Saturday, June 23, 2012

Hari Terakhir di Sisimu (5)


Hari yang mendebarkan!!


Keduanya telah berada di sebuah ruangan yang sangat luas, di tepi ruangan terdapat kolam ikan dengan gemericik air yang menyejukkan hati sekaligus membuat Karina berdebar. 


Royes masih menggenggam jemari Karina. Keduanya duduk berdampingan di sofa panjang. Tampak seorang wanita tua yang masih terlihat cantik memandangi mereka dengan tatapan serius. Karina terpaksa harus bolak balik menundukkan kepalanya ataupun mengalihkan penglihatannya ke arah lain selain wanita itu. 


Royes tersenyum manis kepada wanita itu. Begitupun wanita tersebut dengan senangnya melihat pemuda gagah bernama Royes berada di depannya. Perlahan Royes melepaskan jemarinya dari Karina...
Dan wanita itu berdiri dan merentangkan tangannya tulus...


EEH!!!


GLEEK!!!


Karina bengong dan terkejut dengan reaksi keduanya. Gadis itu hanya terpaku melihat Royes melangkah mendekati wanita itu.


"Ibuuuu....aku merindukanmu, benar-benar rindu, bu" kata Royes manja.


IBU!!!
IBUU, KATANYA!!!???

Karina semakin bingung. Wanita tua itu pun mendekap erat tubuh Royes. Keduanya begitu terlihat saling menyayangi. Sepertinya sudah sangat lama tidak bertemu! Karina sedikit terbawa emosi melankolis memandangi keduanya. Sangat berbeda dengan dirinya!!


Gadis itu pun menerawang bagaimana dirinya ketika kedua orang tuanya masih ada. Walau Karina tahu jika kedua orangtuanya sangat menyayanginya, namun seperti ada jarak diantara dirinya dan sang ibu. Entahlah, mungkin karena Karina anak semata wayang yang bergelimang harta. Sedangkan kedua orangtuanya terlalu sibuk dengan urusan perusahaan. Gadis itu begitu terharu...


Ibuu...
Begitu renyah kata-kata itu di telingaku...
Royes...kau sangat menyayanginya pasti...
Aku dapat rasakan itu...


Airmatanya menetes begitu saja!! Karina terharu melihat keduanya...


Setelah beberapa saat saling melepas rindu, Royes pun melepaskan dekapannya kepada sang ibu. Matanya terlihat sedikit basah. Begitupun sang ibu! Kemudian keduanya beralih menoleh kepada Karina.


DEG!!!


Karina pun menjadi salah tingkah!


Sang ibu dan Royes mendekati Karina. Kini di bibir wanita tua itu tersungging senyuman yang begitu tulus kepada Karina. Karina pun membalasnya sedikit takut dan gugup...


"Inikah dia, Royes? Karina??" tanya wanita tua itu kepada Royes, dengan tatapan tetap pada Karina.


Royes menjawabnya hanya dengan gumaman...


"Hhhmmmm...."


Tangan wanita itupun menyentuh jemari Karina. Karina terpaku...


Sentuhan itu begitu hangat. Membuat Karina terperanjat. Sudah lama sekali dia merasakan kehangatan dari siapapun. Terutama dari kedua orangtuanya yang telah lama tiada. 
Perlahan tangan wanita itu bertambah erat pada jemari Karina. Kemudian menggiring Karina untuk duduk di sofa. Mereka berhadapan duduk di satu sofa. Tak lama Royes menghampiri keduanya dan duduk bersila di lantai tepat di samping keduanya.


"Terimakasih Karina, atas kebaikanmu selama ini" ucap wanita tua itu tiba-tiba.


!!!!????


Karina tentu saja tidak mengerti apa arti ucapan itu!!


Terimakasih....


!!!!????


"Karina, kau sangat cantik. Aku banyak tahu tentangmu dari putraku, Royes. Katanya kau sangat lemah lembut dan pemalu" kata wanita itu kemudian.


HAAAAHH???!!!


LEMAH LEMBUT??? PEMALU??!!
APA MAKSUDNYA INI???!!!


Karina memicingkan matanya ke arah Royes. Royes pun tersenyum seolah tidak ada yang salah dengan apa yang diutarakan sang ibu.


"Karina, apa kau bahagia bersama putraku?" wanita tua itu bertanya setelahnya.


DEG!!!


Mata Karina langsung melotot kaget dengan apa yang ditanyakan sang ibu mertua. Pertanyaan itu sangat membuatnya takut untuk menjawab. Belum sempat jawaban dari bibir Karina, sang ibu sudah berucap lagi:


"Dan aku berharap kau bisa mencintainya, karena aku sangat tahu bahwa dia sangat mencintaimu! Dari dulu Karina....yaaa, sudah lama sekali cinta itu!!" 


Mendengar semuanya Karina semakin bingung. Gadis itu benar-benar tak bisa mencerna dan mengerti dengan apa yang diutarakan ibu mertuanya.


Apa maksudnya? Dari dulu? Royes mencintaiku?
Sejak dahulu? Lama sekali???!!
Perasaan aku baru bertemu dengannya...
Apa kami pernah bertemu sebelumnya???


Dimana???!!!
Mengapa aku tak pernah menyadarinya?
Mengapa aku tak pernah merasa mengenalnya sebelumnya???


Karina diam saja berpikir kata-kata apa yang harus dia katakan untuk menjawab ucapan ibu mertuanya tersebut. Sementara dia masih kebingungan dengan ucapan dan pertanyaan itu!!!


Berulang kali matanya menatap dan memperhatikan Royes. Namun tetap saja pria itu tersenyum seolah tidak ada masalah dari perkataan sang ibu.




@@@