajah wanita itu tersenyum simpul, kadang sedih dan bahkan menangis. Tapi wajah itu sangat kaku dan dingin, sedingin malam itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tiba-tiba suara ponsel Maya menghentakkannya dari lamunan...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Ternyata dari Satomi yang mengajaknya keluar untuk sekedar minum dan bersulang di sebuah tempat. Maya pun bersedia menerimanya dengan berat hati.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Iya baiklah, dimana tempatnya?" jawab Maya menyetujui ajakan Satomi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya, bila kau enggan menerimanya, kau bisa menolaknya. Kau jangan sungkan untuk itu" Satomi memastikan perkataan Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Tidak, sudahlah. Sebentar lagi aku akan ke sana" ujar Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tuut...tuuut...tuut. Ponsel pun ditutup.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya pun mengatakan pada pak Asa untuk tidak menungguinya. Sepertinya dia akan pulang larut nanti. Lelaki tua itupun mengangguk mengikuti kata-kata majikannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tak butuh waktu lama, akhirnya Maya tiba juga di sebuah tempat yang dijanjikan Satomi tadi. Sebuah cafe yang lumayan romantis sepertinya untuk anak-anak muda.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya baru saja memarkirkan mobilnya tak jauh dari cafe itu. Dia pun menghampiri Satomi yang sudah melambaikan tangannya dari sebuah sudut cafe tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Hai, trimakasih kau mau menerima ajakanku, Maya" sapa Satomi sambil tersenyum bahagia.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Iya, sudahlah" sahut Maya sambil duduk di kursi tepat di depan Satomi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sejenak Maya mengelilingi cafe itu dengan kedua bola matanya. Sepertinya wanita itu menyukai suasana cafe romantis ini.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Ada apa Maya? Apa kau tidak suka dengan suasana di sini?" Satomi khawatir.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Aah tidak, aku suka. Apa kau sering ke sini Satomi?" tanya Maya ingin tahu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Baru dua kali dengan ini, oh ya...kau mau pesan apa?" ucap Satomi lembut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Hhmm, terserah kau saja. Aku belum tahu menu apa yang terbaik di cafe ini" jawab Maya sambil masih saja mengelilingi cafe itu dengan matanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tiba-tiba Maya berhenti pada satu arah tepat jauh di sebelah kirinya. Dia menatap tajam pada sesosok pria yang sepertinya sangat dia kenal. Satomi memperhatikan itu dan menanyakan ada apa pada Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya apa ada yang mengganggumu?" Satomi cemas karena Maya diam terpaku menatap ke arah itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mendengar pertanyaan Satomi, Maya pun langsung menghadapkan wajahnya pada Satomi. Wanita itu tak ingin bila Satomi mengetahui arah pandangannya tadi. Namun Maya berusaha mencuri-curi lirikan ke arah tadi. Semakin lama dia memperhatikan sosok itu, semakin yakin bahwa pria itu benar-benar sangat dia kenal. Namun kembali Maya meyakinkan dirinya bahwa itu tak mungkin. Hingga acara minum itu usai, Maya lebih banyak diam. Sampai Satomi mengantarnya ke tempat parkir.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya, apa kau sakit? Kau terlihat sangat gelisah?" tanya Satomi perhatian.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Dan ketika dia akan membuka pintu mobilnya. Tangan Satomi menarik tubuhnya dan mendekapnya. Maya berusaha menolak dekapan itu, tapi tak bisa...begitu kuat.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Satomi...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Satomi, sudahlah aku baik-baik saja" kata Maya menenangkan Satomi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tapi pandangan Maya masih mengarah pada tempat pria tadi. Dia masih menatap sudut itu dan sepertinya pria itu pun sangat memperhatikannya sedari tadi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya, kau tahu betapa aku sangat mencemaskanmu? Apa kau pernah memahami hal itu?" tanya Satomi sambil melepaskan dekapannya dan memandangi Maya begitu dalam.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menunduk tak ingin menatap mata Satomi. Kini Satomi begitu dekat dengan dirinya, hanya beberapa inci.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Satomi, sudahlah aku harus pulang" kata Maya mulai bingung dengan sikap Satomi yang masih saja menatapnya penuh arti.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menyadari bila dia teruskan malam itu maka akan ada hal yang terjadi, karena suasana hatinya saat ini sedang benar-benar rapuh. Maya begitu rindu belaian seorang pria yang mampu membuatnya melayang dan bahagia malam itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya pun membuka pintu mobilnya. Satomi sangat ingin menahannya, tapi dengan sopan Maya menolaknya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Satomi, maafkan aku. Aku ingin istirahat" ujar Maya sambil menghidupkan mesin mobilnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Kaki Satomi pun mundur beberapa langkah untuk memberi ruang pada mobil Maya lewat.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Satomi membungkukkan punggungnya sebelum Maya berlalu mengendarai mobil itu dan berlalu dari hadapannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Huuuuhh...malam yang begitu panjang...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang. Pikirannya kembali pada sosok pria di cafe tadi. Maya menghentikan mobilnya di tepi jalan. Dia turun dan melangkah ke sebuah taman, dimana taman itu penuh dengan kenangannya bersama Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya memandangi sekeliling taman dan tersenyum bahagia...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi, aku ingat waktu itu. Kau menemaniku dengan setia di taman ini. Dalam hujan kita bersama berayun di ayunan tua itu" Maya bergumam sambil mengarahkan pandangannya pada dua buah ayunan tua di hadapannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lambat laun kakinya melangkah masuk ke dalam taman yang diterangi beberapa lampu taman dan jalan di dekatnya. Tentu saja dia semakin mendekati kenangannya bersama Masumi, perlahan airmatanya mengaliri wajahnya. Maya mengusapnya berulang-ulang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku tidak bisa, Masumi...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Tidak bisa melupakanmu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lalu Maya duduk di sebuah bangku panjang. Dia menyandarkan tubuhnya letih. Matanya terpejam untuk menenangkan semua kegelisahan dan kerinduannya pada suami tercinta.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi, dimana kau sekarang? Apa kau merindukanku? Apa kau tahu bahwa aku tak pernah ingin membuka laci itu kembali? Aku tak pernah ingin menanda tangani lembaran yang kau tinggalkan waktu itu? Tidak Masumi...." kata-kata itu mengalir dari bibirnya sambil menangisi kerinduannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menarik nafas panjangnya. Pandangannya jauh ke angkasa yang begitu terang benderang oleh cahaya bulan dan bintang. Saking lamanya Maya berada di sana, hingga seorang security menegurnya:</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maaf, nona...apa anda baik-baik saja?" tanya nya mengejutkan lamunan Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Eh...ah...iya pak, saya hanya mencari udara segar. Maaf" balas Maya sembari mengusap airmatanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Security itu pun mengerti dan pergi meninggalkan Maya kembali.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menghentakkan kakinya kesal...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Haaah...aku benci kalau sudah begini! Apa yang harus aku perbuat? Masumiiiiiiii...kau begitu menyiksaku....hingga tak bersisa seperti ini...haruskah aku pergi dari dunia ini? Apa kau akan kembali bila aku tiada nanti?" kata Maya yang sepertinya sudah sangat putus asa.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tubuhnya terlihat sempoyongan dan tak lama dia melonjorkan tubuhnya di bangku itu. Dengan kedua tangannya di letakkan di bawah kepalanya, Maya memandangi kembali langit yang semakin gelap. Begitupun malam semakin larut, udara dingin menusuk seluruh tubuhnya. Wanita itu menggigil kedingingan...nafanya terengah-engah karena menahan sedih dan dinginnya udara malam itu. Maya hampir saja tertidur di bangku tersebut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tiba-tiba sebuah jas besar menutupi tubuhnya. Melindunginya dari dinginnya udara malam itu. Maya pun bangun dari tidurnya dan melihat sosok pria di cafe itu ada di sampingnya kini.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya tak percaya dengan apa yang dilihatnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Masumi...kau...benarkah...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi...ini..." decak Maya tak percaya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pria itu tersenyum lirih menatap Maya yang masih bingung dengan keadaan ini.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya...ini aku" balas Masumi lembut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi..." ucap Maya berkali-kali.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lalu Maya berdiri dan memandangi pria di hadapannya dari ujung kaki hingga ujung rambut. Tangannya bergerak menyusuri tubuh pria itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Kemudian Maya sadar dengan bagian yang satu itu. Kaki...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Kaki Masumi...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Dia berdiri, bisa berdiri...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Benarkah?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Mungiiill, tidak ingin kah kau memelukku?" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya masih bengong tak kuasa menahan rasa kagumnya pada Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumiiii...."</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Wanita itu pun menghamburkan tubuhnya ke dalam pelukan Masumi yang hangat. Mereka berpelukan lama sekali...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi, aku benarkah ini kau? Kenapa meninggalkanku begitu lama? Mengapa sayang? Aku sangat merindukanmu, sungguh!" ujar Maya terharu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi menambah erat pelukannya pada Maya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maafkan aku sayang, aku hanya ingin membuatmu bangga kembali padaku" balas Masumi sedih.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menggelengkan kepalanya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi, aku selalu bangga padamu, mengapa kau tak mengerti itu? Kau selalu salah menilaiku. Selalu beranggapan buruk padaku" Maya terisak di dada Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maafkan aku sayang, saat ini aku akan mencoba semuanya dari awal"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Mengapa tidak dari dulu kau melakukan ini? Mengapa tidak membawaku dalam pengobatanmu? Mengapa sayang?" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya melepaskan dekapan Masumi dan menatapnya dalam. Wajahnya cemberut manja...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Trimakasih sayang, kau mau menungguku selama ini" ucap Masumi tulus.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Airmata keduanya menetes perlahan...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menggeleng lagi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Aku yang berterimakasih padamu, Masumi. Kau mau kembali padaku yang telah mengabaikanmu dengan kesibukanku di..." </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Ucapan Maya terhenti oleh jemari Masumi yang menutup lembut bibirnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Suuuuutth...." </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi...aku mencintaimu...sungguh" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Aku juga Maya, aku terlalu mencintaimu. Dan tak akan ada yang bisa mengubah itu"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi, kau harus percaya padaku. Selama apa pun itu takkan ada yang bisa menggantikan dirimu di hatiku" Maya terisak.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi mengangguk percaya akan ucapan istrinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Trimakasih sayang, ini semua kesalahan yang aku perbuat sendiri. Maafkan aku. Dan mulai saat ini, bantu aku untuk mengubah semua kelabu di rumah tangga kita. Kau mau kan?" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Iya Masumi. Aku bahagia mendengar semuanya. Aku mencintaimu"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya berjingkat sedikit dan mendaratkan bibirnya di bibir Masumi dengan lembut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi membalasnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Maya...aku masih mencintaimu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Dan akan tetap mencintaimu sampai kapanpun itu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mereka berdekapan kembali. Dinginnya malam tak menghalangi kedua insan ini untuk melepaskan rindu. Malam yang penuh kebahagiaan dalam rumah tangga Maya dan Masumi. Setelah sekian lama menanti akhirnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>the end</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-29501953959772567442011-08-04T10:36:00.002+08:002011-08-06T01:14:33.421+08:00My Mistake (chapter 2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Matahari telah tepat berada di atas kepala, Maya bergegas membereskan mejanya dari dokumen dan kertas lainnya yang berserakan. Dia melirik jam yang ada di tangannya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Sudah waktunya..." wanita itu bergumam.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dia mengambil blaser dan tas kecilnya, lalu meminta Mizuki ikut dengannya. Mereka meninggalkan gedung Daito menuju kediamannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mobil berhenti tepat di depan teras kediaman Hayami. Maya pun langsung mencari Masumi, sedangkan Mizuki menunggunya di ruang tengah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Sayang...aku datang...sayang..." suara Maya begitu lembut memanggil suaminya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya membuka kamarnya dan Masumi sedang duduk di balkon bersama pelayan Nani.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Oh nyonya..." sapa Nani sambil membungkuk memberi hormat pada nyonya-nya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lalu pelayan itu keluar dari kamar...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi masih diam memandangi pemandangan di depannya..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya pun menghampiri Masumi perlahan...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Melingkarkan lengannya di dada Masumi lalu mengecup pipinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Sayang...mengapa kau tak menyambutku?" Maya merajuk.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maaf Maya, aku tidak bisa ikut jalan-jalan saat ini" kata Masumi tanpa basa basi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya melepaskan lingkaran tangannya dari tubuh Masumi. Dia berjalan ke depan Masumi dan berjongkok di hadapannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menatapi Masumi yang terlihat sedih. Bibirnya ingin mengucapkan banyak kata untuk mengajaknya dan membujuknya, namun Maya terlihat lelah untuk harus berbuat itu terus menerus..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Wanita itu tertunduk sedih...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi...aku sengaja ingin mengajakmu keluar hari ini. Aku sudah menyerahkan semua jadwalku pada Satomi. Aku ingin bersamamu hari ini. Tolong mengertilah sayang...Pergilah bersamaku" pinta Maya memohon.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi terlihat tak suka dengan penjelasan istrinya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dia mengalihkan pandangannya dari Maya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Jangan paksa aku melakukan yang tidak aku ingin lakukan! Kembalilah bekerja dan kita bersua malam nanti" kata Masumi kaku.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Masumi...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Mengapa kau selalu begini...