Sunday, October 16, 2011

One More Time (3)



Sore itu Maya berjalan sendiri menuruni anak tangga di samping tempat latihannya. Tiba-tiba sebuah suara memanggilnya...


"Nona Maya..." 


Maya menoleh ke belakang dan di sana berdiri seorang pria dengan senyuman yang sangat bersahaja.


"Aah...tuan Hijiri. Ada perlu apa ke sini?" 


"Maaf bila mengagetkanmu. Aku mendapat perintah dari DIA, untuk menyampaikan ini pada anda"


Hijiri memberikan sepucuk surat berwarna ungu muda kepada Maya.


"Apa ini surat dari Pengagumku?"


Hijiri mengangguk mengiyakan pertanyaan gadis mungil tersebut. Kemudian pria itu pamit dengan sedikit membungkukkan kedua punggungnya.


"Tuan Hijiri...terimakasih" ucap Maya setengah berteriak karena pria itu begitu cepat menjauh dari sana.


Surat apa ini?
Apa maksud anda, pak Masumi?
Aku begitu rapuh karenamu...
Jantung ini...berdetak kencang sekali...


Maya menyentuh dadanya perlahan dengan mata yang terpejam, gadis itu melangkah cepat mencari tempat untuk segera membaca surat tersebut.


Akhirnya Maya pun berhasil mencari tempat aman untuk membaca surat tersebut. Maya masuk ke sebuah toilet dan duduk di atas closet  dengan perlahan membuka surat dari 'mawar ungu'.


____________________


Maya Kitajima...


Aku sangat ingin berterus terang padamu...
Maaf selama ini aku sudah membuatmu bingung...
Aku masih sangat takut membuatmu kecewa...
Aku takut mengungkapkan jati diriku padamu...


Tapi aku janji...
Suatu hari nanti aku akan mengungkapkannya...
Untuk saat ini...
Aku akan terus mengagumi dirimu...


Beraktinglah yang sempurna...
Aku akan selalu mengagumimu...




"dari pengagummu"


____________________


Usai membaca surat itu Maya menciuminya sembari meletakkannya di dada.


Pak Masumi...aku tahu itu dirimu. Mengapa anda begitu sulit untuk mengakuinya? Mengapa anda menuliskan kata-kata seperti itu? Apa kagummu padaku hanya sebatas aktingku saja? Ataukah ada yang lebih dari itu?


Namun jika anda merasa ada yang berlebihan dari hatimu, mengapa anda memilih bertunangan? Mengapa pak Masumi? Lalu untuk apa anda mengagumi aktingku? Untuk Daito kah? Atau....?


Maya kembali ke tempat latihan. Satomi telah menunggunya dengan cemas.


"Ah Maya, kau darimana saja? Mengapa lama sekali? Apa perutmu sakit?"


"Tidak Satomi, aku hanya sedang memikirkan sesuatu. Oiya apa kita bisa pulang sekarang?"


"Tentu saja. Apa kau tidak melihat sudah tidak ada siapa-siapa lagi di ruangan ini?" 


Maya tak memperhatikan itu. Dia memandang sekeliling yang memang sudah kosong.


"Ayo Maya" ajak Satomi sambil menggandeng lengan gadis itu dengan lembut.


Keduanya berjalan keluar gedung dan terus menyusuri trotoar. Langit mulai gelap. Satomi melepaskan jaketnya dan memasangkannya ke tubuh Maya.


"Eh Satomi, tidak usah seperti itu. Nanti kau kedinginan" tolak Maya sopan.


Namun Satomi tak menghiraukannya...


Dengan mendekap tubuh gadis itu, dia tampak begitu bahagia bisa berada di samping Maya.


Maya...aku sangat mencintaimu...


Dari kejauhan tampak ada mobil membuntuti keduanya. Mobil tersebut adalah mobil Masumi.
Pria itu sore ini akan berangkat menuju tempat Shiory untuk membicarakan kelanjutan dari pertunangan mereka.


Namun hatinya terasa berat melangkah ke sana. Kakinya terasa diikat oleh sebuah batu berukuran besar yang selalu ada di belakangnya...


Maya...sebentar lagi aku harus melangkah menjauh darimu. Aku merasa begitu hampa dengan semuanya. 
Ini saat-saat terberat dalam hidupuku...
Harus melepas rasa yang kupunya untukmu...


Tapi percayalah pasti ini yang terbaik..
Terbaik untukmu dan untukmu...
Maya, gadis dalam hidupku, selamanya...


@@@

Kediaman Keluarga Takamiya...


Mobil Masumi baru saja memasuki gerbang dan berhenti di depan teras rumah tersebut. Seorang pelayan menyambut kedatangan Masumi.


Masumi membalas hormat dengan membungkukkan sedikit pundaknya pada pelayan itu.
Si pelayan pun mempersilahkan Masumi untuk langsung masuk dengan tangannya...