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Membuatku tak berdaya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Hatiku sangat sakit...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Apakah kau pernah menyadari itu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Kau selalu merasa aku meninggalkanmu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Sementara kau lah yang selalu menghindariku...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Apa salahku, Masumi...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menangis di hadapan Masumi. Berkali dia mengusap airmata yang membasahi pipinya. Masumi tak mau menatapnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi...sekali ini saja, kumohon pergilah bersamaku. Aku....membutuhkanmu....kumohon...." bujuk Maya terisak.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi kembali menatap istrinya. Dia pun sangat sedih melihat Maya menangis seperti itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Tidak, kau tidak membutuhkanku lagi. Tapi ingat Maya, aku tidak akan melepaskanmu" ujar Masumi penuh emosi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya lesu mendengar semua ucapan Masumi. Dia terduduk di lantai sambil menangis. Dan Masumi masih menatapnya dengan wajah yang kaku.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi..." desis Maya kemudian.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya pergilah. Aku ingin sendiri" ucap Masumi tiba-tiba.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Namun sepertinya Maya menjadi terbakar amarah mendengar kata-kata Masumi yang mengusirnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya berdiri di hadapan Masumi. Dia menatap Masumi tajam..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Apa kau puas Masumi dengan memperlakukan aku seperti ini? Apa kau akan melampiaskan ketidak berdayaanmu itu padaku? JAWAB AKU, MASUMIII!!!" teriak Maya marah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Nafasnya berdebar kencang, berusaha menahan amarahnya yang sedang memuncak sampai ke ubun-ubun.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi balas menatap Maya tajam...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Hahahaha...." tawa Masumi membalas teriakan istrinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menatap suaminya sedih...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Kau kejam sayang. Kau tak pernah merasakan bagaimana perasaanku selama ini kan?" tanya Maya pelan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Perasaan malu-mu Maya? Oh...aku tahu kau malu mempunyai suami seperti aku, iya kan?!" jawab Masumi sambil menggelengkan kepalanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya memejamkan matanya berkali-kali...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dia semakin bingung bagaimana menghadapi suaminya. Dia membelakangi Masumi dan menatap lurus ke depan, menerawang dan menembus jauhnya harapan dalam rumah tangganya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Aku lelah, sayang" kata Maya putus asa. Suaranya terdengar parau dan sangat sedih.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi mendorong kursi rodanya dan mendekati Maya. Kemudian perlahan dia menggenggam jemari mungil istrinya dan menciumnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maafkan aku sayang...maafkan aku..." Masumi merasa bersalah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Tidak sayang, aku yang salah. Mungkin lain waktu kita pasti bisa jalan-jalan bersama" balas Maya beranjak akan pergi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sebelum dia pergi, wanita itu berbalik dan mengucapkan sesuatu pada Masumi:</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi, bila kau berubah pikiran, hubungi aku. Dan...sayang...aku mencintaimu..." ucap Maya lirih.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Blllaaammm...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menuruni tangga dengan airmata yang masih berlinang di wajahnya. Dia begitu terpukul dengan penolakan Masumi yang tak pernah berubah. Tidak pernah ada titik temu kedamaian sejak Masumi kecelakaan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Nyonya Maya..." sapa Mizuki ketika melihat Maya keluar dan melewatinya begitu saja menuju parkiran.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mizuki meraih tangan Maya dan memeluk wanita mungil itu sambil menepuk-nepuk pundak Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mizuki berusaha menenangkan Maya yang saat itu sedang depresi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mereka pun memasuki mobil dan langsung melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan kediaman Hayami.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sepanjang perjalanan, Maya menangis tanpa henti. Mizuki memberinya tisu berkali-kali.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Nyonya..." panggil Mizuki sedih.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Mizuki...aku lelah, benar-benar lelah. Selama ini aku sudah berusaha untuk menghiburnya. Tapi...tapi...dia tidak pernah menghargaiku" eluh Maya pada Mizuki.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Nyonya, mungkin pak Masumi tidak bermaksud begitu. Mungkin saja dia merasa tak percaya diri untuk keluar rumah dan berjalan-jalan dengan istrinya yang seorang artis dan wanita karir sepertimu" ujar Mizuki meredam kelelahan Maya pada suaminya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Hheehhhh..." Maya mendemes kesal.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dia menatap lekat pada orang kepercayaannya tersebut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Mizuki, jika kau berada di posisiku, bagaimana? Apa yang akan kau lakukan? Sementara waktu 14 tahun itu bukan waktu yang singkat kan?!" tanya Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Wajah Mizuki tampak berkerut, dia bingung harus menjawab apa. Yang pasti sepertinya dia tak akan sanggup menjalaninya. Namun dia akan berusaha mengokohkan kembali cinta Maya pada Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Nyonya...jika pertanyaan itu anda ajukan padaku, maka jawabanku adalah bersabar dan terus menunggu" ujar Mizuki mencoba bijaksana.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Namun dalam benaknya, Mizuki berpikir...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku tidak akan membuang waktuku untuk itu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Betapa bodohnya aku menunggu orang yang tidak mau berubah...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Maya...masih banyak yang mengharapkan cintamu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Kau wanita hebat, Maya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Hampir 14 tahun kau menjalaninya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Dan baru ini mengeluh 'lelah' padaku...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Masumi...betapa beruntungnya anda...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Masumi...pikirkanlah perasaan Maya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku mohon...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Tuhan...bukakan pintu hatinya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>**********</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i><br />
</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi masih memandangi pekarangan rumahnya. Pohon-pohon begitu rindang dan menyejukkan hatinya yang lara. Bathinnya berkecamuk dan ingin berontak dengan keadaannya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Kedua tangannya mengepal kaku di gagang kursi rodanya. Tak lama bahunya terguncang oleh tangisannya. Dia menangis tersedu-sedu...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Maafkan aku Maya, maafkan...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku tahu kau pasti sudah lelah menjalani semua ke tidak berdayaanku...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku hanya ingin tahu sampai kapan kau akan bertahan?</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Apakah setahun atau 10 tahun lagi? Aku akan tetap seperti ini!</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i><br />
</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Tapi Maya, apa kau tahu betapa ingin aku membawamu berjalan mengelilingi dunia ini...memamerkan betapa mempesonanya dirimu...istriku...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Betapa aku ingin mengatakan pada dunia bahwa kau tetap mencintaiku walau keadaanku tidak sempurna...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Namun aku terlalu malu dan egois untuk mengakuinya...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Maya...bantu aku...aku ingin....</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi menangis dan menangis menyesali perilakunya selama ini pada Maya. Namun apa boleh buat, pria itu masih enggan untuk merubah dan mengatakannya pada Maya. Dan itu membuat Maya benar-benar lelah saat ini!!!</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sementara itu Maya dan Mizuki baru saja tiba di kantor Daito. Maya langsung naik ke ruangannya. Satomi melihat kedatangan Maya. Dia mengejar wanita itu...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya...apa kau tidak jadi pergi?" tanya Satomi mengkhawatirkan Maya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dia tahu pasti kali ini rencana wanita itu gagal lagi. Perlahan dan dengan penuh perhatian, Satomi mengikuti Maya sampai pintu ruangannya tertutup. Memberikan secangkir teh hangat pada Maya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya langsung menyandarkan di sofanya. Matanya terpejam mengingat semua yang dia pertengkarkan tadi bersama Masumi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Satomi memandanginya iba...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Maya...kuatkan dirimu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku tahu semua ini begitu berat dijalani...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Tapi sejujurnya aku tak rela melihatmu begini...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Kau juga berhak bahagia...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Bagaimana bila aku memberanikan diri lagi...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Untuk meraih cintamu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku akan membahagiakanmu selamanya... </i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Maya...Maya...pandanglah cinta pertamamu ini...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Pandanglah aku sebagai pria yang selalu mencintaimu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Yang masih mencintaimu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i><br />
</i></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya membuka matanya dan kaget karena Satomi masih berada di depannya dan kini sedang memandanginya... </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Kau...aku kira kau sudah pergi" kata Maya sedikit gugup karena tatapan Satomi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pria itu tersenyum manis sekali pada Maya. Maya pun membalasnya hangat...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya...apa kau mau makan siang bersamaku? Aku rasa masih ada waktu, bukan?" usul Satomi untuk menghibur wanita yang sangat dicintainya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya tak langsung menjawabnya. Dia berpikir sejenak...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Hmm...baiklah, aku akan menerima tawaranmu. Aku harap bisa melepaskan kepenatanku di siang ini" balas Maya sambil berdiri menuju pintu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Satomi pun mengikutinya dari belakang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mereka makan siang di sebuah restoran yang cukup terkenal. Seperti biasa hampir semua mata menatap penuh tanda tanya dan curiga akan kebersamaan Maya dan Satomi. Maya sudah tidak memikirkannya lagi. Dia benar-benar lelah!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tiba-tiba...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menggandeng tangan Satomi. Spontan saja Satomi kaget melihat sikap Maya yang tidak seperti biasanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Maya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya masih menggandeng tangan Satomi sampai mereka menemukan tempat yang kosong untuk makan siang itu. Mereka memesan makanan lalu mengobrol begitu asyik hingga tak memperhatikan ada wartawan yang mengambil gambar keduanya. Dan saat itu Maya duduk tepat di sebelah Satomi. Wanita itu sempat menyandarkan kepalanya di bahu Satomi. Maya sepertinya sedang depresi beraaat...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Hampir pukul 6 sore, keduanya baru kembali ke kantor...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mizuki menyambut Maya dengan wajah yang tak suka, karena seharian bersama Satomi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Nyonya...." sapa Mizuki ingin penjelasan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya mengacuhkannya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Mengapa ponsel anda tidak aktif beberapa jam yang lalu? Aku berkali menghubungimu" terang Mizuki.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya lalu menatap Mizuki penasaran..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Ada apa memangnya?Apa ada hal yang penting?" Maya curiga.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Pak Masumi...tadi menghubungi ponselmu tapi tidak aktif. Lalu...dia menghubungiku...dan aku katakan...bahwa kau...sedang makan siang...bersama....Satomi" jelas Mizuki gugup.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menanggapinya santai...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Baiklah, trimakasih. Aku akan pulang sekarang" kata Maya sambil berlalu di hadapan Mizuki.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mizuki bengong dengan sikap atasannya hari ini. Biasanya dia akan marah bila aku menyebut nama Satomi pada Masumi. Sepertinya dia sudah tidak perduli lagi dengan image-nya saat ini.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Saat kelelahan itu memuncak dan menebarkan aroma jenuh atas segalanya. Menganggap semuanya akan tetap begini dan tidak akan berubah, jadi tidak ada gunanya menanggapi hal-hal yang bisa memicu stress bagi diri sendiri.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya melamun dalam mobilnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Perjalanan dari kantor ke kediamannya terasa begitu penuh makna..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dia menikmatinya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Mulai saat ini..</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku akan melakukan apa yang aku mau...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Apa yang membuat aku bahagia...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Bila kau ingin aku yang seperti itu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Baiklah Masumi...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Sudah cukup selama ini aku mengalah..</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Dan selalu dipersalahkan oleh semua orang...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku istri yang jahat, bukan?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Meninggalkan suami?!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Tidak pernah membawamu keluar rumah?!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Mengacuhkan peranku sebagai istrimu..</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Masumi...kau membuat semuanya menjadi berantakan...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Kau yang pernah membahagiakan aku...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Dan kau juga yang menghancurkan harapanku...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Membawa hidupku dalam egomu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Egomu yang tak pernah aku pahami...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku tak mengerti dirimu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Tak mengerti...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">**********</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya baru saja tiba di kediamannya. Dengan gerakan yang bersemangat dia keluar dari mobilnya dan berjalan menuju kamarnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pak Asa menyambutnya hormat, Maya membalasnya dengan senyuman. Tapi sepertinya pak Asa ingin mengatakan sesuatu, namun Maya terlihat enggan tuk mendengarkannya. Akhirnya lelaki tua itu hanya diam dan membiarkan nyonya-nya berlalu masuk ke kamarnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Aku pulang, Masumi..." kata Maya sambil meletakkan tas dan blasernya di meja rias kamarnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Wanita itu langsung menghempaskan tubuhnya di ranjang lembut tersebut. Sepertinya dia lelah sekali dan tak menghiraukan yang lainnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Hhmm...aku lelah sekali" Maya bergumam.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tak lama setelah itu, matanya telah terpejam tidur dengan pakaian kerja yang masih melekat di tubuh mungilnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Hingga malam menjelang, wanita itu belum juga terjaga. Tiba-tiba dering telepon kamarnya mengejutkan dia dari tidurnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Krrriing...krriing...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya terjaga dengan malasnya dia berusaha meraih telepon itu, namun tubuhnya begitu lemas, sehingga dia tersungkur ke lantai.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Bruuuk!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Aaahhh..." erangnya kesakitan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mata dan sekujur tubuhnya mulai sadar dan berusaha bangun dari lantai. Dia pun dapat meraih gagang telepon tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Ha...lo.." sapa Maya lesu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya...ini aku...Masumi..." sahut Masumi dari tempat yang berbeda tentunya dengan Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya masih setengah sadar saat menerima telepon tadi, dan saat dia mendengar nama Masumi, barulah dia menyadari bahwa sedari tadi suaminya itu tak berada di kamar besar ini.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mata nya langsung membelalak kaget...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi...kau dimana?" Maya tampak khawatir.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dia meremas kemejanya tak percaya kalau Masumi pergi sedari tadi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Kau jangan khawatir. Aku akan segera kembali" balas Masumi kemudian. Namun firasat Maya seperti ada yang tidak beres.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Tunggu Masumi, aku akan ikut bersamamu, jadi aku mohon katakan di mana kau sekarang?" bujuk Maya mencemaskan suaminya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Tak perlu! Kau tunggu saja aku. Dan jangan mengkhawatirkan aku lagi. Aku tak suka dengan wajah kasihanmu padaku!" jawab lelaki itu terdengar nada yang menyebalkan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya semakin risau dengan jawaban suaminya. Dia merasa bersalah kalau Masumi pergi karena tadi dia menghubunginya di kantor dan Mizuki mengatakan bahwa dia saat itu sedang berada dengan Satomi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Tidak Masumi, kau pasti marah karena aku tak berada di kantor tadi. Iya kan?!" rasa bersalah Maya menghukumnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sejenak tak ada balasan dari Masumi. Sepertinya pria itu sedang merenungkan perkataan istrinya tadi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi....sayang...bicaralah!" kata Maya semakin khawatir.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya, bila kau masih mau menungguku maka tunggulah aku kembali, namun bila kau sudah lelah dengan diriku, maka aku akan membebaskanmu hari ini juga" ujar Masumi begitu menghantam perasaan istrinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Apa..maksudmu?" kata Maya tak mengerti.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Namun di lubuk hatinya, dia mulai merasa akan terjadi sesuatu dalam pernikahannya dan dengan kepergian Masumi tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi...pulanglah. Aku merindukanmu" Maya berusaha berpikir jernih.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Bila kau lelah, kau bisa tanda tangani surat yang aku simpan di laci meja riasmu. Lihatlah dan bacalah terlebih dahulu" jelas Masumi kemudian.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya tak menjawabnya, dia langsung menoleh ke arah laci meja rias yang berada di sebelahnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi..." wanita itu memanggil suaminya sedih.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Selamat tinggal, Maya. Aku menyayangimu" kata terakhir sebelum Masumi menutup teleponnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tut...tuuut...ttuuut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi, halo...Masumi...sayang...jawablah aku..." suara Maya terdengar sedih sekali memanggil suaminya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Wajahnya sangat tercengang tak percaya dengan apa yang baru saja dia alami. Perlahan dia membuka laci itu. Ada sebuah lembaran di sana. Tangannya gemetar tak sanggup menyentuh kertas tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Masumi, apa artinya ini? Apa kau sungguh-sungguh? Bagaimana mungkin kau pergi meninggalkan ku di saat aku sedang merasa jenuh dengan semuanya? Namun bukan maksudku begitu sayang. Aku tak ingin kau pergi, tidak suamiku, bukan begini caranya.Kembalilah Masumi!!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"KEMBALILAH MASUMIIIIII...!!!!" teriak Maya di tengah malam.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Seisi rumah terbangun karena suaranya. Dan yang terlihat pak Asa sudah berdiri di depan pintu kamar Maya. Dia tertunduk sedih meratapi pintu di hadapannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Nyonya, maafkan aku...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tiba-tiba pintu itu terbuka dan Maya langsung mendapati wajah Asa, lalu dia meminta Asa untuk pergi bersamanya malam itu juga.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Pak Asa, ikut denganku!" ajak Maya sambil berlinangan airmata.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pria tua itu mengangguk dan mengikuti nyonyanya dari belakang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mereka pun berlalu meninggalkan kediaman nya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Di dalam mobil...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Nyonya, sebenarnya aku tadi ingin mengatakan..." kata Asa mencoba menjelaskan niatnya tadi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tapi Maya menghentikan ucapannya dengan memintanya diam saja.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Sudahlah, saat ini apa kau tahu kemana Masumi pergi?" tanya Maya bingung.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maaf nyonya, tuan Masumi sudah berangkat dengan penerbangan sore tadi ke..." pria tua itu tak melanjutkan kata-katanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya kaget mendengar kata 'penerbangan'. Dia sudah yakin pasti suaminya melakukan itu. Raut wajahnya semakin dingin dan menyedihkan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dia menganggukkan kepalanya lalu dia meminta supir untuk kembali ke kediamannya. Suasana menjadi sangat mengkhawatirkan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Baiklah Masumi. Aku merelakanmu, mengapa tak kau lakukan dari dulu? Aku bebas sekarang kan? Kau yang menganggapnya begitu. Kau yang menghancurkan segalanya. Dan saat ini aku hanya akan pasrah pada takdir yang selalu menyalahkanku. Menyalahkanku...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menangis sejadinya. Airmata itu tak kuasa dia bendung...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Pergilah Masumi sayang bila itu membuatmu bahagia. Aku mencintaimu sampai kapanpun. Aku tak akan pernah mengingkarinya, meski keadaanmu membuatku lelah, namun cinta itu tak pernah lelah, sayang. Kembalilah...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i><br />
</i></span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>^^^continue to chapter 3^^^</i></span></div></div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-61989872866692310612011-08-03T10:54:00.008+08:002011-08-04T07:26:43.559+08:00My Mistake<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Seorang pria tengah duduk di kursi rodanya sambil menikmati secangkir kopi hangat pagi itu. Wajah yang sangat tampan dengan tubuh yang atletis masih tampak di usianya yang menginjak 45 tahun.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Kakinya terbalut selimut agar tetap hangat di musim dingin saat ini. Dan sedari tadi tatapannya jauh menerawang ke depan, menembus jarak yang tak terkira jauhnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dalam kesendiriannya, pria itu masih menyebut-nyebut nama seorang wanita yang sangat dicintainya, wanita yang selalu dianggapnya sebagai belahan jiwanya sampai kapanpun.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mungil...Mungiiil...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pria itu terus saja memanggil namanya. Seorang pelayan yang selalu menjadi pendengar setia menemaninya menceritakan bagaimana kisah hidup nya bersama wanita itu, yang telah 14 tahun menjadi istrinya. Wanita yang sudah sangat terkenal di seluruh penjuru Jepang. Namanya begitu dielu-elukan orang, begitu pun kehidupan asmara yang menghiasi hidupnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Dia sangat cantik. Dan masih mempesona..." gumam pria itu sedih.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pria itu masih saja menceritakan bagaimana dia dahulu mengejar wanita itu mati-matian, sepenuh jiwa raganya, dia lakukan segalanya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sampai bunyi telepon mengejutkan dan menghentikan ceritanya kepada sang pelayan itu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pelayan itu berdiri untuk mengangkat telepon tersebut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Halo..." sapa nya sopan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Ya, ini aku..." sahut seorang wanita dari ujung telepon di sana.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lalu pelayan itu memberikan telepon itu kepada sang pria tadi. Wajah pelayan begitu miris menatap tuannya yang terduduk lemah di sebuah kursi roda.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Halo...bagaimana kabarmu, sayang?" tanya wanita itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Namun pria itu tak menjawabnya, dia hanya memandangi telepon di tangannya dan tak lama, airmatanya mengalir dari pipinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sang pelayan pun bergegas meraih telepon itu dari nya. Terdengar suara wanita tadi memanggil nama pria itu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi...Masumi...apa kau baik-baik saja? Apa kau sudah makan? Sepertinya aku lusa baru kembali. Jadi maafkan aku ya sayang!" kata wanita itu, yang tak lain adalah istri dari pria itu, Maya Kitajima!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Melihat wajah tuannya yang berlinangan airmata, sang pelayan berinisiatif meraih telepon tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maaf nyonya, tuan sedang menangis. Nanti saya sampaikan padanya" ujar sang pelayan sopan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Mmm...baiklah, tolong kau urus tuan baik-baik ya Nani" pinta Maya sambil menutup teleponnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tuut...tuut...tuuut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Tuan...apa tuan ingin istirahat di tempat tidur?" tanya pelayan iba melihat tuannya yang masih menangis.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi hanya menggelengkan kepalanya lemah. Tapi sang pelayan mengerti bahwa tuannya tersebut begitu lelah menanti kehadiran istri tercintanya yang terlalu sibuk dan sepertinya melupakan kewajibannya sebagai istri.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Keseharian Masumi selalu duduk di kursi roda sambil menatap pemandangan dari balkon kamarnya. Tentu saja di kediamannya yang begitu megah. Namun tiada satu pun penghuni yang merasa nyaman di sana.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Eisuke sang direktur tertinggi telah tiada beberapa tahun yang lalu dalam sebuah kecelakaan bersama dengan Masumi waktu itu. Namun sayang nyawanya tak tertolong. Hanya Masumi yang bisa diselamatkan. Itupun dengan keadaan lumpuh. Dan setelah itu, Daito dipegang oleh Maya. Karena menggantikan suaminya yang tidak bisa lagi beraktifitas selayaknya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Karena kesibukannya sebagai seorang direktur dan juga aktris, maka tak jarang Maya meninggalkan Masumi beberapa hari, bahkan sempat berbulan-bulan lamanya. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Semua orang memang merasa Maya sudah berubah, menjadi sosok wanita dewasa yang mempesona. Di usianya yang belum genap 34 tahun, dia sudah menjadi seorang direktur muda yang sukses membawa nama Daito. Begitu juga keaktrisannya, sedang dalam puncak emasnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Namun selain berita kesuksesannya, ada juga berita mengenai mengenai kehidupan rumah tangganya yang begitu tragis. Rumah tangganya yang belum dikaruniai buah hati sampai kehidupan Maya yang sering terlihat bersama seorang pacar lamanya, yaitu Satomi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mereka sama-sama sibuk di dunia keaktrisan dan juga Daito. Maya meminta tolong Satomi untuk membantunya di perusahaan besar itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tentu saja itu menjadi gosip yang hangat di seluruh negeri. Rumor pun menyebutkan bahwa Maya dan Satomi mempunyai hubungan khusus.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dan berita itu sampai juga ke telinga Masumi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Bayangkan betapa hancurnya perasaan pria itu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dalam keadaannya yang sekarang ini, dia hanya bisa pasrah...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Apakah itu benar atau tidak, dia akan selalu bersabar...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Terus mencintai wanita belahan jiwanya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya Kitajima!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sang pelayan baru saja membaringkan Masumi di tempat tidur. Pintu kamar diketuk dan masuklah seorang lelaki tua membawakan segelas jus kiwi untuk Masumi. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Ah pak Asa, kemarilah" pinta Masumi sambil membenarkan posisi bantalnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lelaki tua itu membungkuk hormat lalu mendekati tuan mudanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Saya siapkan jus untuk anda, tuan" kata pak Asa sopan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Trimakasih, aku akan meminumnya sekarang juga, apa bisa bantu aku duduk sebentar?" Masumi meminta tolong pada Asa.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pelayan Nani pun langsung membantu pak Asa untuk mendudukkan tuan mereka.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Srrrrruuuttt....</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Segelas jus tersebut langsung habis di sedot oleh Masumi. Pak Asa tersenyum senang melihatnya, begitupun Nani. Mereka menatapi tuannya dengan tatapan yang begitu sedih dan pilu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Rasanya aku tak sanggup menatap kekosongan matamu, tuan...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku dapat merasakan betapa hampanya hidupmu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Tuan Masumi...kau sangat tampan...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Kau begitu sabar menunggunya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku terkadang kesal melihat nyonya Maya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Ini tak adil untukmu, tuan...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Tak adil...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">**********</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lusa yang ditunggu pun tiba, pagi buta Maya tiba di kediamannya. Dia baru saja menyelesaikan sebuah perjalanan bisnis ke Korea. Selain itu di sana juga dipergunakan untuk keperluan syuting film terbarunya. Yang tentu saja, Satomi selalu turut serta dalam rombongan.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Aku pulaaang..." kata Maya begitu tiba ke dalam rumah. Seorang pelayan lain menyambutnya dan membawakan semua tas Maya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Dimana tuan? Apa dia di kamarnya?" tanya Maya langsung pada pelayan tadi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sang pelayan mengangguk mengiyakan..</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Kemudian Maya bergegas naik ke atas menuju kamarnya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya membuka pintu perlahan...