"Silahkan tuan" 


"Terimakasih" balas Masumi sopan.


Keduanya memasuki sebuah ruangan berlorong menuju ke sebuah ruangan yang cukup besar.
Dan di sana seorang pria tua telah menunggu kedatangan Masumi sembari meneguk secangkir teh hangat.


Dengan senyuman yang penuh arti, lelaki tua itu menghampiri Masumi dan menyambutnya dengan ramah. Lelaki tua itu tak lain adalah tuan Takamiya, kakek dari Shiory.


"Masumi...aku senang dengan kedatanganmu sore ini. Cucuku sudah memberitahukan maksud kedatanganmu kali ini" sapanya ramah dan bersemangat.


"Terimakasih tuan sudah menerimaku seperti ini. Aku menjadi tidak enak" jawab Masumi ragu.


"Duduklah, Masumi" 


Keduanya pun duduk berhadapan di sofa lembut tersebut. Masumi tampak sedikit gugup.


Pria tampan itu mulai merasakan hatinya dipenuhi duri yang seolah sedang menusuk-nusuk dengan sangat cepat. Membuatnya kesulitan bernafas.


Hingga akhirnya Masumi menarik nafasnya berkali-kali agar bisa merasakan lega. Namun hal itu tak jua menenangkan perasaannya.


Tuhan, benarkah yang kulakukan ini? Mengapa hatiku terasa sangat sakit karenanya. Bagaimana ini?


"Oiya Masumi, apa yang ingin kau sampaikan? Aku berharap ini berita baik untuk hubungan kalian" tembak tuan Takamiya.


Masumi belum menjawab pertanyaan kakek Shiory, ketika pintu ruangan itu terbuka...


CEEKKKLLEEKK!!!


Sontak saja Masumi menoleh ke pintu dan mendapati tunangannya sedang berjalan ke arahnya dengan senyuman yang sangat manis...


Shiory...


"Kakek, mengapa tak memberitahuku kalau calon suamiku sudah datang?" rajuk Shiory pada kakeknya.


Gadis cantik nan anggun itu langsung duduk di sebelah Masumi...


Tentu saja tuan Takamiya sangat senang dengan pemandangan tersebut...


"Kalian memang sangat serasi. Aku bahagia sekali, dan bangga pada kalian berdua" ujar tuan Takamiya penuh harap.


Masumi tersenyum dengan terpaksa...


Shiory pun langsung menggandeng manja lengan Masumi...


Melihat itu tuan Takamiya langsung mengatakan hal yang sangat membuat Masumi shock, sampai pria itu tak bisa membantah ataupun mengatakan sepatah katapun...


"Masumi, aku sudah memikirkan segala yang menyangkut hubungan kalian ke depan. Aku dan ayahmu sudah mempersiapkan semuanya. Kalian hanya tinggal berbulan madu saja" jelas tuan Takamiya tegas.


"Tuan, kami belum..." sanggah Masumi terputus...


"Itu tidak perlu, Masumi sayang. Kau tenang saja" ucap Shiory lembut sambil membelai wajah Masumi.


Masumi semakin terpojok dengan situasi yang sangat-sangat membuatnya menjadi gila sendiri.


Mengapa jadi seperti ini? Mereka menjebakku... membuatku tak berkutik dan terlihat seperti orang bodoh...
Apa-apaan ini? Terlalu ikut campur!!!


Wajah Masumi benar-benar mengkhawatirkan! Pria itu kikuk dan terdiam mendengarkan semua penjelasan dan rencana tuan Takamiya sore itu.


Dalam keadaan tersudut, Masumi mencoba mencari kesempatan agar bisa mengatakan uneg-unegnya dan beberapa syarat yang ingin dia sampaikan sedari kemarin...


"Maaf, tuan Takamiya. Sebelumnya bolehkah aku mengatakan sesuatu mengenai pernikahan kami?" kata Masumi kaku.


Tuan Takamiya menatap Masumi tajam. Begitupun Shiory melepaskan gandengan tangannya pada Masumi. Gadis itu berdiri dan berjalan menghampiri sang kakek. Kemudian duduk di sebelahnya.


"Tentu saja boleh, Masumi. Katakanlah!" ucap si kakek.


Masumi menarik nafas panjang untuk menenangkan kegugupannya..


"Begini tuan Takamiya, sebenarnya...aku...aku tidak menginginkan pernikahan ini" 


DEG!!DEG!!!!DEG!!!!


APA? MASUMII?!!!


"Apa maksudmu, Masumi?!!!!" tanya Shiory marah.


Tuan Takamiya tambah menatap tajam ke arah Masumi. Pria tua itu mencoba menahan Shiory yang mulai tampak shock.


"Tenang Shiory, Masumi belum menjelaskan apa-apa" ujar si kakek bijaksana.