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Ternyata Masumi masih terbaring santai di tempat tidurnya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Matanya langsung melihat ke arah pintu melihat siapa yang datang di pagi itu...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mereka sama-sama tersenyum...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya langsung menghampiri suaminya dan duduk di samping Masumi...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya mengecup lembut kening Masumi lalu mendekapnya sebentar..</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dan...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Sayang, bagaimana kabarmu selama aku pergi? Hhmm?" tanya Maya manja sambil menggelayut di dada Masumi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi membelai rambut Maya mesra. Menyusuri wajah Maya yang terlihat lelah...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Aku baik-baik saja sayang, apa kau lelah? Matamu itu Mungil..." kata Masumi sambil membalas mengecup kening istrinya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lama mereka berdekapan...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Melepas rindu beberapa hari tak bersua...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Suamiku, maafkan aku ya terlalu sibuk, hingga kau kutinggalkan. Besok aku akan mengajakmu keluar untuk jalan-jalan. Kau mau kan?" bujuk Maya pada suaminya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dalam benaknya dia selalu berharap itu akan terwujud, tidak seperti selama ini janji-janji Maya yang selalu batal karena kesibukannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Semoga kali ini dia bisa berjalan-jalan dengan istri tercintanya...walau hanya beberapa jam saja...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi selalu mengharapkan dan menggantungkan mimpinya pada jadwal Maya yang teramat sibuk...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi mengusap kening Maya dengan sangat lembut. Hatinya begitu bahagia bisa bersama istri tercinta walau terbersit dalam pikirannya pasti itu tidak akan bisa berlama-lama.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Mungil......</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Maafkan semua kekuranganku...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Kau pasti sangat menderita dengan keadaanku seperti ini..</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Maya...aku terlalu mengagumimu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi masih saja membelai wajah istrinya, sampai Maya tertidur kelelahan di dekapannya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi pun membaringkan Maya perlahan. Lalu dia memandangi wajah mungil istrinya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Maya, kau sangat mempesona...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku begitu takut kehilanganmu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Bagaimana aku bisa terus menahanmu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Mengapa kau masih berada di sisiku sampai saat ini?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Maya seandainya dari awal aku sanggup melepasmu..</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Pasti kau sudah bisa bahagia sekarang...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku sangat egois terus saja mengikatmu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi terisak sedih sekali, dia menahan airmata dan kegundahan hatinya selama ini..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">********** </span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Keesokan harinya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya dan Masumi sarapan bersama. Wajah keduanya begitu bahagia dengan senyum yang begitu lebar dan penuh arti...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya memandangi suaminya dengan tatapan yang begitu dalam. Wanita itu begitu ingin kesembuhan dari suaminya. Namun Masumi selalu menolak apapun pengobatan itu.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Beribu kali Maya memaksa Masumi melakukannya, namun tetap saja Masumi menolaknya. Dan sampai saat ini setelah 14 tahun pernikahan mereka. Maya masih saja merayu suami tercinta untuk semangat demi kesembuhannya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Sayang...aku mohon kali ini dengarkan aku" bujuk Maya ditengah sarapan mereka.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi memandangi Maya dengan sedih...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Apa kau sudah bosan melihatku seperti ini, sayang?" balas Masumi lirih.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya hanya bengong mendengar jawaban suaminya. Dia menelan ludahnya sambil tak kuasa menahan tangisnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Wanita itu mengusap airmata yang jatuh di pipinya. Lalu melanjutkan sarapannya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Suasana menjadi dingin dan sunyi...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya meletakkan sendok garpunya, dia telah selesai sarapan. Kemudian dia berdiri dan membereskan alat makan Masumi. Perlahan dia mengelap mulut suaminya lembut. Lalu dia mendekap Masumi erat.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Aku mencintaimu, Masumi. Dan tidak akan pernah bosan walau kau seperti ini. Jadi aku mohon bantu aku dengan kasih sayangmu. Bukan yang lainnya. Bukan....Masumi...." ucap Maya terisak.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Airmatanya begitu deras. Masumi pun membalas dekapan istrinya sambil duduk dari kursi rodanya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pelayan yang ada di sana pun ikut sedih melihat pembicaraan tuan dan nyonyanya tersebut. Bathinnya begitu lirih meratapi keduanya. </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tak berapa lama, Maya mendorong Masumi ke teras rumah. Maya akan segera ke kantor. Masumi selalu melepasnya sampai teras rumah mereka. Setelah mengecup kening suaminya, Mayapun masuk ke dalam mobil. Sebelumnya dia sudah memberikan perintah pada para pelayan untuk menyediakan kebutuhan suaminya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Sayang, aku berangkat ya....emmmuaaah..." ucap Maya dari dalam mobil sambil memberikan ciuman jarak jauhnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi tersenyum lebar...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Iya...hati-hati sayang. Aku menunggumu..." balas Masumi pelan.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya pun melambaikan tangannya. Masumi membalasnya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lalu mobil itu pun membawa Maya menuju ke kantor Daito...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi memandangi mobil itu sampai hilang dari tatapan matanya. Entah apa yang dirasakan pria itu, setiap hari harus menunggu dan menunggu tanpa mau berusaha untuk kesembuhannya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Begitu keras Maya ingin memberikan pengobatan terhadap orang yang paling berarti dalam hidupnya. Namun semuanya sia-sia karena Masumi selalu saja menolak itu. Maya pun sering meminta Mizuki dan Hijiri untuk membujuk suaminya. Bahkan Maya sampai ke luar negeri untuk mencari informasi demi kesembuhan Masumi, namun begitu tiba saatnya, Masumi membuat Maya sangat sedih dengan cara menolak semua penyembuhan yang ditawarkan oleh Maya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Seperti pagi itu, Maya baru saja tiba di ruangan kantornya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mizuki menyambutnya dan langsung memberikan beberapa dokumen dan jadwal Maya hari itu. Tapi wajah Maya terlihat muram dan tak bersemangat. Mizuki selalu membantu Maya dalam menenangkan perasaan sedihnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Nyonya...apa anda sakit?" Mizuki khawatir.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menggeleng. Tatapannya begitu kosong...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Mizuki, apa aku terlalu memaksakan kehendakku padanya?" Maya bertanya tiba-tiba.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Namun Mizuki sudah dapat menebak maksud dari nyonya-nya tersebut.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Anda membujuknya lagi pagi ini, nyonya?" balas Mizuki memastikan tebakannya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya pun menganggukkan kepalanya..</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mizuki menghela nafasnya semakin mengerti arti wajah yang muram dari Maya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Nyonya bagaimana jika nanti siang kita bicarakan ini kembali" usul Mizuki berharap.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menganggukkan kepalanya. Lalu dia membalikkan kursinya menghadap ke jendela. Membuang wajah dari tatapan Mizuki karena airmata begitupenuh di ujung matanya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mizuki pun keluar dari ruangan Maya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Blaaaamm...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Selang berapa menit terdengar ketukan dari pintu ruangan Maya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masuk..." sahut Maya. </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Selamat pagi, Maya" balas tamu itu yang tak lain Satomi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya memutar kursi kerjanya dan melihat ke arah Satomi...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya tersenyum pada pria itu...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Pagi, Satomi...bagaimana apa semuanya sudah kau tangani?" tanya Maya pada Satomi yang sedang diminta menyelesaikan satu kontrak kerja dengan perusahaan asing.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Satomi duduk di sofa ruangan Maya tersebut. Maya pun berdiri dan menghampiri Satomi di sofanya itu. Wajah Maya masih tampak tak bersemangat dan itu membuat Satomi tidak tenang. Dia memberanikan diri untuk bertanya:</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya, apa semuanya baik-baik saja?" Satomi cemas.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Iya, aku baik-baik saja. Satomi...nanti siang aku akan istirahat sebentar, jadi aku ingin kau gantikan seluruh jadwalku" perintah Maya pada Satomi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tapi Satomi tidak mau menerimanya begitu saja. Dia pun menanyakan alasannya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Apa kau akan pergi?" Satomi ingin tahu.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menganggukkan kepalanya, lalu mengatakan alasannya...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Aku ingin meluangkan waktuku untuk Masumi. Karena 3hari mendatang kita akan sibuk bukan?" Maya menjelaskan.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Satomi diam mendengar penjelasan dari Maya. Dalam hatinya dia masih saja berharap bisa menghabiskan waktu bersama dengan Maya. Satomi selalu cemburu bila Maya memperhatikan suaminya, itu dia lakukan karena Satomi sangat ingin memperistri wanita itu.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Beberapa tahun setelah kecelakaan yang terjadi pada Masumi, Satomi pernah datang memohon pada Masumi untuk melepaskan Maya. Namun Masumi sangat murka mendengar itu. Sementara Masumi tahu bahwa kecelakaan itu akan membuatnya lumpuh dan tidak bisa mempunyai keturunan. Tapi kelumpuhan itu sebenarnya masih bisa diobati asalkan Masumi mau mengikuti semua terapi dan pengobatan dari para dokter ahli.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sejak itu Masumi tidak mau mengikuti keinginan Maya. Dia yakin kalau dengan keadaannya yang sekarang, pasti Maya tidak akan pernah meninggalkannya. Dia bisa menerima semuanya asal Maya tidak berpaling darinya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Satomi marah sekali waktu itu. Mereka berdebat panjang pada waktu itu. Maya pun sangat sedih mendengar alasan Masumi yang tidak mau berubah demi kebaikannya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Baiklah Maya. Aku harap kau bahagia hari ini" jawab Satomi sambil berdiri dan keluar dari ruangan Maya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya memandanginya bingung...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Di satu sisi, Satomi sangat memperhatikannya, dia baik dan punya segala yang diidamkan wanita. Sampai sekarang pria itu masih saja mengucapkan isi hatinya pada Maya. Tak pernah bosan dia mengatakannya pada wanita itu. Satomi juga sangat mengerti dirinya, lembut dan sangat dewasa. Tidak cemburuan...dan yang pasti dia sempurna lahir bathin.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Terkadang dalam benak Maya muncul rasa rindu akan hari-hari bahagianya bersama Masumi. Mereka akan pergi dari satu Mall ke Mall lain, berlari di pantai dan berenang bersama seperti sebelum Masumi lumpuh. Maya selalu menangis bila mengingat semuanya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Masumi...apa yang harus katakan padamu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Bahwa aku merindukanmu yang dahulu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Selalu mendekapku dan menggendongku...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Memberiku kejutan-kejutan kecil di waktu sibukku..</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Mengejarku di pantai dan membawaku berkeliling kemanapun aku suka...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Apakah aku berlebihan, sayang...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Mengapa kau tak mengerti juga keinginanku..</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Semuanya demi kebaikan rumah tangga kita...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Bantu aku agar bisa bertahan...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Selamanya...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Bagaimana aku sanggup mempertahankannya...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Bila kau tidak mau berubah...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Bagaimana sayang?</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku pun ingin bahagia dengan sebuah keluarga yang selalu mendukungku...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Suami yang selalu bisa aku banggakan...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Suami yang bisa membuatku melayang di depan semua orang...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Suami yang bisa memberiku keturunan, walau itu tak mungkin...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku akan pahami itu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Mengertilah Masumi...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Tolong mengerti aku...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>^^^continue to chapter 2^^^</i></span></div></div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-89456090443459845602011-08-02T22:10:00.000+08:002011-08-02T22:10:43.576+08:00Kasih Tak Sampai (chapter 3)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Saat ini keadaan ruangan besar itu begitu kaku dan hening. Masumi melangkah menuju ar</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ah balkon. Sedang Maya masuk ke dalam kamar mandi dan cukup lama dia berada di sana. Entah apa yang dia lakukan, namun pasti itu untuk menghilangkan kegugupannya memikirkan isi surat dari ayah mertuanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tak beda dengan Maya, Masumi pun sungguh gelisah. Pria itu bingung harus bagaimana menyelesaikan 'kejutan' yang diinginkan ayahnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Ayah, mengapa harus itu yang kau pinta? Bagaimana ini?" pria itu bergumam berulang kali sambil mondar-mandir menyusuri pagar besi balkon kamarnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Hingga akhirnya dia memutuskan untuk membicarakannya dengan Maya. Masumi pun masuk ke kamar untuk memanggil istrinya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya...maya..." panggil Masumi berulang kali, namun tidak ada sahutan dari istrinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi mencoba mengetuk kamar mandi, tapi tetap saja tidak ada. Masumi mencoba memberanikan diri untuk membuka pintu kamar mandi tersebut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya...maaf...." ujarnya sambil melongo ke dalam kamar mandi, namun dia tak menemukan sosok istri nya di sana.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi langsung menghubungi ponsel Maya, ternyata ponsel itu tergeletak di meja rias. Maya tak membawa ponselnya..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi langsung kesal karena tak menemukan istrinya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dia pun berusaha mencari Maya ke setiap sudut di kediamannya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Ternyata wanita itu sedang melangkah menuju ke taman di pekarangan depan kediaman megah tersebut. Perlahan Maya menyusuri taman sambil sekali-kali memandangi langit yang tampak gelap gulita namun tetapindah dengan hiasan bintang yang bertaburan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya merasa takut untuk berada di kamar. Dia sudah mulai berpikiran yang tidak-tidak....</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Tidak...aku tak boleh memikirkannya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Itu tidak boleh terjadi, belum saatnya...belum...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Bagaimana ini? Ayah...mengapa kau menginginkan kejutan dari ku dan Masumi...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku tidak ingin mengemis apapun padanya, dia bisa besar kepala nanti...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Ah...aku tahu jawabannya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya bergegas masuk ke dalam rumah dan menuju kamarnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sebelum masuk ke kamar, Maya tampak celingak-celinguk memandangi sekeliling kamar. Entah mengapa dia seperti ingin diam-diam masuk ke kamar tersebut. Namun matanya tak melihat Masumi yang sedang duduk di sofa belakang pintu itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya melangkah dengan hati-hati untuk mengambil tas dan jaketnya yang ada di meja riasnya. Baru saja dia meraih kedua benda itu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lalu tiba-tiba...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Kau mau kemana lagi malam-malam begini?" suara Masumi serasa menghantam tubuh mungil Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya sedikit melompat kaget. Dia langsung menyentuh dada kirinya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lalu membalikkan tubuhnya ke arah suara Masumi tadi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Senyum tipis ketakutan langsung tampak dari wajahnya. Masumi menatapnya tajam...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sebelum Masumi melanjutkan pertanyaannya, Maya menjawabnya gugup...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Ehhmm...aku...mau keluar sebentar..." jawab Maya gugup.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi masih menatapnya tajam...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Tidak boleh! Saat ini kita harus pikirkan isi surat dari ayah!" ujar Masumi datar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">DegDegDeg!!!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya seolah tertimpa beban berat dua kali dalam beberapa menit terakhir. Tubuhnya merasa lemas seketika mendengar ucapan Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lalu Masumi berdiri dan menarik tangan Maya untuk duduk di sebelahnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya masih tertunduk malu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya, aku ingin bicara serius denganmu" kata pria itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya semakin gugup, tangannya gemetar karena pikiran anehnya..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi mengamati itu dan bisa menebak kemana pikiran Maya..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Hei, kau kira aku ini apa? Sepertinya kau takut sekali kusentuh?" Masumi mulai kesal dengan ketakutan Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya pun merasa takut dan malu dengan pikirannya sendiri...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Bukan....bukan begitu maksudku. Kau saja yang salah tanggap" Maya membela diri.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Dengar, Mungil...aku hanya ingin kita menghargai perasaan ayah tentang pernikahan kita. Hanya itu!!!" Masumi menjelaskan dengan nada kesal.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya mencibirkan bibirnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi semakin kesal dengan prilaku istrinya. Dia pun langsung menarik dagu Maya dan mendekatkan wajahnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mereka bertatapan lama sekali dengan jarak yang sangat-sangat dekat...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya berusaha mengarahkan bola matanya ke bawah. Namun tangan Masumi menahan dagu itu dan menariknya ke atas, sehingga Maya tak bisa menatap yang lain selain wajah suaminya yang tampan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Tatap aku, Maya! Ingatlah bahwa kita sudah menikah!" ucapan Masumi menegaskan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mendengar itu Maya terpancing emosinya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Oooh..iya...lihat sekarang siapa yang mengingatkan pernikahan palsu ini? Kau? Aneh sekali...." balas Maya kesal.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi menajamkan tatapannya pada Maya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Mayaaa...palsu katamu? Apa maksudmu berkata demikian?" Masumi balik bertanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi, aku tahu, bahwa kita berdua tidak pernah mengharapkan pernikahan ini. Iya kan?!" balas Maya cemberut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi memandangi istrinya dingin. Raut sedih mulai terlihat dari wajah tampan itu. Dan Maya pun melihat itu menjadi merasa bersalah...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumii...aku..." kata Maya gugup.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi menganggukkan kepalanya, entah apa arti dari anggukkan itu. Namun pria itu berdiri dan menjauhi Maya menuju pintu kamar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya langsung mencegah itu, dia ingin menjelaskan maksud dari ucapannya tadi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Eh...Masumi, dengarkan aku dulu, maksudku...bukan seperti itu" Maya sedikit merengek memohon pada suaminya tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Namun Masumi masih melanjutkan langkahnya. Dan...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya tak bisa lagi menahan Masumi, airmatanya mulai terbendung di bola mata indahnya. Akhirnya dia mendekap Masumi dari belakang. Tangannya melingkar di dada pria itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumiii...jangan pergi..." cegah Maya terisak.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi terkejut dengan dekapan Maya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Maya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi pun membalikkan tubuhnya. Namun Maya segera melepaskan dekapannya setelah dia sadar dengan apa yang dia lakukan pada Masumi. Pipi Maya langsung merona malu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi menatap Maya dengan senyum menggodanya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya pun cemberut melihat Masumi menertawakannya seolah dia menang. Karena Maya lah yang terlebih dahulu menyentuhnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya pun berlalu ke tepi ranjang dan duduk di sana sambil menutup wajahnya yang masih merah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi menghampirinya sambil mencoba melepaskan jemari yang menutupi wajah Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dalam bathin pria itu, dia sangat senang melihat Maya merona karenanya, apalagi Maya mencegahnya dengan mendekapnya erat.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya, apa aku tidak boleh pergi?!" goda Masumi pun dimulai.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menggelengkan kepalanya. Masumi pun langsung duduk di sampingnya. Dan pria itu langsung berbaring di samping Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya bertambah gugup. Dia memejamkan matanya berulang kali...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lalu tiba-tiba tangan Masumi merangkulnya dari belakang...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">DegDeg!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya semakin gugup, jantungnya terpacu kencang sekali. Dia merasa senang diperlakukan seperti itu, namun satu sisi dia merasa kalah oleh Masumi. Karena dia tadi yang mencegahnya pergi sembari mendekap pria itu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi, tolong lepaskan. Aku..." kata Maya bingung.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Tidak, aku tidak akan melepaskanmu lagi. Sudah cukup!" kata Masumi berbisik di telinga Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya memejamkan matanya lagi. Entah mengapa dia merasa terbakar sesuatu hingga dia menikmati nafas Masumi begitu dekat dengannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Masumi...Masumi...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Melihat reaksi Maya, Masumi memberanikan diri untuk membaringkan Maya dalam pelukannya. Dan saat ini mereka saling bertatapan begitu lekat...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya...bisakah kita mulai dari awal kembali?" tanya Masumi ragu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya begitu terbuai dengan kata-kata Masumi. Karena kata-kata itulah yang selama ini dia tunggu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi...aku..." balas Maya grogi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Belum selesai ucapannya, Masumi mendaratkan sentuhan bibirnya di bibir Maya. Begitu perlahan dan sangat lembut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya pun menganggukkan kepalanya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya, benarkah? Kita akan melupakan perselisihan kita? Benarkah kau akan berjanji akan selalu sabar menghadapi aku yang selalu cemburu padamu? Berjanjilah....sayang" tanya Masumi ingin kepastian.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Iya Masumi. Aku berjanji. Dan kau juga harus berjanji akan memahami sikap ku yang belum dewasa. Berjanjilah...Masumi..." ucap Maya menunggu harapannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi mengangguk senang. Perlahan dia mengecup kembali bibir Maya lembut. Maya pun menikmati kecupan demi kecupan dari suaminya tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lalu, Masumi membisikkan sesuatu pada Maya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya, aku rasa sekarang waktunya kita beri kejutan untuk ayah" bisik Masumi mesra.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya tersipu mendengarnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lalu Masumi langsung menggendong Maya ke tengah ranjang mereka. Mereka bertatapan kembali...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi membelai wajah Maya mesra. Maya memejamkan matanya.Terasa desahan nafas keduanya mulai cepat berdegup. Suasana terasa sangat panas, namun begitu damai...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi..." Maya mendesis gemetar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tangan Masumi mulai menyusuri sebahagian tubuh mungil Maya. Membelai dan mengecup beberapa bagian yang begitu sensitif bagi seorang wanita manapun.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya pun menggeliat menahan rasa nikmat yang membuatnya melayang dan memerahkan wajahnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya..." gumam Masumi tak kuasa lagi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi melepaskan satu persatu kancing baju Maya. Maya melingkarkan tangannya di leher Masumi. Semuanya sangat lembut...dan mesra...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Malam itu menjadi saksi bahwa kejutan akan segera hadir di bulan berikutnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Kejutan buat sang ayah yang baik hati. Yang selalu mendukung hubungan mereka. Baik Maya maupun Masumi berjanji akan memberikan kejutan itu dengan melakukan yang terbaik dan....</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Berharap ini akan menjadi penguat cinta mereka. Pengikat tali kasih antara keduanya agar bisa sampai ke kebahagiaan dan keabadian cinta mereka. Hingga tak perpisahkan oleh apapun.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">^^^the end^^^</span></div></div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-88840464773960763572011-07-31T00:22:00.082+08:002011-08-01T20:17:32.031+08:00Kasih Tak Sampai (chapter 2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pernikahan sederhana dan dadakan itupun telah berlangsung lancar...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Baik Maya maupun Masumi memilih untuk diam dengan hubungan mereka yang sebenarnya. Walau di lubuk hati masing-masing, mereka merasa lega dengan pernikahan tersebut. Hal tersebut sangat susah diwujudkan saat mereka bersama. Tapi tetap saja kejenuhan terlihat dari sorot mata keduanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Malam itu juga, Eisuke menyuruh Maya untuk tetap berada di kediamannya. Karena sekarang gadis mungil itu sudah sah menjadi istri putranya. Dan itu artinya Maya harus tinggal di kediaman mereka dan tentunya sekamar dengan Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Deg...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Jantung Maya berdebar mau copot mendengar semua penuturan dari Eisuke. Masumi menatap Maya ragu. Karena dia tahu pasti sulit bagi gadis itu untuk menolak semua permintaan dari ayahnya. Maya mencoba memberi beberapa alasan yang tidak menyakiti ayah mertuanya tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tapi percuma Eisuke menolak mentah-mentah semua alasan dari Maya. Sampai Masumi terpaksa mengajukan sebuah persyaratan pada ayahnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Apa itu?" tanya Eisuke ingin tahu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi menatap Maya sebelum mengatakan syarat tersebut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Ayah, aku mohon rahasiakan pernikahan kami ini dari siapapun. Kami akan mengumumkannya sendiri, bila waktunya tiba nanti" ujar Masumi sedikit gemetar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tentu saja persyaratan yang diajukan Masumi membuat Eisuke menatapnya tajam dan curiga..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Mengapa? Apa kalian..." pria tua itu tak gampang menyerah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Namun akhirnya Eisuke menyetujui syarat yang diajukan putranya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lalu pria tua tersebut, menyuruh keduanya beristirahat. Maya pucat mendengarnya. Ingin rasanya dia kabur dari tempat itu sejauh yang dia bisa.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Paman...aku rasa..." Maya mencoba menolak kembali.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya, sekarang aku adalah ayahmu..." pria tua itu membenarkan sapaan Maya padanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tiba-tiba kaki Maya langsung ditekan perlahan oleh Masumi. Maya pun menghentikan penolakannya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Baiklah, sekarang kau Masumi, bawa istrimu ke kamar kalian" perintah Eisuke.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Wajah Maya bertambah pucat seketika, namun tangan Masumi langsung menggiringnya keluar dari kamar ayahnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Kini mereka sudah berada di depan pintu kamar Masumi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tangan dan kaki Maya gemetar menahan ketakutannya. Masumi mengamati hal itu. Dia tersenyum tipis...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Aku tidak akan melakukan apapun, sampai semua kembali normal" Masumi berusaha memberi pengertian pada Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya mengangguk saja. Lalu tangannya ditarik oleh Masumi ke dalam kamar..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Blam! Pintu kamar pun tertutup...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menarik nafas panjang menatap ke seluruh ruangan besar tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Bagaimana ini? Tuhan,aku benar-benar takut...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi menyuruh Maya mandi dan berganti pakaian. Sambil menunjukkan isi lemari yang sudah terisi oleh baju-baju Maya. Karena sebelumnya Asa telah memindahkan semua keperluan Maya dari apartemennya ke dalam kamar Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya duduk di sofa...lesu menatap Masumi. Masumi pun membalas tatapan itu dalam.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tapi tatapan itu membuat Maya tertunduk dan berdiri lalu masuk ke kamar mandi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Beberapa menit setelahnya, Maya pun sudah selesai mandi dan memakai baju piyamanya. Dia berdiri di dekat kamar mandi memandangi Masumi yang sedang merapikan isi lemari Maya. Menyadari Maya sudah keluar kamar mandi, Masumi menyuruh Maya untuk istirahat di ranjang tersebut. Biar dia yang akan tidur di sofa.