"Masumi, katakan selanjutnya keinginanmu. Aku akan melakukan dan menyetujui apapun itu...asalkan kau menikahi cucuku" 


"KAKEEEKK!!! AKU TIDAK MAUUUUU SEPERTI ITUUUU!!!" teriak Shiory sambil berlari meninggalkan ruangan tersebut.


BBLLLAAAAMMM!!!!


"Dia sudah pergi, sekarang katakan apa keinginanmu, Masumi!" tuan Takamiya masih sabar menanggapi Masumi.


Masumi pun masih bersikap kaku dan dingin...
Kali ini dia benar-benar berani mengatakan keinginannya di depan tuan Takamiya.


Aku harus mengatakannya sekarang! Ini kesempatanku! Maya...aku mencintaimu! Aku akan memperjuangkan untuk bisa memilikimu seutuhnya!!! Tunggulah aku!!!


"Aku tidak mencintai cucu anda. Karena aku sudah memiliki gadis  lain jauh sebelum pertunangan aku dan Shiory" Masumi meremas jemarinya sendiri.
Ada ketakutan sedikit dalam hatinya untuk berterus terang pada lelaki tua di hadapannya itu.


"Aku tahu itu dari ucapanmu sebelumnya. Lalu siapa gadis pilihanmu itu? Apa kau akan menikahinya juga?" selidik tuan Takamiya.


DEG!!


Ini dia kesempatanku....


Masumi menganggukkan kepalanya yakin. Sambil terus menatap tuan Takamiya...


"Iya tuan. Aku akan tetap menikahinya setelah pernikahan ku dan Shiory!" kata Masumi datar.


Tuan Takamiya menajamkan tatapannya pada Masumi. Begitu lama...


Sedangkan Masumi terlihat sangat lega telah mengatakan keinginan terpendamnya...


Kemudian tuan Takamiya bertanya lagi:
"Apa gadis itu menyetujui keinginan mu itu Masumi?"


DEG!!


Masumi langsung bingung dengan pertanyaan tersebut...
Dia tak menyangka tuan Takamiya akan menanyakan hal tersebut!


Tapi Masumi tidak mau semuanya terlihat seperti tidak serius. Masumi pun berbohong...


"Tentu saja tuan. Aku dan dia sudah membicarakan ini sebelumnya. Walau pertama...dia berat untuk setuju akan hal itu. Tapi... lama-lama dia pun menyetujuinya..." terang Masumi.


Aaaahh....leganya.....


Tuan Takamiya hanya mengangguk menanggapi penjelasan Masumi barusan...
Dengan lapang dada, dia mencoba menerima apapun itu keinginan Masumi...


Semuanya demi sang cucu tercinta...
Shiory Takamiya...


"Hhhhuuuufftthhh...baiklah Masumi. Minggu depan semuanya akan kita laksanakan. Aku harap...kau mengambil keputusan terbaik" kata si kakek sembari meninggalkan Masumi di ruangan tersebut.


BBBLLAAAMMM!!!


"YEEESSS....I did it!" teriak Masumi lega dan riang.


Pria tampan jangkung itu sedikit berjingkrak gembira dengan mengayunkan lengannya menyiku...
Wajahnya benar-benar sangat puas dan plong...


Akhirnya...aku berhasil mengatakannya...
Satu beban selesai teratasi, kini saatnya...


Saatnya untuk jujur pada gadis itu...
Maya...aku akan mengatakannya...


"Maya, aku berharap dengan sangat lampu merah di antara kita sudah hijau untuk selamanya"


"Aku harap Maya, gadis mungilku"


Dengan bahagia Masumi meninggalkan kediaman Takamiya. Sore itu sungguh bertabur keajaiban baginya...
Dan sejak sore itu dia masih harus berjuang menimbulkan keberanian dalam dirinya yang masih tertidur untuk mengatakan satu kejujuran yang bisa mengubah seluruh hidupnya di masa yang akan datang...




continue to chapter (4)

9 comments:

  1. hadeeeeeeeehhh ko nyerah sih Pak Masumi....

    ReplyDelete
  2. aww..... smngat masumiii....lanjott...

    ReplyDelete
  3. hehehe...gmn ya kira2 klo aq buat poligami?

    ReplyDelete
  4. whaaaaaaaatsssssssssss nikah dg maya setelah nikah dg shio ??? hadeeeeeeehhhhh mo poligami ?

    ReplyDelete
  5. xixixi, eh di jepun ada kan poligami? namanya apa ya?!

    ReplyDelete
  6. Casino 2021 | Dr.MD.com
    Casino 사천 출장샵 Review, including 충청남도 출장안마 latest bonus codes, promotions and 서울특별 출장마사지 games. Learn more. Start winning 전라남도 출장샵 now! Rating: 3.6 · ‎19 votes · ‎Price range: $$ 보령 출장샵

    ReplyDelete
  7. Sik... Sik .... Kok malah poligami 🤦

    ReplyDelete