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya pun menuruti tawaran Masumi. Setelah itu mereka diam sampai terlelap hingga pagi menjelang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">**********</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tepat pukul 7 pagi itu, Maya dan Masumi turun bersama untuk sarapan. Sebelumnya Masumi mengajak Maya untuk menjenguk kondisi ayahnya di kamar.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Keduanya masuk pelan ke kamar Eisuke. Dan pria tua itu langsung tersenyum geli pada Maya juga Masumi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi mengerti maksud dari senyum ayahnya tersebut. Dengan cepat dia mendekap punggung Maya dan tersenyum membalas ayahnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Baiklah, kalian turunlah untuk sarapan, karena aku masih harus tiduran sampai kondisi jantungku benar-benar pulih" kata Eisuke.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya dan Masumi pun turun setelah memberi salam hormat pada ayahnya. Mereka lalu sarapan bersama tanpa basa basi. Tanpa obrolan apapun.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sarapan pun usai, keduanya lantas berangkat menuju Daito untuk menjalankan aktifitasnya seperti biasa. Di dalam mobil, Masumi tampak sibuk menerima telepon dari para rekan kerjanya. Maya memandang keluar jendela. Bathinnya sangat sedih melihat keadaan ini.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menahan airmatanya yang mulai tak terkendali menetes. Maya mengusapnya dan mengusapnya lagi. Masumi melihat itu. dia merasa kasihan dengan yang terjadi pada Maya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maafkan aku, mungil. Membuatmu terjebak dan kesulitan begini" Masumi mengaku sedih.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya diam saja. Dia tak menggubris ucapan suaminya tersebut. Wajahnya cemberut...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mobil itu tiba di gedung Daito. Keduanya turun dan langsung menuju tempat masing-masing. Banyak yang memperhatikan keduanya dan menganggap pasti mereka sedang bertengkar. Dan itu adalah hal yang wajar dalam sebuah hubungan, pikiran mereka.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Di tempat latihan, Maya lebih banyak melamun. Pikirannya benar-benar tidak ada di situ. Dia teringat dengan rencana pernikahan yang pernah dia rancang bersama Masumi saat semuanya masih penuh asa. </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Pernikahan yang indah. Kapan aku bisa mewujudkannya...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Dengan siapa aku harus mewujudkannya?</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sekarang semuanya telah pergi. Dan tak mungkin kembali. Perdebatan bathin antara dirinya dan Masumi sudah sampai titik puncak kejenuhan. Maya mengingat betapa manisnya awal-awal pertunangannya bersama Masumi. Dia tersenyum sendiri mengenang itu...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Masumi masih mungkinkah kita memulainya dari awal lagi? Apakah kau masih memikirkannya? Semua yang pernah kita rencanakan dahulu?</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya begitu terus sampai waktunya untuk pulang. Tiba-tiba Masumi menghubunginya dan mengatakan bahwa dia masih ada pekerjaan, jadi Maya harus pulang sendiri.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Iya, baiklah..." Maya menutup ponselnya lemah.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Hari sudah mulai gelap. Maya keluar dari gedung Daito. Seorang supir perusahaan menyapanya dan menawarkan untuk mengantar Maya pulang. Namun Maya menolaknya sopan...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Trimakasih, tapi aku ingin pulang sendiri malam ini" tolak Maya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dan begitulah setiap hari perjalanan pernikahan mereka. Tidak ada satupun yang membahagiakan keduanya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Terkadang mereka pergi dan pulang berbarengan dalam satu mobil, tapi kadang masing-masing. Dan tentu saja di rumah khususnya di depan sang ayah, mereka begitu mengumbar kemesraan pernikahan mereka.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sampai suatu waktu, Maya harus berangkat ke Swiss untuk keperluan syuting film barunya. Dan malam sebelum keberangkatannya, Maya mencoba pamit pada Masumi.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi, pasti kau sudah mengetahuinya bukan? Aku akan ke Swiss untuk keperluan film baru Daito" kata Maya memulai obrolannya dengan suaminya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mereka duduk di tepi ranjang. Masumi begitu serius mendengar ucapan Maya. Dan mengangguk mengiyakan dan berkata:</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Iya, aku tahu itu. Aku harap kau bisa menjaga dirimu di sana. Karena butuh waktu paling sedikit 3 bulan untuk pengambilan gambar yang baik di daerah seperti itu" Masumi memberi penjelasan pada istrinya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya mengangguk mengiyakan...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi sempat menyentuh jemari Maya pelan. Tapi perlahan Maya menepisnya. Lalu keduanya saling menatap lama...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">**********</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pagi telah tiba...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya bergegas sarapan dan pamit pada Eisuke. Dia berjanji akan segera kembali bila syuting tlah usai. Dan akan membawakan oleh-oleh untuk ayah mertuanya tersebut.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mendengar janji Maya yang tulus, Eisuke sangat bahagia. Dia menyuruh Maya untuk mendekapnya sebelum berangkat.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi tak bisa mengantar Maya ke bandara. Namun itu tak membuat Maya gusar, dia menganggap bahwa pernikahannya dengan Masumi tidak pernah terjadi. Jadi tidak ada gunanya memikirkan hal-hal sentimentil seperti itu.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tepat pukul 10 pagi waktu Tokyo, pesawat yang membawa Maya dan rombongan film pun lepas landas dari bandara Narita, Tokyo.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya masih memandangi alam Jepang dari jendela pesawat tersebut. Hatinya sedikit tergores karena ejekan teman-temannya tadi, yang menanyakan mengapa Masumi tidak berusaha menunda kesibukannya demi mengantar kekasihnya yang akan meninggalkan negara tersebut.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Ah...aku tidak perduli itu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Tidak...lagi....tidak lagi...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Ini akan membuatku jauh lebih baik...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Pergi dan jauh darimu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Masumi aku sangat berharap semua akan selesai begitu aku kembali. Aku ingin melihatmu bersama seseorang yang bisa membuatmu bahagia dan...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Bisa membuatku merasakan kembali getaran hatiku padamu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku ingin itu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">**********</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sepeninggal Maya, Masumi menjadi lebih banyak diam dari sebelumnya. Entah apa yang dia rasakan. Perlahan rasa kehilangan itu hadir dari relung hatinya. Tapi pria tampan tersebut berusaha menepis semuanya dan membuang itu jauh-jauh dari benaknya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku akan baik-baik saja tanpamu...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku yakin itu. Tidak akan ada hal yang perlu dikhawatirkan darinya...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Ini akan jauh lebih baik untuk semuanya...</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Pernikahan ini hanya basa-basi untuk menyenangkan ayahku, aku tahu kau pun membenci pernikahan kita.. </i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Namun jauh di lubuk hatiku, aku memang mengharapkannya, tapi bukan seperti ini kejadiannya...bukan Maya...Cepatlah kembali...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dan tepat hari itu, hampir satu bulan Maya meninggalkan Jepang. Tak sekalipun baik Maya maupun Masumi saling berkomunikasi. Hanya Eisuke lah yang selalu menghubungi Maya, begitupun sebaliknya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Terkadang Eisuke menanyakan kabar putranya pada Maya. Pria tua itu sepertinya ingin tahu sejauh mana hubungan pernikahan keduanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Hingga terdengar kabar bahwa ada seorang artis yang mendapat perhatian lebih dari Masumi. Sudah pasti Eisuke marah mendengar kabar tersebut. Dia pun bersikeras akan mengumumkan pernikahan Masumi dan Maya pada semua media. Masumi melarang hal itu. Dia tidak ingin nanti hal tersebut malah memperburuk keadaan dan perusahaannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sejak kepergian Maya, Eisuke dan Masumi sering terlihat kaku dan dingin. Masumi merasa sangat kesepian, dengan kesibukannya di kantor, juga masalah nya dengan ayahnya, bahkan pernikahan diam-diamnya dengan Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Malam itu Masumi berbaring di ranjang empuknya. Dia merenung semua peristiwa yang telah terjadi pada dirinya dan Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Mungil, sedang apa kau di sana? Apa kau bahagia dengan kepergianmu?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tiba-tiba ponselnya berbunyi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Halo..." Masumi menyapa penelepon tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dia tak sempat melihat siapa yang menghubunginya dari layar ponselnya tersebut. Dia adalah Maya, istrinya sendiri...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi, apa kau belum tidur?" tanya Maya datar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Belum, ada apa menghubungiku?" Masumi balik bertanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi, dari siang aku tidak bisa menghubungi ayah. Bagaimana kabarnya? Aku mencemaskannya...." suara Maya terdengar parau.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi terdiam sesaat...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Halo...Masumi..." panggil Maya ragu karena Masumi tidak menjawabnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Iya, ayah baik-baik saja. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya" balas Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Hhmm, baiklah. Besok aku akan coba menghubunginya lewat ponselmu. Apa kau keberatan?" tanya Maya gugup.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi tampak berpikir, tatapannya terlihat kesal...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Apa maksudmu? Kau meneleponku hanya untuk menanyakan kabar ayahku?" Masumi emosi karena merasa tidak dianggap oleh Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Hah...lalu aku harus bagaimana? Aku harus menghubungi siapa lagi?" jawab Maya mulai terpancing emosi juga.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Dengar Maya! Apa kau tidak punya rasa bersalah, menghubungi orang lain lewat ponsel orang lain juga?" Masumi sewot.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dahi Maya berkerut mendengarnya. Dia jadi bingung dengan sikap suaminya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tuuut...tuuut...tuuut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya membanting ponselnya kesal.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Begitupun Masumi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Selalu saja begini, setiap berbicara selalu diakhiri emosi...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Apa maunya? Membuatku bertambah banyak masalah...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Pernikahan apa ini?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi sangat emosi karena Maya menutup ponselnya begitu saja. Dia mencoba menghubungi Maya kembali, namun ponsel Maya tidak aktif.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Maya...Maya...Apakah sebaiknya kita selesaikan saja semua ini?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i>Aku tidak ingin lebih menyakiti dan tersakiti lagi...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">**********</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tanpa terasa hari itu Maya sudah menyelesaikan syutingnya di Swiss. Eisuke sangat gembira dengan berita kepulangan menantunya tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dia meminta pelayan menyiapkan masakan kesukaan Maya. Pokoknya semua yang menyangkut dengan Maya harus bersih dan tertata rapi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Hampir 4 bulan Maya meninggalkan Tokyo. Wanita itu pun banyak mendapat pengalaman berharga dari Swiss. Maya mulai merubah penampilannya agar terlihat lebih dewasa lagi. Dengan gaya rambut sebahu dan direbonding membuatnya terlihat lebih energik saja.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya mendorong trolinya menuju pintu kedatangan. Wajahnya tersenyum bahagia bisa menghirup udara tempat kelahirannya. Tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya dari arah belakang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Nona, tunggu..." panggil pria itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menoleh ke arah suara tersebut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Seorang pria melambaikan tangannya sambil tersenyum tulus..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya pun membalasnya sambil sedikit membungkuk memberi salam...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Kau memanggilku?" sapa Maya ragu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pria tersebut menganggukkan kepalanya. Lalu dia menyodorkan sebuah tas kecil dari saku jaketnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Benda itu adalah kepunyaan Maya. Sepertinya terjatuh di pesawat.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Apakah ini milikmu?" tanya pria itu sopan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Ah, iya ini memang milikku" aku Maya sembari meraih tas kecil tersebut dari tangan pria itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Trimakasih, kau menemukan ini" kata Maya senang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pria itu langsung menjulurkan tangannya dan menyebutkan nama lengkapnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya membalas juluran tangan pria itu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Renzo Hashimura" ucap pria itu tegas.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menatap heran pada pria itu...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya Kitajima" sahut Maya mengenalkan dirinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lalu keduanya berjalan bersamaan menuju pintu keluar tadi. Renzo menawarkan untuk mengantarkan Maya ke kediamannya. Tapi Maya menolak dengan sopan. Namun kelihatannya pria itu masih saja ngotot ingin mengantar Maya sampai tempat tujuan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Akhirnya Maya memutuskan untuk ke gedung Daito dulu singgah. Agar kediamannya tidak diketahui pria tadi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sepanjang jalan tadi mereka sangat banyak berbicara. Renzo ternyata seorang pilot pesawat yang baru saja Maya tumpangi. Maya terkejut mendengarnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sampai mobil Renzo tiba di Daito, mereka masih terlihat asyik berbincang. Maya pun mengucapkan terimakasih karena Renzo telah mengantarkannya sampai Daito.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menceritakan bahwa dia bekerja di Daito. Dan tentu saja Renzo senang bisa tahu tempat Maya bekerja.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Kelihatannya Renzo begitu terpesona pada pandangan pertamanya dengan Maya. Wajah tampan dan badan yang atletis itu sangat sumringah saat membukakan pintu mobilnya untuk Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya pun menundukkan kepalanya pamit. Namun Renzo masih saja berdiri memandangi punggung Maya yang berlalu masuk ke gedung Daito.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sampai Maya menghilang masuk ke dalam lift. Mobil pria itu barulah pergi meninggalkan gedung Daito. Tanpa Maya sadari, Masumi melihat semuanya dari dekat jendela di ujung ruangan sebrang lobby Daito.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya masuk ke lift dan menekan lantai berapa tujuannya. Hingga tiba di lantai tempatnya berlatih seperti sebelum dia pergi beberapa bulan lalu. Namun ruangannya itu kini kosong. Maya mencoba mengelilingi jendela kaca ruangan tersebut. Pintunya terkunci...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya berpikir sejenak bingung mengapa tempat latihan tersebut bisa kosong. Padahal sebelumnya tempat itu penuh dengan fasilitas yang lengkap untuk keperluan latihan teater. Maya menghela nafasnya berulang kali. Dia tak mengerti apa-apa...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya duduk di sebuah bangku di depan ruangan tersebut. Maya menyandarkan dirinya ke sandaran kursi tersebut. Matanya menatap hampa ke setiap sudut ruangan tadi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Lalu terdengar seseorang mendekati tempatnya duduk...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dia Masumi, suaminya!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya menoleh ke arah Masumi sebentar. Namun segera memalingkan wajahnya dari pria itu. Karena Maya mulai berpikir ini pasti ada hubungannya dengan suaminya tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Kapan kau sampai? Pulanglah, ayah sudah menunggumu" sapa Masumi sambil mengajak Maya pulang ke kediaman mereka.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi langsung membawakan koper kecil Maya. Dan berjalan menuju tempat parkir. Maya mengikutinya dari belakang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tidak ada pelukan, tidak ada dekapan kerinduan dari suaminya tersebut. Bahkan uluran tangan saja tidak ada sama sekali. Sungguh ironis...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mobil mereka tiba di kediaman Hayami. Seorang pelayan langsung membawa koper-koper Maya dan meletakkannya di kamar. Maya langsung menuju kamar ayah mertuanya. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Eisuke tersenyum bahagia melihat kedatangan Maya. Dia memeluk Maya erat. Sambil menepuk-nepuk pundak Maya, dia berkata:</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Apa semuanya berjalan lancar?" Eisuke menyapanya ramah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya tersenyum sembari perlahan melepaskan dekapan Eisuke padanya. Dan Masumi masih berdiri kaku di depan keduanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Melihat Masumi yang tak bergeming, Eisuke berpikir putranya itu sudah sangat merindukan istrinya, sehingga Eisuke pun menyuruh Maya dan Masumi untuk beristirahat di kamar dulu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya berisitirahatlah, sepertinya suamimu sudah sangat merindukanmu. Nanti makan malam...kita bersua lagi" perintah Eisuke sambil mengerlingkan matanya geli.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Wajah Masumi merah padam seketika, dia merasa dipermalukan di depan Maya. Tangannya langsung menarik jemari Maya dan segera meninggalkan ruangan ayahnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi pun melepaskan tangannya begitu keluar dari ruangan Eisuke. Keduanya berjalan menuju kamar mereka.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya rupanya sangat kelelahan setelah perjalanannya. Dia langsung menghempaskan tubuhnya di tempat tidur mereka. Tubuh mungilnya menelungkup kelelahan. Tak berapa lama, wanita itu telah tertidur pulas.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sedangkan Masumi baru saja mengganti pakaiannya. Dia pun kaget karena Maya sudah tertidur. Beberapa kali Masumi memanggil Maya, namun tidak ada jawaban.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pria tampan itu mendekati istrinya yang tertidur pulas. Perlahan dia kembangkan selimut di tubuh Maya. Walau Masumi tak bisa melihat wajah istrinya yang kelelahan, namun dia bisa mendengar dengkuran pelan dari Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Kau benar-benar kelelahan, Maya" gumamnya mengerti.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi berjalan ke arah balkon kamarnya. Mengambil sebatang rokok dan menghisapnya sembari melayangkan pandangan pada halaman luas dari kediamannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tanpa terasa pria itu sudah menghabiskan 4 batang rokoknya. Entah apa yang dia pikirkan, tapi yang pasti dia merasa senang melihat istrinya ada di kamar yang sama dengannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Maya, aku harus akui bahwa aku senang melihatmu kembali ke rumah ini. Aku mulai merindukanmu...aku..." desis Masumi lirih.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pria itu tak mengetahui bahwa Maya mendengar semua desisan nya. Wanita itu telah berdiri di belakangnya sejak rokok ke tiga mulai dihisap oleh Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Pipinya masih merah mendengar semuanya. Wanita itu tak bisa mempercayainya. Dia hanya memandangi punggung Masumi dari belakang. Terus memandanginya dan perlahan dia mundur untuk mandi dan bersiap untuk makan malam bersama.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mendengar suara gemericik air dari kamar mandi, Masumi pun masuk dan melihat bahwa Maya sudah terbangun dan saat ini sedang mandi. Masumi terduduk di tepi tempat tidurnya. Dan tatapannya kini tertuju pada Maya yang baru saja keluar dari kamar mandi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Maya baru sadar sedang diperhatikan oleh suaminya. Maya langsung menuju meja rias untuk merapikan rambutnya. Wanita itu menjadi kikuk karena Masumi masih saja menatapnya. Maya pun memberanikan diri membuka obrolan...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Masumi, apa kau tidak bersiap untuk makan malam nanti?" Maya bertanya gugup.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tapi Masumi masih saja memandangi istrinya dengan tatapan yang sedikit aneh, yang jelas tatapannya itu membuat Maya sangat tersipu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Hingga akhirnya Maya buru-buru keluar dari kamar menuju ruang makan. Jantungnya masih berdegup kencang mengingat tatapan suaminya. Sambil memegang dada kirinya, Maya melangkah menuruni tangga...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Ada apa dengannya? Aduuh, mengapa dengan jantungku, mengapa jadi begini. Dia ingin mengetesku mungkin. Lihat saja, kau tidak akan bisa membuatku seperti ini lagi" Maya mengomel sendiri sampai tiba dan duduk di ruang makan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Sedang Masumi baru saja turun dari kamarnya. Perlahan dia memasuki ruang makan, namun yang ada hanya Maya, sedang ayahnya tidak tampak. Masumi memanggil Asa untuk menanyakannya. Dan Asa mengatakan bahwa Eisuke baru saja pergi meninggalkan rumah untuk satu keperluan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mendengar itu Masumi dan Maya langsung kaget. Mereka begitu cemas dengan kesehatan Eisuke.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Apa katamu? Pergi? Kemana dan untuk apa?" tanya Masumi begitu cemas.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Tapi Asa memberikan sepucuk surat untuk dibaca keduanya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi meminta Maya mendekat untuk membaca surat tersebut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Untuk Anak-anakku...</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Masumi dan Maya</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><br />
</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Maaf aku pergi tanpa pamit dahulu,</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Aku tahu pasti kalian akan melarangku bila itu kulakukan,</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Kalian tidak usah khawatir, </i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>saat ini aku berada di tempat yang aman dan terjamin untuk kesehatanku..</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>dan aku akan segera kembali dalam 7 hari mendatang..</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Aku harap kalian akur dan segera beri ayahmu ini kejutan..</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Aku akan menagihnya bulan depan..</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Ingat ya...</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Kejutan...</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><br />
</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><br />
</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Eisuke Hayami</i></span></div></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Masumi dan Maya saling pandang setelah membaca surat dari Eisuke. Wajah mereka sepertinya mengerti maksud dari kata 'kejutan' yang dikatakan dalam surat tersebut.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Keduanya sama-sama menghela nafas dan kembali melanjutkan makan malam. Baik Maya dan Masumi semakin bertambah gugup ketika makan malam usai tanpa ada obrolan apapun.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mereka kembali ke kamar...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Blaamm...</span></div></div><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Dagdigdug!!! Rasanya jantung Maya dan Masumi terdengar kencang sekali. Entah mengapa malam itu menjadi terasa panas, padahal AC sudah pada angka suhu minimal.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Mungkin surat dari Eisuke masih begitu jelas membekas di pikiran keduanya. Dan untuk yang satu itu, mereka tidak mungkin harus berpura-pura, bukan?!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">^^^continue to chapter 3^^^</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1716852912797178982.post-68313308786686448982011-07-29T20:32:00.001+08:002011-07-30T00:01:59.969+08:00Kasih Tak Sampai<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">^Mengisahkan hubungan Maya dan Masumi yang baru saja berakhir. Keduanya sudah benar-benar jenuh setelah menjalani pertunangan selama 4 tahun lamanya. Sikap Masumi yang cemburuan dan Maya yang masih belum dewasa adalah salah satu alasan. Walau masih banyak lagi alasan klasik yang begitu sulit untuk dimengerti, namun yang jelas baik Maya maupun Masumi sudah enggan untuk memikirkan hubungan mereka kembali. Mereka sudah lelah!^</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Kurasa kita sudah sama-sama jenuh...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Baiknya kita akhiri saja semuanya sampai di sini...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Maya terduduk lunglai di sofa balkonnya. Kata-kata terakhir yang diucapkan Masumi selalu terngiang dalam setiap waktunya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Huuuh...jenuh?! Apanya?! Itu hanya sebuah alasan klasik" gadis itu bergumam kesal.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Sekali lagi gadis rupawan itu menggerutu sambil memandangi langit malam itu. Malam yang sungguh indah bertabur beribu bintang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Semuanya tlah berakhir...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Dan tak mungkin kembali...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Lama tak terdengar gerutu sang gadis, ternyata matanya sudah terpejam sedari tadi dengan pipi yang basah oleh airmata kesedihannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">***Malam yang sama di kediaman Hayami***</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi pun melamun memandangi bintang dari balkon kamarnya. Wajah tampan itu begitu kusut dan nelangsa. Sepertinya sedang ada perdebatan bathin yang tak dia mengerti.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Mengapa harus jadi seperti ini...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Apa yang sudah kukatakan kemarin?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Mengapa bisa aku mengatakan hal itu...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Betapa bodohnya aku!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Tapi, aku harus sanggup melewati semuanya...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Tanpa mu sekarang, mungil..</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Mantan tunangan Maya itu pun tertidur di sofa balkonnya..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">********</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Hari-hari berlalu tanpa ada peristiwa yang berarti bagi keduanya. Mereka beraktifitas seperti biasa, seolah-olah tidak ada yang terjadi. Begitupun semua orang menganggap hubungan mereka baik-baik saja.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Dan sebagian orang sudah memperbincangkan bahwa sebentar lagi akan ada pernikahan diantara keduanya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Maya masih menjalani kegiatan keartisannya di bawah manajemen Daito. Dan itu artinya mereka masih sering bersua dalam setiap acara yang diselenggarakan oleh Daito. </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Keduanya begitu pandai menyembunyikan kehancuran hubungan mereka. </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Sampai ayah Masumi saja tidak mencium tentang perpisahan mereka. Baik Maya maupun Masumi sudah saling berjanji akan menutup rapat semuanya sampai Eisuke benar-benar pulih dari penyakitnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Sebelumnya, Eisuke sempat dirawat di RS karena harus menjalani pengobatan karena terjadi penyempitan pada jantungnya. Beberapa operasi telah dilakukan. Hingga sekarang Eisuke harus menjalani pemompaan jantung dalam waktu yang telah ditentukan.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Seperti siang itu Masumi sengaja menghubungi Maya karena Eisuke menginginkan makan siang bersama.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi pun dengan berat hati menghubungi ponsel Maya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Halo.." suara Maya terdengar menyapanya dari tempat yang berbeda.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Maya, ayah ingin kita makan siang bersama hari ini. Jadi datanglah ke rumah" ujar Masumi dengan nada suara yang kaku.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Mmm...baiklah" jawab Maya singkat. Lalu gadis itu menutup ponselnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Tuut...tuuut...tuut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi pun mengacuhkan sikap Maya yang terdengar kurang sopan tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Pria tampan itu melanjutkan aktifitasnya yang begitu padat sampai waktu makan siangpun tiba. Bergegas Masumi pun meninggalkan kantornya menuju kediamannya sendiri.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Beberapa menit kemudian, mobil Masumi pun tiba di kediamannya. Masumi mendelikkan penglihatannya melihat bahwa mobil Maya sudah ada. Berarti gadis itu sudah sampai, pikirnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Terdengar suara tawa dari ayahnya begitu menggema dari ruang keluarga.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Pria itu menghela nafasnya pelan...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Lalu dia masuk ke ruangan dimana ayahnya dan Maya sedang berbincang-bincang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Keduanya menatap kedatangan Masumi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Ah kau sudah datang, nak" sapa lelaki tua itu senang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi membungkukkan punggungnya sedikit memberi hormat pada keduanya. Lalu dia berkata akan turun, namun akan berganti pakaian terlebih dahulu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Maya hanya mengangguk mengiyakan...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Eisuke memandangi keduanya bingung, tidak seperti biasanya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Baiklah paman, sampai mana tadi pembicaraan kita?" tanya Maya mengalihkan perhatian Eisuke.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Tapi pria tua itu tak gampang menerima sikap aneh dari putra dan tunangannya itu. Dia menajamkan tatapannya pada Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Lalu lelaki tua itu bertanya:</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Maya, apa ada yang kalian sembunyikan dariku?" Eisuke menyelidik dengan pertanyaan pertamanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Maya terlihat gugup akan menjawab apa. Gadis itu mengalihkan wajahnya dari tatapan Eisuke. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Bagaimana ini?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Masumi, cepatlaaah turun...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Maya mencoba tenang dari kegugupannya. Perlahan dia mengusap peluh keringat yang mengaliri lehernya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Paman, kami tidak bisa menyembunyikan apapun darimu. Jadi percayalah" jawab Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Eisuke masih tidak mempercayainya. Tatapannya masih tajam pada gadis itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Sampai Masumi turun dan bergabung bersama mereka...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Akhirnya makan siangpun berjalan dengan lancar. Dan ketika hendak pulang, Eisuke menyuruh Masumi untuk mengantarkan Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Namun keduanya tampak saling menolak...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Ah,paman tidak usah. Aku membawa mobil sendiri koq" jawab Maya cepat.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Begitu pun Masumi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Tapi ayah, aku masih ada kerjaan lain. Jadi terburu-buru" tolak Masumi ragu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Melihat dan mendengar gerak gerik dan ucapan dari keduanya, Eisuke 100% curiga telah terjadi sesuatu dengan hubungan putranya dan Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Kalian! Coba menutupinya dariku?" tanya Eisuke dingin.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Maya dan Masumi saling tatap ketakutan. Mereka takut sesuatu yang buruk terjadi pada kesehatan sang ayah. Seketika itu juga, tangan Masumi merangkul punggung Maya dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Baiklah ayah, aku akan mengantar Maya" kata Masumi kikuk.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Begitupun Maya hanya mengikuti kemana Masumi membawanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Eisuke tampak tersenyum dan mengatakan:</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Maya, biar mobilmu di sini saja. Jadi setiap hari Masumi akan menjemputmu dan mengantarmu pulang. Ingat itu!!!" perintah Eisuke pada keduanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Brraaaak...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Pintu mobilpun tertutup. Maya dan Masumi akhirnya satu mobil menuju tempat yang sama. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam dan memandang keluar jendela.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Sampai mobil itu tiba di Daito...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Baik Maya maupun Masumi langsung turun tanpa berkata apa-apa.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Tentu saja sang supir menjadi bingung dibuatnya..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Ada apa dengan mereka ya? Tidak seperti biasanya, aku bahkan tidak pernah melihat mereka saling tatap dan tersenyum bersama...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Maya menuju ke ruang latihan, sedang Masumi langsung menuju ke ruangannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Begitulah yang terjadi kini antara keduanya. Sejak perintah dari Eisuke siang itu, maka Masumi harus menjemput Maya dan mengantarkannya pulang sampai apartemennya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Setiap hari...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">**********</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Pagi itu Masumi menjemput Maya untuk berlatih. Seperti biasa itulah hal yang membuatnya selalu tampak kesal dan marah-marah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Mobil Masumi telah parkir di tempat parkir depan apartemen Maya. Biasanya Maya pasti sudah menunggunya di lobby. Namun pagi ini, gadis itu tak tampak.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi mencoba menghubungi ponselnya berkali-kali, tapi tidak ada jawaban sama sekali.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Itu membuatnya hilang kesabaran, akhirnya dia pun turun dan naik lift menuju apartemen Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Ting...tong..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Ting...tong..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Dua kali sudah Masumi menekan bel, namun tetap pintu tersebut tidak terbuka. Darahnya mendidih karena kesal menunggu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi menyandarkan tubuhnya di dinding dekat pintu apartemen Maya. Tangannya merogoh saku jasnya dan mengambil sebuah rokok, lalu menyalakannya dan menghisapnya pelan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Sembulan asap begitu menutupi wajah Masumi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Tiba-tiba...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Ah, trimakasih, sampai bertemu besok pagi" terdengar suara Maya mengucapkan salam pamit pada seseorang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi mencoba menyelidik suara tersebut...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Baiklah, sama-sama Maya" balas suara pria dari dekat lift.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi langsung menebas-nebaskan tangannya untuk menghilangkan asap yang mengganggu penglihatannya. Namun sayang pria yang bersama Maya tadi sudah berlalu kembali ke dalam lift.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi pun hanya menatap Maya tajam...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Maya melangkah perlahan mendekati pintu apartemennya..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Gadis itu terkejut melihat siapa yang sedang berdiri di dekat pintu apartemennya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Haaah...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Masumi..." sapanya santai.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Lalu gadis itu mengambil kunci dari saku celananya dan mencoba membuka pintu apartemennya. Pintupun telah terbuka!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Maya hendak melangkah masuk, namun tangan Masumi menarik jemarinya kuat. Matanya menatap tajam pada Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Kau darimana saja? Apa kau lupa dengan tugasku ini?" tanya Masumi sebal.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Maya tak menggubrisnya, dia berlalu saja masuk ke apartemennya. Masumi pun mengejarnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Heeeeiii...apa kau tidak dengar?" pria itu bertanya lagi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Maya pun membalikkan tubuhnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Aku sudah dengar, maaf bila membuatmu menunggu. Aku rasa ini hari terakhirmu mengantar dan menjemputku, Masumi Hayami!" kata Maya menjelaskan dengan nada yang emosi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi tak mengerti dengan ucapan Maya barusan. Dia mencoba mendekati Maya dan menarik dagunya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Apa maksudmu?!" Masumi curiga.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Apa tadi belum jelas aku mengatakannya?" balas Maya balik bertanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi langsung beranjak pergi menuju keluar pintu, diikuti Maya yang tergesa menyambar tas dan baju hangatnya di dekat sofa.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Blam!!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Mereka menaiki lift bersama, masuk ke mobil yang sama dan duduk di jok yang sama. Namun semuanya tak terdengar obrolan apapun.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Tiba-tiba ponsel Masumi berbunyi...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi mengangkatnya segera..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Halo.." </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Tuan, ini Asa...saya mohon tuan kembali ke rumah..." kata pak Asa gugup.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi menjadi penasaran, tanpa sadar dia berteriak kepada pria tua itu..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"UNTUK APA?!" bentaknya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Tuan...ayah anda...dalam ...keadaan darurat...cepatlah" terdengar suara pak Asa gemetar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi langsung cemas, wajahnya menjadi pucat dan kebingungan. Maya pun tak kalah panik melihat reaksi Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Masumi...ada apa?" tanyanya pada Masumi di sampingnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Kembali ke rumah, CEPAT!!!" perintahnya pada supir.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Dia diam..wajahnya sangat kaku...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Maya pun mengerti pasti terjadi sesuatu pada paman Eisuke-nya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Paman...apa kau baik-baik saja?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Jangan tinggalkan kami dalam keadaan seperti sekarang ini. Hubunganku dengan putramu tlah kandas. Sepertinya sulit untuk dipersatukan kembali...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Akhirnya mobil Masumi sampai di kediamannya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">BRAAK...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">BRRAAAK...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Keduanya tampak tergesa-gesa turun dari mobil dan berlari masuk ke dalam rumah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Pak Asa langsung meminta keduanya untuk masuk ke kamar Eisuke. Karena pria tua itu telah memerintahkan demikian.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi pun berlari ke kamar sang ayah, diikuti Maya..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Terlihat seorang dokter dan seorang perawat baru saja keluar dari kamar besar itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Mereka membungkuk hormat pada Masumi dan Maya. Lalu sang dokter mengatakan sesuatu kepada Masumi:</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Tuan Masumi, keadaannya kembali tidak stabil. Sepertinya ada sesuatu yang beliau pikirkan. Jadi...jadi saya mohon, turuti semua keinginannya" pinta dokter itu tulus.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi dan Maya terdiam sesaat mendengar ucapan permintaan dokter tadi. Mereka saling pandang khawatir dan merasa bersalah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Mungkinkah...ayah tahu, Maya?" tanya Masumi bingung dan sedih.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Maya pun demikian, dia tidak tahu harus berbuat apa. Wajah kedua nya begitu pucat.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi masuk perlahan ke dalam kamar, diikuti Maya tentunya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Pria tua tersebut terlihat terkulai lemah di tempat tidurnya. Matanya sayu dengan guratan keriput di setiap sudut wajahnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Ayah..." Masumi menyapanya ragu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Kemarilah...kalian..." pinta Eisuke sungguh lemah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi dan Maya berjalan mendekati tempat tidur Eisuke. Eisuke memandangi wajah keduanya. Tatapannya menjadi sangat sedih. Tiba-tiba airmata mengalir dari pelupuk matanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Paman...kau menangis? Ada apa ini? Apa kau tahu tentang kami? Tidak...</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Lalu tangan lemah itu mencoba menarik tangan putranya. Setelah meraihnya, diapun menarik jemari Maya. Kedua tangan itu disatukan oleh Eisuke.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Deg!Deg!Deg!...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Jantung Maya dan Masumi berdetak kencang dengan beribu pertanyaan dan penasaran apakah Eisuke mengetahui kandasnya hubungan mereka.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Masumi...aku..ingin..kau..segera menikahi...Maya" Eisuke meminta nya terbata-bata lemah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Baik Maya maupun Masumi saling memandang. Mereka benar-benar terjebak dalam situasi itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Namun melihat kondisi ayahnya, Masumi tidak akan sanggup mengatakan yang sebenarnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Juga dengan Maya, dia sudah sangat merasa bersalah pada pria tua yang telah begitu baik padanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Ayah..kapan...ayah inginkan itu?" Masumi bertanya memastikan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Eisuke menatap keduanya sedih...Sepertinya firasat pria tua itu mencurigai retaknya hubungan Maya dan Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Maya..apa kau...bersedia...menikah..dengan putraku?" tanyanya pelan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Maya menundukkan kepalanya. Gadis itu bingung harus menjawab apa. Dia menoleh ke arah Masumi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Dan Masumi pun menganggukkan kepalanya, menandakan bahwa Maya harus segera menjawab 'IYA' untuk bisa menenangkan ayahnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Dengan terpaksa gadis itu menganggukkan kepalanya. Dan benar saja Eisuke langsung tersenyum melihat reaksi Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Asaa..." panggilnya pada Asa yang masih berada di luar.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi berdiri untuk memanggil pak Asa.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Kini ajudan setia tersebut sudah berdiri tepat di samping Eisuke. Di tangannya ada beberapa lembar..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Ini, tuan..." kata Asa sambil memberikan lembaran-lembaran tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi dan Maya semakin bingung dengan arti semua itu..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Tuan Masumi..semua surat sudah beres. Jadi hari ini juga kalian akan menikah" pak Asa menjelaskannya di depan Eisuke.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Dan itu tentu saja membuat Masumi maupun Maya sulit untuk membantahnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Silahkan tanda tangani di sini....dan di sini..." pinta pak Asa sembari menunjukkan tempat yang harus ditanda tangani oleh keduanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Baik Masumi maupun Maya langsung menatap Eisuke bingung. Tampak senyum bahagia tersungging dari bibir Eisuke.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Melihat senyum itu, hati Masumi sangat tak kuasa. Perlahan dia pun membubuhi tanda tangannya di lembaran tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Begitu juga dengan Maya. Lalu dari pintu terdengar ketukan..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Tok...tok...tok...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Oh..pak Pendeta, silahkan masuk" pak Asa menyapanya ramah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Pendeta itu menghampiri keduanya. Lalu menyentuh kepala Masumi dan Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Ada sebuah janji yang diucapkan Masumi di depan pendeta tersebut. Begitu pun dengan Maya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Mereka berdua masih mengikuti proses pernikahan sederhana itu sampai selesai. Eisuke dan pak Asa tersenyum bahagia..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Mulai sekarang kalian resmi menjadi suami istri yang sah di hadapan Tuhan!" ujar Pendeta itu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Masumi menatap Maya bingung. Begitupun sebaliknya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Tapi tidak dengan Eisuke, dia tersenyum bahagia sekali...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">"Akhirnya...aku bahagia dan tenang sekarang..." Eisuke terisak terharu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Juga pak Asa..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Maya menoleh ke arah Masumi di sampingnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Suami istri? </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Mengapa secepat ini?</span></i><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Tapi kami sudah putus..</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Sekarang? Bagaimana ini nanti. Apa harus aku katakan yang sebenarnya? Tapi kesehatannya sedang memburuk saat ini..</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Sementara Masumi pun terlihat menerawang tak percaya dengan resepsi sederhana pernikahannya ini.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Dia menjadi istriku sekarang? Ada apa ini? Aku terjebak!</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Bagaimana menghadapi dan menjalani kebohongan ini? Ayah...haruskah kau tahu yang sebenarnya?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i>Haruskah aku mengatakannya padamu?</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">^^^continue to chapter 2^^^</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<br />
<br />
</div>lia lubishttp://www.blogger.com/profile/08575849548885452747noreply@blogger.com5